Sudirman Said dapat rekaman tersebut darimana kalau bukan dari Maroef Syamsudin? Tidak mungkin Riza Chalid dan Setya Novanto begitu bodohnya merekam pembicaraan yang akan menjerumuskan diri mereka. Sementara kedua orang yang ane sebut terakhir itu sudah mengakui kalau mereka ada disana, dan mengakui itu suara mereka. Bahkan Maroef Syamsudin juga mengakui kalau rekaman itu dibuat olehnya. Dan dia siap dikonfrontir untuk membuka hal ini.

Jadi naif aja kalau Guntur Sasono dari Partai Demokrat menyesali. Pengakuan Sudirman Said itu normatif, karena hal itu diucapkan di persidangan, apalagi ini persidangan sangat penting. Bukan kapasitas Sudirman Said untuk menilai bahwa bukti rekaman itu asli atau palsu. Ada pihak lain yang lebih berkompeten untuk menilai bahwa sebuah suara dalam bukti rekaman adlah valid milik seseorang, meskipun seseorang itu sudah mengakui. Dan pihak yang berkompeten ini tentunya bukan kelasnya seseorang yang ahli dalam menilai sebuah foto atau video porno ( you know who ), akan tetapi ini tugas bagian forensik.

Soal rekaman yang lebih panjang durasinya yang beredar dimasyarakat, pastinya ada pihak yang sengaja mengumbar, entah melalui media dengan embel-embel imbalan, atau embel-embel hak masyarakat untuk tahu. Tapi yang jelas pastinya dari tangan pertama.

Kalau Maroef Syamsudin berkata bahwa dirinya untuk negeri dan bangsa ini, maka kesaksiannya sangat ditunggu, dan kesaksian itu memang benar-benar buat negeri dan bangsa ini, bukan semata-mata demi memuluskan arogansi Freeport yang tetap ingin menancapkan kukunya lebih lama lagi di bumi Cendrawasih!