- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KRL Tabrak Bus Transjakarta, Pengendara Motor Jadi Korban


TS
namimi
KRL Tabrak Bus Transjakarta, Pengendara Motor Jadi Korban
Quote:

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah bus Transjakarta bernomor polisi B-7559-TGA ditabrak kereta Commuter Line 2173 rute Tangerang-Duri di perlintasan Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu, 28 November 2015.
Ujang, 45 tahun, tukang ojek yang mangkal di sebelah perlintasan kereta, mengatakan, saat kejadian, bus Transjakarta tidak dalam kondisi penuh penumpang. "Ramai, tapi enggak penuh, langsung pada keluar itu penumpang," katanya saat ditemui di lokasi kejadian.
Ujang menuturkan ada seorang pengendara sepeda motor yang juga menjadi korban dalam kecelakaan ini. Berdasarkan pantauan Tempo, sepeda motor berpelat nomor B-3767-BHJ itu masih berada di dekat lokasi kecelakan. Tampak bercak darah di bagian ban belakang.
Diduga pemilik motor inilah yang mengalami patah kaki saat kecelakaan tersebut. Menurut keterangan Ujang pula, motor tersebut melaju dari arah Green Garden menuju Daan Mogot, tapi melawan arah.
Kondisi perlintasan kereta di Kedoya ini memang cukup dekat dengan jalan raya yang ada. Terlebih palang pintu kereta juga terlihat tidak memadai karena lebih pendek dibanding panjang jalan.
DIKO OKTARA
http://metro.tempo.co/read/news/2015...or-jadi-korban
Quote:
Ini Kronologi Tabrakan KRL dan Transjakarta di Jalan Panjang

JAKARTA, KOMPAS.com - Tabrakan antara sebuah bus gandeng Transjakarta dan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line di Jalan Panjang, Jakarta Barat diduga disebabkan kelengahan sopir bus.
Sopir Tranjakarta tak menyadari dua rangkaian KRL melintas dalam waktu hampir bersamaan di lintasan tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Utama PT Damri Agus Subrata berdasarkan keterangan langsung dari sopir bus.
PT Damri merupakan operator dari bus Transjakarta koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni).
"Ada dua kereta yang lewat. Disangkanya sopirnya cuma satu, setelah maju, kereta yang satunya lewat," kata Agus saat dihubungi Sabtu (28/11/2015).
Menurut Agus, peristiwa terjadi sekitar pukul 14.30. Ia menyebut pintu perlintasan sebenarnya sudah tertutup menjelang KRL lewat.
"Dari arah Jakarta ke arah Tangerang bus bergarak maju. Tiba-tiba tanpa diketahui kereta dari arah Tangerang lewat dan terjadi tabrakan," tutur Agus.
Tabrakan antara bus Transjakarta dan KRL tidak menimbulkan korban jiwa.
Bus transjakarta yang ditabrak sudah dievakuasi dari perlintasan sekitar pukul 14.52. Bersamaan dengan itu, KRL yang diketahui bernomor 2173 yang melayani relasi Tangerang-Duri itu melanjutkan kembali perjalanan ke Stasiun Duri.
http://megapolitan.kompas.com/read/2....Jalan.Panjang
JAKARTA, KOMPAS.com - Tabrakan antara sebuah bus gandeng Transjakarta dan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line di Jalan Panjang, Jakarta Barat diduga disebabkan kelengahan sopir bus.
Sopir Tranjakarta tak menyadari dua rangkaian KRL melintas dalam waktu hampir bersamaan di lintasan tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Utama PT Damri Agus Subrata berdasarkan keterangan langsung dari sopir bus.
PT Damri merupakan operator dari bus Transjakarta koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni).
"Ada dua kereta yang lewat. Disangkanya sopirnya cuma satu, setelah maju, kereta yang satunya lewat," kata Agus saat dihubungi Sabtu (28/11/2015).
Menurut Agus, peristiwa terjadi sekitar pukul 14.30. Ia menyebut pintu perlintasan sebenarnya sudah tertutup menjelang KRL lewat.
"Dari arah Jakarta ke arah Tangerang bus bergarak maju. Tiba-tiba tanpa diketahui kereta dari arah Tangerang lewat dan terjadi tabrakan," tutur Agus.
Tabrakan antara bus Transjakarta dan KRL tidak menimbulkan korban jiwa.
Bus transjakarta yang ditabrak sudah dievakuasi dari perlintasan sekitar pukul 14.52. Bersamaan dengan itu, KRL yang diketahui bernomor 2173 yang melayani relasi Tangerang-Duri itu melanjutkan kembali perjalanan ke Stasiun Duri.
http://megapolitan.kompas.com/read/2....Jalan.Panjang
Quote:
Dirut TransJ: Sopir Bus yang Kecelakaan dengan KRL Diduga Main HP

