- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Tak Gertak Sambal, Polri Ternyata Diperintahkan Cari Reza Chalid


TS
aghilfath
Jokowi Tak Gertak Sambal, Polri Ternyata Diperintahkan Cari Reza Chalid
Spoiler for Jokowi Tak Gertak Sambal, Polri Ternyata Diperintahkan Cari Reza Chalid:

Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya tak main-main menyatakan marah besar namanya dicatut di kasus 'papa minta saham' yang menyeret Ketua DPR Setya Novanto. Dia telah memerintahkan Polri mencari keberadaan pengusaha minyak Reza Chalid.
Pernyataan itu disampaikan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat dihubungi detikcom lewat telepon, Selasa (8/12/2015) pagi. Jokowi telah memerintahkan Polri untuk melacak keberadaan Reza.
"Iya sudah ada (perintah dari Jokowi untuk melacak posisi Reza)," kata Badrodin. Menurutnya, Polri sudah mengetahui keberadaan Reza. "Iya sudah tahu," imbuh Badrodin. Namun dia enggan mengungkapkan lebih jauh dimana keberadaan sosok penting di kasus 'papa minta saham' ini.
"Yaaa... nantilah kita kasih tahu," ujarnya singkat.
Nama Muhammad Reza Chalid (dalam rekaman disebut MR), disebut ikut dalam pertemuan dengan Setya Novanto dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, tak hadir dalam pemanggilan pertama. MKD memutuskan memanggil Reza untuk kedua kalinya.
"Persidangan dilanjutkan dengan memanggil saksi-saksi yang tersisa, dalam hal ini Reza Chalid atau saksi-saksi yang diperlukan," ucap ketua MKD Surahman Hidayat membacakan hasil rapat pleno di ruang sidang MKD di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/12/2015) malam.
Surahman belum bisa memastikan tanggal pemanggilan Reza Chalid. Ini karena MKD akan lebih dulu memenuhi untuk meminta rekaman asli dari Maroef Sjamsoeddin yang kini ada di Kejaksaan Agung. Bukti itu akan diuji forensik di laboratorium Polri.
"Setelah sidang saksi, kita melihat apakah sudah cukup atau belum, kita akan (rapat) konsinyering untuk mengkonstruksi perkara ini," ujar politisi PKS itu.
http://m.detik.com/news/berita/30904...ri-reza-chalid
Sudah jadi DPO kah


Lebih dari Empat Hari Lalu, Riza Chalid Tinggalkan Indonesia
Spoiler for Lebih dari Empat Hari Lalu, Riza Chalid Tinggalkan Indonesia:
BOGOR, KOMPAS.com- Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengungkapkan pengusaha Riza Chalid masih menjadi warga negara Indonesia (WNI). Namun, Riza yang juga terseret dalam kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden itu masih berada di luar negeri. "Dia tidak di Indonesia. Punya paspor Indonesia tapi sudah tidak di Indonesia (sejak) beberapa waktu, empat hari lewat," kata Yasonna, di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/12/2015).
Yasonna mengaku belum mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo atau permintaan dari Kejaksaan Agung dan Polri untuk melacak keberadaan Riza saat ini.
Yasonna hanya memastikan bahwa Riza sedang tidak berada di Indonesia.
Sebelumnya, MKD mengaku sudah memanggil Riza bersamaan dengan Presdien Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin pada 4 Desember lalu. Maroef memenuhi panggilan, namun Riza tidak.
Pada hari ini, Sekretariat MKD ternyata mengaku belum pernah sekali pun mengirimkan surat panggilan kepada Riza. Pemilik taman permainan Kidzania itu ternyata memiliki tiga alamat di Indonesia, sehingga Sekretariat MKD pun bingung.
Kejaksaan panggil Riza Chalid Ditemui di lokasi yang sama, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menyatakan akan memanggil semua pihak terkait dalam penyelidikan kasus dugaan permufakatan jahat yang diduga dilakukan Riza Chalid bersama Ketua DPR Setya Novanto.
Riza dan Setya diduga berusaha mencari keuntungan dalam proses renegosiasi kontrak karya PT Freeport Indonesia. "(Riza) akan kita panggil secara normatif, siapapun yang diperlukan keterangannya akan kita panggil," kataPrasetyo.
