

Pengembangan kepariwisataan merupakan bagian integral pembangunan nasional. Guna meningkatkan kualitas di dunia pariwisata, Kementerian Pariwisata, selaku pembina pariwisata merasa perlu memberikan apresiasi terhadap individu/kelompok yang konsisten dalam mengembang pariwista wisata secara berkelanjutan. Seperti tercantum dalam amanah undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pasal 31, ayat 1, bahwa setiap perseorangan, organisasi pariwisata, lembaga pemerintah, serta badan usaha yang yang berprestasi luar biasa berhak memperoleh penghargaan. Prestasi yang dimaksud dalam meningkatkan pembangunan, kepeloporan, dan pengabdian di bidang kepariwisataan.
Penghargaan yang dimaksud ini adalah Penghargaan Citra Pesona Wisata(Cipta Award 2015). Penghargaan yang notaben-nya sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu dan terus ditingkatkan kualitasnya. Tujuan utama penghargaan ini adalah untuk memberikan apresiasi kepada perseorangan atau kelompok yang menjalankan inisiatif pengembangan pariwisata dalam bentuk pengembangan program dan kegiatan pariwisata atau mengembangkan potensi wisata di daerah menjadi tujuan dan daya tarik wisata baru yang memberikan nilai tambah (sosial dan ekonomi) bagi masyarakat dan daerah tersebut.
Empat kategori yang bakalan memperoleh penghargaan Cipta Award 2015. Yaitu kategori :
1. Wisata Budaya,
2. Wisata Alam,
3. Wisata Bahari, dan
4. Wisata Buatan.
Di samping penghargaan tersebut, juga bakalan dipilih juga Tokoh Pariwisata Favorit/Populer.
Selain kriteria di atas, juga bakal ditetapkan kriteria umum yakni:
1. Penghargaan diberikan kepada perseorangan atau kelompok yang berinisiatif melakukan kegiatan di bidang pariwisata;
2. Penerima penghargaan adalah Warga Negara Indonesia dan/atau kelompok yang berdiri dan melakukan kegiatan di Indonesia;
3. Untuk perseorangan, sudah melakukan kegiatan pariwisata di wilayah Republik Indonesia selama sekurang-kurangnya lima tahun. Untuk kelompok, sudah melakukan kegiatan pariwisata di wilayah Republik Indonesia selama sekurang-kurangnya tiga tahun;
4. Telah memberikan sumbangan bermakna pada pengembangan berkelanjutan pariwisata di Indonesia yang memberikan inspirasi yang patut diteladani sebagai “best practice”;
5. Kegiatan tersebut telah dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dan tidak merusak lingkungan maupun tatanan sosial dan adat istiadat setempat;
6. Kegiatan melibatkan masyarakat setempat, dan dikenal dan dihargai secara luas; dan
7. Kegiatan tidak boleh bertentangan dengan Undang-undang.
Quote:
Kemudian untuk kriteria khusus yaitu Wisata Budaya, yang meliputi:
a). cagar budaya, museum, kesenian serta kehidupan atau perkampungan adat dan tradisi budaya masyarakat yang luas;
b). Kegiatan pengembangan pariwisata sehubungan dengan kebudayaan atau adat istiadat setempat;
c). Kegiatan melestarikan dan mengembangkan kebudayaan setempat tanpa merusak atau menggeser fungsi aslinya;
d). Memelihara kehormatan dan tatanan sosial komunitas adat;
e). Memberi manfaat kepada masyarakat setempat, sehingga memungkinkan mereka memelihara dan mengembangkan kebudayaan mereka; f). Mempromosikan transmisi kebudayaan kepada generasi;
g). Menghindari dekontekstualisasi kebudayaan.
Quote:
Kemudian lanjut untuk kategori Wisata Alam yang meliputi:
a). Pegunungan, hutan alam, taman wisata alam dan taman hutan raya, taman nasional, perairan dan danau, perkebunan, pertanian, termasuk bentang alam khusus seperti gua, karst, dan sebagainya;
b). Melestarikan lingkungan hidup dan melindunginya terhadap kerusakan yang barangkali terjadi akibat pengembangan pariwisata yang tak terkendali;
c). Meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat setempat terhadap pelestarian lingkungan;
d). Memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat; dan
e). Mendidik dan membina generasi muda tentang pentingnya pelestarian lingkungan sambil mengembangkan pariwisata.
Quote:
Kemudian untuk Wisata Bahari meliputi:
a). Keanekaragaman dan keunikan alam di wilayah; [/B]
b). Mengembangkan kegiatan pariwisata di bidang bahari/maritim, perairan laut, bentang pesisir pantai, bentang laut, kolam air dan dasar laut yang memperluas akses masyarakat untuk mengapresiasi wisata bahari/maritim.