Jakarta - Bus TransJakarta rute Lebak Bulus-Harmoni menerobos palang perlintasan dan ditabrak KRL. Sopir bus dari operator Damri itu diduga bermain HP saat kejadian.
"Yang salah sopirnya. Palang kereta belum naik sopirnya sudah maju (menerobos). Menurut polisi, indikasi sopir memegang HP," ungkap Dirut PT TransJakarta Antonius Kosasih saat meninjau lokasi kecelakaan di perlintasan Jalan Panjang, Jakbar, Sabtu (28/11/2015).
Kosasih pun menyebut akan mengambil tindakan tegas. Menurutnya, pihak operator melakukan kelalaian dengan tidak memberikan pengawasan yang ketat terhadap para sopirnya.
"Ini betul-betul tidak bisa diterima, untung saja dia jalan yang pelan cuma rusak sedikit busnya tidak ada korban. Kalau sopir sampai memegang hp, akan kami pecat," kata Kosasih.
"Operator anggap enteng, bahwa pengawasan sopirnya agak kendor, kok dia bisa bawa HP? Masih ada yang kayak gini berarti ada kelalaian," sambung dia.
Usai kunjungan, Kosasih pun akan mengumpulkan para direksinya. PT TransJ akan menggelar rapat untuk membahas mengenai kecelakaan ini, termasuk tindakan apa yang akan diambil terhadap pihak operator.
"Akan kita adakan rapat direksi sore ini. Sengaja dikumpulkan semua direksi karena kejadian ini. Kami betul-betul menegur keras Damri," tuturnya.
Menurut Kosasih, bus nomor MDR-5078 tersebut masih terbilang baru. Bus mengalami kecelakaan dengan commuter line arah Tangerang-Duri. Tiga orang mengalami luka, salah satunya pemotor yang tersenggol bus saat kejadian.
"Bus baru, masih bagus, umurnya belum ada 2 tahun. (Bus) hampir tidak ada penumpang, karena dia mau pulang ke pool," tutup Kosasih.
(elz/imk)
http://news.detik.com/berita/3082985...diduga-main-hp

