
Jakarta- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri rupanya masih kerap mengkritik pemerintahan meski tak diungkap ke publik. Kritik juga masih dilayangkan meski saat ini partai yang dia pimpin berada di kursi pemerintahan dan putri kandungnya, yakni Puan Maharani menjadi Menko PMK.
"Saya tanya soal Asian Games. Katanya kita mau jadi tuan rumah, tapi kenapa kesannya seperti ini?
Saya tanya ke Puan, dia kan Menko PMK, olahraga kan ada di bawah koordinasinya dia tapi katanya belum dibahas sama Menpora," kata Megawati saat memberikan pidato dalam Simposium Nasional di Gedung Nusantara IV MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat,Senin (7/12/2015).
Acara ini juga dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Megawati bahkan duduk bersebelahan dan berbincang akrab dengan JK sebelum berpidato.
Menurut Mega, di era Presiden Sukarno ketika Indonesia menjadi tuan rumah sebuah perhelatan semacam Asian Games atau sejenisnya akan menjadi pembicaraan setahun sebelumnya. Olahraga itu penting bagi kehidupan masyarakat dan untuk menumbuhkan gotong royong.
"Jadi siap atau tidak jadi tuan rumah? Kalau tidak siap sudah ada yang antre, loh. Itu katanya Cina berani ambil alih jadi tuan rumah Asian Games. Apa ndak malu?" imbuh dia.
Presiden Jokowi juga tak luput dari kritikan Megawati. Kali ini terkait isi pidato Jokowi dalam ajang COP21 atau KTT Iklim di Paris beberapa waktu lalu.
"
Katanya konferensi iklim, ya harusnya bicara iklim dong. Di acara iklim kok bicaranya untung-rugi? Saya belum ketemu dengan Pak Jokowi, sih. Kalau saya ketemu nanti akan saya tanyakan," kata Megawati yang pernah duduk di Komisi IV DPR tersebut.
Tetapi Megawati juga senang ketika pemerintahan Jokowi konsisten menggaungkan revolusi mental. Menurut dia hal ini sesuai dengan cita-cita awal didirikannya Republik ini yakni pembangunan karakter bangsa.