Riza perlu diminta keterangan terkait pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Maroef. Percakapan dalam pertemuan itu direkam Maroef. (L
Dalam pertemuan di Hotel Ritz Carlton pada 8 Juni 2015 itu, diduga ada permintaan saham Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo-WapresJusuf Kalla.
http://nasional.kompas.com/read/2015...an.Indonesia.#
Buru Riza Chalid, Kejaksaan Bentuk Tim Intelijen
Spoiler for Buru Riza Chalid, Kejaksaan Bentuk Tim Intelijen:
TEMPO.CO,Jakarta- Kejaksaan Agung membentuk tim intelijen untuk memulangkan pengusaha minyak, Muhammad Riza Chalid, dari luar negeri ke Indonesia. Tujuan pemulangan ini agar Kejaksaan dapat meminta keterangan Riza Chalid mengenai kasus ‘Papa Minta Saham’.
"Kami panggil Riza kemarin, tapi dia tidak hadir. Makanya kami bekerja sama dengan intelijen untuk itu," kata Jaksa Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung Arminsyah di kantornya, Selasa, 8 Desember 2015.
Arminsyah berujar, tim intelijen tersebut berasal dari internal Kejaksaan. Tapi, kata dia, tidak menutup kemungkinan Kejaksaan bekerja sama dengan Polri bila diperlukan.Kata dia, pembentukan tim intelijen tersebut bukan atas perintah Presiden Joko Widodo. "Presiden tidak memerintahkan. Memang Kejaksaan memerlukan ini, tidak hanya untuk memulangkan Riza, tapi juga untuk proses penyelidikan secara keseluruhan," ujarnya.
Meski demikian, Arminsyah mengaku tak mengetahui keberadaan Riza Chalid saat ini. Ia hanya dapat memastikan Riza Chalid sudah berada di luar negeri.
Selain membentuk tim intelijen untuk mencari Riza Chalid, Kejaksaan juga telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly mengatakan Riza Chalid ke luar negeri setelah kasus 'Papa Minta Saham' itu terungkap.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan belum mendapat perintah dari Presiden Jokowi untuk mencari Riza Chalid. Meski begitu, ia mengatakan Polri terus memantau keberadaan Riza Chalid di luar negeri. Namun Badrodin menolak menyebutkan posisi Riza Chalid saat ini. "Dia sudah ke luar negeri sejak 3 Desember," ujar Badrodin.
Kasus 'Papa Minta Saham' terungkap ketika Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan dugaan pelanggaran etik Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan DPR. Laporan Sudirman ini disertai bukti rekaman pembicaraan antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan bos PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin.
Di dalam rekaman itu, ketiganya membicarakan rencana perpanjangan kontrak karya PT Freeport. Selain itu, Setya juga diduga mencatut nama Presiden Jokowi ketika meminta bagian saham kepada Maroef.
Sudirman melaporkan pula kasus inike Kejaksaan Agung. Kejaksaan punbergerak cepat dengan memeriksa Sudirman dan Maroef Sjamsoeddin.
Beberapa pihak mendesak Polri ikut mengusut kasus tersebut. Tapi Badrodin mengatakan Polri belum berencana mengusut perkara itu. Sebab, kata Badrodin, Polri masih mendalami keutuhan dan validitas rekaman pembicaraan antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin di Hotel Rich Carlton, 8Juni lalu. "Kamu masih menunggu rekaman itu, apakah rekaman itu utuh seperti itu atau bukan," kata Badrodin.
Beberapa hari lalu, akun resmi @RizaChalid mencuitkan permintaan maaf lantaran belum dapat memberikan keterangan atas kasus yang melibatkannya. Ia juga menegaskan tak bermaksud menghindari media. "Mohon maaf, saya belum bisa menyampaikan ke publik beberapa hal mengenai pemberitaan yang menyeret nama saya," kata Riza Chalid yang di-tweetoleh akun @RizaChalid tersebut. "Bukan berarti saya menghindar dari media, saya hanya butuh waktu yang tepat untuk menyampaikannya.
"Dalam keterangan biodata di akunnya, Riza mencantumkan Singapura sebagai lokasi keberadaannya. Ia juga menerangkan akun tersebut dikelola juru bicara. Cuitan pertamanya menjelaskan tujuan pembuatan akunTwitter itu. "Saya bergabung diTwitter untuk menyampaikan beberapa informasi terkait hal-hal yang melibatkan saya," katanya di akun itu pada Ahad, 6 Desember 2015.
Saat dikonfirmasi apakah benar Riza Chalid berada di Singapura, Arminsyah enggan menanggapinya."Kamu percaya?" ucapnya bertanya balik kepada para jurnalis.
"Kami panggil Riza kemarin, tapi dia tidak hadir. Makanya kami bekerja sama dengan intelijen untuk itu," kata Jaksa Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung Arminsyah di kantornya, Selasa, 8 Desember 2015.
Arminsyah berujar, tim intelijen tersebut berasal dari internal Kejaksaan. Tapi, kata dia, tidak menutup kemungkinan Kejaksaan bekerja sama dengan Polri bila diperlukan.Kata dia, pembentukan tim intelijen tersebut bukan atas perintah Presiden Joko Widodo. "Presiden tidak memerintahkan. Memang Kejaksaan memerlukan ini, tidak hanya untuk memulangkan Riza, tapi juga untuk proses penyelidikan secara keseluruhan," ujarnya.
Meski demikian, Arminsyah mengaku tak mengetahui keberadaan Riza Chalid saat ini. Ia hanya dapat memastikan Riza Chalid sudah berada di luar negeri.
Selain membentuk tim intelijen untuk mencari Riza Chalid, Kejaksaan juga telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly mengatakan Riza Chalid ke luar negeri setelah kasus 'Papa Minta Saham' itu terungkap.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan belum mendapat perintah dari Presiden Jokowi untuk mencari Riza Chalid. Meski begitu, ia mengatakan Polri terus memantau keberadaan Riza Chalid di luar negeri. Namun Badrodin menolak menyebutkan posisi Riza Chalid saat ini. "Dia sudah ke luar negeri sejak 3 Desember," ujar Badrodin.
Kasus 'Papa Minta Saham' terungkap ketika Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan dugaan pelanggaran etik Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan DPR. Laporan Sudirman ini disertai bukti rekaman pembicaraan antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan bos PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin.
Di dalam rekaman itu, ketiganya membicarakan rencana perpanjangan kontrak karya PT Freeport. Selain itu, Setya juga diduga mencatut nama Presiden Jokowi ketika meminta bagian saham kepada Maroef.
Sudirman melaporkan pula kasus inike Kejaksaan Agung. Kejaksaan punbergerak cepat dengan memeriksa Sudirman dan Maroef Sjamsoeddin.
Beberapa pihak mendesak Polri ikut mengusut kasus tersebut. Tapi Badrodin mengatakan Polri belum berencana mengusut perkara itu. Sebab, kata Badrodin, Polri masih mendalami keutuhan dan validitas rekaman pembicaraan antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin di Hotel Rich Carlton, 8Juni lalu. "Kamu masih menunggu rekaman itu, apakah rekaman itu utuh seperti itu atau bukan," kata Badrodin.
Beberapa hari lalu, akun resmi @RizaChalid mencuitkan permintaan maaf lantaran belum dapat memberikan keterangan atas kasus yang melibatkannya. Ia juga menegaskan tak bermaksud menghindari media. "Mohon maaf, saya belum bisa menyampaikan ke publik beberapa hal mengenai pemberitaan yang menyeret nama saya," kata Riza Chalid yang di-tweetoleh akun @RizaChalid tersebut. "Bukan berarti saya menghindar dari media, saya hanya butuh waktu yang tepat untuk menyampaikannya.
"Dalam keterangan biodata di akunnya, Riza mencantumkan Singapura sebagai lokasi keberadaannya. Ia juga menerangkan akun tersebut dikelola juru bicara. Cuitan pertamanya menjelaskan tujuan pembuatan akunTwitter itu. "Saya bergabung diTwitter untuk menyampaikan beberapa informasi terkait hal-hal yang melibatkan saya," katanya di akun itu pada Ahad, 6 Desember 2015.
Saat dikonfirmasi apakah benar Riza Chalid berada di Singapura, Arminsyah enggan menanggapinya."Kamu percaya?" ucapnya bertanya balik kepada para jurnalis.
http://m.tempo.co/read/news/2015/12/...-tim-intelijen
Diubah oleh aghilfath 09-12-2015 05:23


tien212700 memberi reputasi
1
31K
Kutip
406
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan