Temen2.. ada yg bisa kasih opini dan masukan tentang situasi yang sedang dialami. kronologisnya seperti ini disingkat saja, JS = Penjual, AB = Pembeli (perorangan/perusahaan).

1. Bulan Juni lalu telah terjadi kesepakatan antara JS (penjual) dan AB (pembeli), pemesanan sejumlah barang sekian, dan dikeluarkan PO (purchase order) oleh AB disertai Kop Perusahaan AB, hanya saja karena kepercayaan dan itikad baik dari JS maka term jangka waktu pembayaran tidak ditentukan secara tertulis, tapi secara lisan. (salahnya disini).

2. Pada saat proses penagihan pelunasan sampai saat ini, sangat susah sekali (telp tdk diangkat, whatsapp tidak delivered/diblock) dan harus berulang-ulang dihubungi sampai akhirnya dijanjikan pelunasan, tapi pada akhirnya hanya beberapa persen saja yang dibayar. Kemudian beberapa bulan berikutnya dihubungi kembali susah, dan sakhirnya JS menulis status di facebooknya ttg hal ini dan menyertakan link perusahaan tempat AB, sampai-sampai JS mencoba message rekan2 AB di facebook, dan besoknya langsung dibalas oleh yang bersangkutan yaitu AB.
JS menulis di timeline facebook pribadinya hanya bentuk kekecewaan dan tidak ada caci maki atau bentuk penyebaran benci dengan kata-kata tidak sopan, hanya saja disertakan link perusahaan. dan saat ini sudah dihapus demi mencegah hal2 yang tidak di inginkan.

3. Saat AB membalas whatsapp dari JS, dikatakan bahwa ia akan melunasi sisa pembayaran tapi dengan syarat bahwa AB akan men-somasi JS setelah pelunasan.

Nah, kira-kira menurut rekan2 apa yg sebaiknya JS lakukan?
khususnya buat teman2 yang skr ngerti hukum positif di Indonesia sangat dibutuhkan sekali masukannya... krn saya sendiri sudah tidak begitu paham dengan perkembangan hukum positif yg berlaku di Indonesia sekarang, dan lagi bidang pekerjaan saya skr jauh dari itu.

Terima Kasih.