Quote:
Dan untuk Wisata Buatan adalah:
a). Merupakan daya tarik wisata hasil kreasi artifisial di luar ranah wisata budaya, wisata alam, dan wisata bahari;
b). Jenis wisata ini meliputi fasilitas rekreasi dan hiburan atau taman bertema, fasilitas peristirahatan terpadu, fasilitas rekreasi dan olah raga; c). Menciptakan kegiatan inovasi pariwisata baru yang sebelumnya; dan
d). Alih fungsi kota atau kawasan yang tadinya kegiatan utamanya lain, menjadi tujuan wisata, misalnya kawasan industri menjadi tempat wisata.
Penghargaan juga diberikan kepada Tokoh Pariwisata Favorit/Populer. Tokoh atau kelompok yang dikenal dan digemari secara luas hingga dipandang sebagai ikon di bidang kegiatan pariwisata.
Quote:
Dewan Juri
Sekurang-kurangnya 200 nama perseorangan dan kelompok dikumpulkan dengan uraian singkat tentang identitas dan kegiatan mereka. Nama-nama tersebut juga dimasukkan dalam empat kategori yang telah ditentukan. Selanjutnya Dewan Juri melakukan seleksi dan memilih dua kandidat untuk setiap kategori. Diseleksi pula dua nama calon tokoh pariwisata favorit/popular. Dewan Juri selanjutnya melakukan kunjungan lapangan untuk memverifikasi kandidat-kandidat terpilih tersebut.
Dewan Juri Cipta Award 2015 berasal dari berbagai kalangan yaitu wartawan, pelaku dunia wisata, budayawan, dan penggiat lingkungan, antara lain :
Quote:
Taufik Rahzen– Lahir di Sumbawa, menghabiskan masa remaja di Jember, menimba ilmu di Jogjakarta, selanjutnya menjejakkan kaki di Bandung dan Bali. Buku adalah sesuatu yang sangat berharga baginya, mengingat ia harus melalui proses perjuangan untuk mendapatkan dan membacanya. Jarak yang jauh ditempuh berjalan kaki agar bisa menebus sebuah buku. Kelak, inilah yang membuatnya sangat mencintai buku dan separuh hidupnya dihabiskan dengan menziarahi tempat-tempat suci yang jauh mulai dari Baghdad, Yerusalem, Tibet, Ashram-ashram di India, kuil-kuil di Jepang sampai ke jejak masa silam Yang Agung di Athena.
Taufik rahzen merupakan budayawan yang juga penasihat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan redaktur senior Jurnal Nasional. Pada 2006 ia dan rekan-rekannya mendirikan Indonesia Buku, sebuah komunitas yang memiliki misi merekam senarai peristiwa perbukuan di Indonesia dan ditujukan untuk merespons dan memberi catatan-catatan penting tentang pergulatan manusia dan buku atau buku dengan buku. Bersama tim kerja Indonesia Buku, Taufik menulis, menyusun, menyunting dan menerbitkan beberapa buku seperti Seabad Pers Kebangsaan, Bahasa Bangsa, Tanah Air Bahasa, Gelaran Almanak Seni Rupa Jogja 1999-2009, dan Kronik Kebangkitan Indonesia1913-1917.
Quote:
Asfarinal– Adalah salah satu Direktur Eksekutif Jaringan Kota Pusaka Indonesia. Semasa sekolah dia mengenyam pendidikan di SMA Negeri Lubuk Sikaping pada 1991 dan meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di Universitas Gajah Mada. Menikah dengan Arini Nizya, sangat aktif di Jaringan Kota Pusaka Indonesia. Dia juga fotografer profesional. Asfarinal adalah sosok yang kritis terhadap budaya di Indonesia.
Quote:
Ir. Firmansyah Rahim, MM– Mantan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwista Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sekarang menjadi pemerhati wisata di Indonesia, sangat kritis memperhatikan perkembangan wisata di Indonesia.
Quote:
Gaura Mancacaritadipura– Gaura Mancacaritadipura ialah seorang dalang terkemuka di Indonesia, beliau juga merupakan konsultan kebudayaan sebagai tim pengerja pengusulan warisan budaya. Gaura Mancacaritadipura salah satu dari tim yang memperjuangkan batik tulis dan keris terdaftar di UNESCO. Dia sudah tertarik akan kebudayaan Indonesia sejak 1968 ketika masih berstatus pelajar. Hal tersebut mendorongnya untuk melakukan observasi terhadap batik tulis di Indonesia dimulai pada 1990-an. Gaura adalah nama aslinya dan nama panjangnya merupakan singkatan dari manca yang bermakna mancanegara, carita yang bermakna cerita (dalang) dan dipura bermakna di kerajaan, kepanjangan nama dipura diberikan oleh Pakubuwono XII.
Itulah dia informasi yang bisa TS suguhkan seputar tentang penghargaan yang dimaksud ini adalah Penghargaan Citra Pesona Wisata (Cipta Award 2015). Menurut Agan, Siapakah yang bakal meraih penghargaan ini?
Ungkapkan pendapat agan dengan cara reply di thread ini.