http://m.detik.com/finance/read/2015/11/25/153834/3080392/4/pemerintah-hanya-mampu-biayai-maksimal-30-rel-ka-jawa-papua-rp-220-t
Jakarta - Proyek pembangunan rel kereta dengan total panjang 3.500 kilometer di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua butuh Rp 220 triliun. Pemerintah hanya sanggup menanggung 30% dari total biaya itu, sedangkan 70% sisanya berasal dari pihak swasta.

Namun, kemampuan pemerintah membiayai proyek yang rencananya berjalan dalam 5 tahun ini nampaknya masih jauh dari harapan.

Menurut Kepala Bagian Perencanaan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hadi S Legowo, berdasarkan kebutuhan anggaran dalam 5 tahun sebesar Rp 220 triliun, maka seharusnya Kementerian Perhubungan mendapat anggaran kira-kira Rp 40 triliun - Rp 50 triliun per tahun.

Sayang, anggaran yang diterima justru jauh lebih kecil sehingga realiasasi pembangunan rel untuk periode 2015-2016 belum optimal.

"Kalau sekarang ini untuk 2015-2016 yang akan kita laksanakan ya masih jauh karena kalau 3.500 km itu kan butuh dana Rp 220 triliun dalam 5 tahun. Berarti kan, anggaran kita per tahunnya Rp 40 triliun - Rp 50 triliun harusnya. Cuma, sekarang ini di 2015 hanya Rp 18 triliun, 2016 yang sudah di drop hanya Rp 13 triliun, turun malah jadi masih jauh dari sasaran kita," ujar Hadi.

Sedangkan suntikan investasi dari pihak swasta, menurut Hadi, sangat tergantung pada iklim bisnis di Indonesia dan proyeknya menguntungkan atau tidak.

"Kalau swasta itu kan mereka akan investasi kalau menguntungkan untuk dia. Bagaimana menciptakan iklim untuk swasta bisa berinvestasi dengan baik, ya kita harus membuat regulasi yang sedemikian rupa sehingga swasta mau investasi ke sini," tambah Hadi
=====
Akan, mau, rencana.
Sing penting gronbreking dan potong pita, bisa bikin cebong happy happy