Jakarta - Bus TransJakarta rute Lebak Bulus-Harmoni menerobos palang perlintasan dan ditabrak KRL. Sopir bus dari operator Damri itu diduga bermain HP saat kejadian.
"Yang salah sopirnya. Palang kereta belum naik sopirnya sudah maju (menerobos). Menurut polisi, indikasi sopir memegang HP," ungkap Dirut PT TransJakarta Antonius Kosasih saat meninjau lokasi kecelakaan di perlintasan Jalan Panjang, Jakbar, Sabtu (28/11/2015).
Kosasih pun menyebut akan mengambil tindakan tegas. Menurutnya, pihak operator melakukan kelalaian dengan tidak memberikan pengawasan yang ketat terhadap para sopirnya.
"Ini betul-betul tidak bisa diterima, untung saja dia jalan yang pelan cuma rusak sedikit busnya tidak ada korban. Kalau sopir sampai memegang hp, akan kami pecat," kata Kosasih.
"Operator anggap enteng, bahwa pengawasan sopirnya agak kendor, kok dia bisa bawa HP? Masih ada yang kayak gini berarti ada kelalaian," sambung dia.
Usai kunjungan, Kosasih pun akan mengumpulkan para direksinya. PT TransJ akan menggelar rapat untuk membahas mengenai kecelakaan ini, termasuk tindakan apa yang akan diambil terhadap pihak operator.
"Akan kita adakan rapat direksi sore ini. Sengaja dikumpulkan semua direksi karena kejadian ini. Kami betul-betul menegur keras Damri," tuturnya.
Menurut Kosasih, bus nomor MDR-5078 tersebut masih terbilang baru. Bus mengalami kecelakaan dengan commuter line arah Tangerang-Duri. Tiga orang mengalami luka, salah satunya pemotor yang tersenggol bus saat kejadian.
"Bus baru, masih bagus, umurnya belum ada 2 tahun. (Bus) hampir tidak ada penumpang, karena dia mau pulang ke pool," tutup Kosasih.
(elz/imk)
http://news.detik.com/berita/3082985...diduga-main-hp
Quote:
Ancaman Sanksi Bagi Operator Damri, Denda Besar Hingga Pemutusan Kontrak
Jakarta - Bus TransJakarta yang menerobos palang perlintasan hingga akhirnya ditabrak KRL mendapat ancaman sanksi. Mulai dari pemutusan sanksi hingga bayar denda besar.
"Kami akan ambil jalur hukum, karena apapun operatornya yang kena jelek akan TransJakarta dan pada akhirnya Pemprov DKI," ungkap Dirut PT TransJakarta Antonius Kosasih saat meninjau lokasi kecelakaan di perlintasan Jalan Panjang, Jakbar, Sabtu (28/11/2015).
Pihaknya akan langsung menggela rapat direksi usai peninjauan sore tadi. Berbagai kemungkinan akan dibicarakan mengenai kasus kecelakaan itu hingga nasib kerja sama antara TransJ dengan Damri.
"Semua sopir Damri akan saya tinjau ulang kontraknya, dendanya mesti besar sekali kalau perlu putus kontrak. Ini sopir operator, bukan sopir kami. Yang akan kami tindak operatornya, operator yang harus menindak dan menyesuaikan standar," jelas Kosasih.
"Damri sendiri termasuk jarang kecelakaan tapi bukan berarti ini dimaafkan, ini berbahaya. Penumpang TransJ tidak ada korban jiwa. Semua sudah ada dikontrak, semua tanggung jawab operator," lanjut dia.
Kosasih menyayangkan bagaimana tidak profesionalnya sopir bus TransJ rute Lebak Bulus-Harmoni itu. Pasalnya ada indikasi sopir sedang bermain HP saat kejadian sehingga mengabaikan peringatan untuk tidak menerobos palang pintu perlintasan kereta.
"Kami sudah kerja maksimal, gaji sudah besar sekali, itu mobilnya gandeng, gajinya 3 kali lipat, ini tidak bisa dibiarkan. Bis baru, masih bagus. Umurnya belum ada 2 tahun," tutur Kosasih.
Akibat kecelakaan dengan commuter line tujuan Tangerang-Duri, bus sempat melintang di jalan hingga keluar perlintasan. Dari 3 orang yang menjadi korban luka, satu di antaranya adalah seorang pemotor yang tersenggol ketika commuter line menabrak bus.
"Posisi yang kena spion sebelah kiri. Pemotor jadi korban karena dia ada di sebelah bus, pemotor datang dari arah berlawanan. Pada dasarnya ini adalah kesalahan dari operator sopir, dari Damri," tutup Kosasih.
(elz/faj)
http://news.detik.com/berita/3082995...utusan-kontrak
Jakarta - Bus TransJakarta yang menerobos palang perlintasan hingga akhirnya ditabrak KRL mendapat ancaman sanksi. Mulai dari pemutusan sanksi hingga bayar denda besar.
"Kami akan ambil jalur hukum, karena apapun operatornya yang kena jelek akan TransJakarta dan pada akhirnya Pemprov DKI," ungkap Dirut PT TransJakarta Antonius Kosasih saat meninjau lokasi kecelakaan di perlintasan Jalan Panjang, Jakbar, Sabtu (28/11/2015).
Pihaknya akan langsung menggela rapat direksi usai peninjauan sore tadi. Berbagai kemungkinan akan dibicarakan mengenai kasus kecelakaan itu hingga nasib kerja sama antara TransJ dengan Damri.
"Semua sopir Damri akan saya tinjau ulang kontraknya, dendanya mesti besar sekali kalau perlu putus kontrak. Ini sopir operator, bukan sopir kami. Yang akan kami tindak operatornya, operator yang harus menindak dan menyesuaikan standar," jelas Kosasih.
"Damri sendiri termasuk jarang kecelakaan tapi bukan berarti ini dimaafkan, ini berbahaya. Penumpang TransJ tidak ada korban jiwa. Semua sudah ada dikontrak, semua tanggung jawab operator," lanjut dia.
Kosasih menyayangkan bagaimana tidak profesionalnya sopir bus TransJ rute Lebak Bulus-Harmoni itu. Pasalnya ada indikasi sopir sedang bermain HP saat kejadian sehingga mengabaikan peringatan untuk tidak menerobos palang pintu perlintasan kereta.
"Kami sudah kerja maksimal, gaji sudah besar sekali, itu mobilnya gandeng, gajinya 3 kali lipat, ini tidak bisa dibiarkan. Bis baru, masih bagus. Umurnya belum ada 2 tahun," tutur Kosasih.
Akibat kecelakaan dengan commuter line tujuan Tangerang-Duri, bus sempat melintang di jalan hingga keluar perlintasan. Dari 3 orang yang menjadi korban luka, satu di antaranya adalah seorang pemotor yang tersenggol ketika commuter line menabrak bus.
"Posisi yang kena spion sebelah kiri. Pemotor jadi korban karena dia ada di sebelah bus, pemotor datang dari arah berlawanan. Pada dasarnya ini adalah kesalahan dari operator sopir, dari Damri," tutup Kosasih.
(elz/faj)
http://news.detik.com/berita/3082995...utusan-kontrak
Diubah oleh namimi 28-11-2015 19:51
0
1.8K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan