KARO – Berbulan-bulan warga lereng Gunung Sinabung hidup di pengungsian dengan segala keterbatasan. Termasuk soal air bersih, yang sulit didapatkan. Hal ini disebabkan, banyak sumber-sumber air bersih tertimbun lahar dingin, sungai-sungai juga mengering akibat pendangkalan dan penyumbatan sumber air oleh endapan lahar Gunung Sinabung.

Program Wakaf Sumur dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) mencuatkan harapan, pencarian kembali sumber air bersih yang sedang dilakukan bakal meringankan beban mereka yang bertahun hidup dalam pengungsian, karena berbagai sebab. Termasuk pengungsi bertahun-tahun karena erupsi Gunung Sinabung yang belum memperlihatkan tanda-tanda bakal berhenti .

Sekitar 350 Kepala Keluarga di Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo pantas bergembira. Karena di tempat mereka ditampung, sedang dilakukan pengeboran untuk mencari sumber mata air. Aktivis Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sumatera Utara Susanto Ginting, melaporkan untuk memastikan mendapatkan air bersih di dalam tanah, pengeboran akan dilakukan sampai kedalaman 100 meteran.

“ Tanah yang berbukit dan bebatuan, membuat pencarian sumber mata air bukan hal mudah. Karena itu kedalaman yang sanggup dibor ditetapkan setidaknya sampai 100 meter,” ujar Susanto Ginting, Rabu (2/12). " Kami berharap, semoga pengeboran tidak terlalu lama sehingga warga Sinabung bisa segera menikmati air bersih dengan lebih mudah, kebutuhan yang sangat vital," pungkasnya.

Express Donation