POLEWALITERKINI.COM – Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Kota Polewali Mandar di Kampus STAI DDI Polman, menuntut agar PT. Freeport diusir dari tanah Papua, Irian Jaya. Jumat (11/12/2015).

Aksi Mahasiswa Tergabung Dalam FPPI Kota Polman Tuntut Usir PT. Freeport Dari Tanah Papua

Aksi ini berlangsung jam 16.30 (baca WITa/Waktu Indonesia bagian Tengah) di halaman belakang kampus STAI DDI Polman kemudian dilanjutkan di depan kampus. Mereka bergantian berorasi dan menyatakan menutut keras menghentikan kontrak karya dimana seluruh manajemen dan operasioal diserahkan kepada penambang, sehingga negara tak memiliki kontrol dan hanya mendapatkan royalty yang besarannya 1,5% dari harga jual.

Humas Aksi FPPI Kota Polman. Madi mengatakan, pertambagan emas dan tembaga PT. Freeport tidak mensejahterakan masyarakat, faktanya Provinsi Papua justru menjadi daerah miskin dan terbelakang. Artinya sudah 48 tahun perusahaan Amerika itu merampok harta dan merusak bumi Papua.

Selain itu kata dia, PT. Preeport bertentangan dengan UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Ketentuan Pokok Agraria yang mana salah satu Pasal mengatur tentang Hak Tanah Adat, sementara Konrak Kerja I Perusahaan Amerika itu diberikan konsesi diatas tanah Adat. Parahnya, perusahaan ini diberikan kekuasaan dalam kontrak memindahkan penduduk yang masuk dalam area wilayahnya kontraknya.

Dampak lain yang ditimbulkan adalah perubahan struktur tanah adat untuk 7 suku diantaranya Amungme pada awal beroperasi, sekira 110 KM Limbah Tailing PT. FI mencemari wilayah Estuari dan sekira 20 – 40 Km bentang sungai Ajkwa beracun serta 133 Km2 lahan subur terkubur.

FPPI Menuntut tiga poin dalam aksinya sore ini. Jumat, 11 Desember 2015. Pertama, Usir PT. Freeport dari tanah Papua. Kedua, tolak renegosiasi perpanjangan kontrak PT. Freeport dan Ketiga, Nasionalisasi asset PT. Freeport.

Laporan : Sukriwandi

SUMBER

Setuju lah,,,
Yg penting pengganti pripot entar nambah royalti 25%