- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok Melapor ke Jokowi Soal Transaksi Beras Bulog Gunakan e-Money


TS
aghilfath
Ahok Melapor ke Jokowi Soal Transaksi Beras Bulog Gunakan e-Money
Spoiler for Ahok Melapor ke Jokowi Soal Transaksi Beras Bulog Gunakan e-Money:

Jakarta- Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menemui Presiden Joko Widodo untuk membicarakan operasi beras. Ahok berencana membuat transaksi di operasi pasar itu berbasis e-money.
"Kita operasi pasar beras jadi kita sudah mulai akan mulai seluruh pasar milik Pasar Jaya jadi langsung supaya dari Bulog lewat food station Cipinang kita menggunakan e-money. Saya ingin tahu yang beli beras Bulog ini siapa di pasarnya DKI," ujar Ahok usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2015).
Ahok menyebut kualitas beras Bulog cukup baik. Bahkan dia juga sudah mencoba memasaknya sendiri dan mencicipinya.
Soal transaksi e-money yang dimaksud Ahok dimaksudkan agar dapat diketahui siapakah konsumenberas Bulog. Ahok tak ingin nantinya justru beras Bulog dibeli oleh pedagang yang kemudian dijual kembali dengan cara dioplos.
"Saya pengen tahu, kan orang sudah pake KJP segala macem. Jadi orang boleh beli pake kontan. Saya enggak mau operasi pasar ini yang belinya pedagang dia oplos. Jadi kalo memang dia enggak demen, warga yang beli," kata Ahok.
Ahok menduga ada oknum pedagang yang sengaja membeli beras Bulog saat operasi pasar dan dijual kembali dengan harga lebih mahal. Padahal operasi pasar ditujukan agar tak terjadi kelangkaan beras.
"Bulog bisa supply 75 ribu ton. (Tapi) kalau enggak salah turun 25 ribu ton dia kasih lagi ke kami," sebut Ahok.
Operasi akan digelar di 153 pasar. Ahok tak ingin di akhir tahun ini masyarakat kesulitan mendapatkan stok beras karena ulah oknum tertentu.
KPPU Ungkap Keanehan Rantai Pasokan Beras di Jakarta
Jakarta- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), menduga ada praktek tak sehat dalam rantai pasok beras medium di Jakarta. Pasalnya, meski ada kelangkaan beras medium, sejumlah bandar beras dari sejumlah daerah mengaku kesulitan memasok beras ke Jakarta.
Aru Armado, Kepala KPPU Jawa Timur mengungkapkan, dari pemantauan langsung di dua sentra beras di Surabaya, sejumlah bandar beras saat ini mengaku tak bisa menjual berasnya ke Jakarta. Padahal, saat normal, pedagang-pedagang di Surabaya ini jadi pemasok rutin beras ke Ibu Kota.
"Yang menarik, para pedagang ini nggak bisa salurkan berasnya ke Jakarta, alasannya pedagang sana belum mau beli. Ada penolakan istilahnya, karena stoknya masih banyak. Padahal beberapa hari lalu di Pasar Cipinang kurang stok," kata Aru Armando saat dihubungi, Jumat (27/11/2015).
Pengakuan tersebut, kata Aru, berasal dari bandar beras yang ditemui di dua sentra beras terbesar di Jawa Timur yakni Pasar Tembok dan Pasar Bendul Merisi, keduanya berada di Surabaya.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala KPPU Sulawesi Selatan, Ramli Simanjuntak. Dari penyelidikan investigatornya di Makassar, sejumlah pemasok beras di Sulawesi Selatan juga tengah menghetikan pengiriman beras ke Jakarta.
"Harga beras di Makassar yang medium Rp 8.700-9.000/kg, karena pasokan banyak. Malah ada yang Rp 8.200/kg. Permasalahannya, berasnya katanya lagi nggak bisa dijual ke Jakarta, bilangnya pedagang sana beras medium masih banyak. Ini yang aneh," kata Ramli.
Para pedagang beras Makassar ini, lanjutnya, mulai mengalihkan sebagian besar berasnya ke Maluku dan Papua.
"Akhirnya beras yang harusnya dikirim ke Jakarta dijualnya ke Papua dan Maluku. Harganya sama, padahal kondisi riilnya beberapa dari pedagang jadi pemasok tetap ke Jawa," tutup Ramli.
http://m.detik.com/news/berita/30826...unakan-e-money
Udah sampai beras yg diurus ahok

0
1K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan