- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Masih ingat INDIAN JONES? Ini dia Jembatan "Sabukit" yang Ceriakan Anak Sekolah


TS
act.id
Masih ingat INDIAN JONES? Ini dia Jembatan "Sabukit" yang Ceriakan Anak Sekolah

LEBAK – Masih ingat pemberitaan heboh di media masa tentang anak sekolah yang menyeberangi jembatan gantung kayu reyot yang di bawahnya mengalir sungai deras? Tentu kita masih ingat. Ya peristiwa itu terdapat di Lebak, salah satu Kabupaten di Provinsi Banten, satu kabupaten yang masih memiliki banyak jembatan gantung kayu.

Menurut data Kantor Berita Antara, di Lebak terdapat 109 jembatan gantung yang mengalami rusak berat. Fakta ini pun diamini Bupati Lebak, Octavia Jayabaya pada Rabu, (20/5) yang lalu. Merespon fenomena keterbatasan infrastruktur itu Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggalang kemitraan dengan berbagai elemen untuk membantu warga Lebak mendapatkan sarana jembatan yang memadai. Hasilnya, salah satu mitra ACT, Komunitas Sedekah Brutal, bergabung dalam pembangunan jembatan di Kabupaten Lebak.

Selama lebih dari sebulan ACT telah menuntaskan pembangunan jembatan kokoh berbahan cor semen beton dan besi baja siku yang menyambungkan akses dari Kampung Sanding ke Kampung Bubur, Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.
“Alhamdulillah pembangunan sudah selesai, proses pembangunan diselesaikan 27 November sampai 2 Desember 2015. InsyaAllah satu pekan lagi akan kita resmikan,” jelas Ahmad Rifai, Koordinator Pembangunan Jembatan dari ACT.
Busro, Kepala Desa (Kades) Sindangsari sangat bersyukur dengan selesainya pembangunan jembatan ini. Menurutnya pembangunan jembatan ini, sangat membantu warga dua kampung di desanya. Tahun 1970 pernah dibangun jembatan di lokasi yang sama, namun, kondisinya sebelum ACT membangun dengan bangunan permanen (beton), kondisinya sudah rusak berat dan tak layak dilintasi karena sangat berbahaya.

“Masyarakat sangat senang dan bangga dibangunkan jembatan yang kokoh, ini salah satu bentuk kebangkitan warga Desa Sindangsari yang terus berikhtiar. Bersama perangkat Desa, warga, dan berkat silaturrahmi dengan ACT, akhirnya terlaksana pembangunan jembatan ini ,”ujar Busro penuh haru.
Busro menambahkan jembatan ini bernama “Sabukit” singkatan dari Sanding dan Bubur; bangkit (Desa Sanding dan Desa Bubur). Ia berharap pembangunan ini menjadi awal kebangkitan dua kampung di desanya, di masa kepemimpinannya yang baru menjabat menjadi Kades selama setahun ini.

“Masyarakat sangat dimudahkan kehidupan sehari-harinya, karena kalau tidak dibangun jembatan, warga kampung Sanding dan kampung Bubur, harus ‘muter’ (keliling) melewati gunung bukit. Jaraknya panjang dan lama,” jelas Rifai.
“Posisi Kampung Bubur berada di belakang Kampung Sanding. Sementara warga Kampung Sanding banyak beraktivitas di Kampung Bubur, yaitu menjadi petani dan bersekolah,” timpal Busro.
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memiliki banyak pemukiman yang dihubungkan oleh jembatan. Kondisi jembatan terutama daerah pedesaan banyak mengalami kerusakan. Tim ACT saat ini menargetkan 5 pembangunan jembatan untuk mengganti jembatan gantung yang mengalami rusak berat. Kini anak-anak sekolah, petani dan warga Kampung Sanding dan Kampung Bubur, tak perlu lagi was-was melewati jembatan gantung yang telah rusak atau berputar mengelilingi bukit. Alhamdulillah [] (mhjr)
Ayo Berpartisipasi
Express Donation
Diubah oleh act.id 08-12-2015 03:19
0
3K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan