
SULAWESI SELATAN, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap jalur Kereta Api (KA) Trans Sulawesi yang menghubungkan Makassar (Sulsel) hingga Manado (Sulut) dapat tersambung dan dapat beroperasi pada 2018.
"Diharapkan tahun 2018 rel KA ini tersambung dan beroperasi," kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai meninjau proyek Rel KA Trans Sulawesi di Kabupaten Barru Sulsel, Rabu (25/11/2015), seperti dikutip Antara.

Presiden menyebutkan, semua patut bersyukur karena konstruksi rel KA dari Makassar ke Pare-Pare dan nantike Manado sudah mulai terlihat.

"Memang saat ini baru mencapai enam KM, tapi kita berharap tahun depan ke Pare-Pare sekitar 145 KM terealisasi. Tahun depan juga mulai dibangun dari Manado ke sini," kata Presiden.
Presiden mengatakan, progres proyek KA itu sesuai dengan rencana. Ini akan tersambung dengan Makassar New Port dan bandara.
Kepala Negara juga menyebutkan, selama pekerjaan konstruksi, juga ada penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak karena sudah dipesan ke Ditjen Perkeretaapian agar menyerap banyak tenaga kerja.
"Nanti dioperasikan oleh PT KAI juga kita minta agar disiapkan dari masyarakat sekitarnya. Manajemen dankaryawan semua dari masyarakat daerah sekitarnya," kata Jokowi.
Jokowi menyebutkan, KA Trans Sulawesi nantinya memang bukan kereta cepat. Namun, dengan kecepatan 200 km per jam sudah lebih cepat dari mobil.
Presiden juga mengatakan bahan atau material pembangunan proyek itu hampir 100 persen menggunakan produk dalam negeri seperti bantalan dari WIKA, pengunci dari Pindad.
"Memang relnya masih dari Jepang, tapi hampir 100 persen dari dalam negeri," katanya.
Mengenai adanya kebutuhan tambahan anggaran, Presiden mengatakan, sudah ada alokasi dan jika diperlukan tambahan akan dimasukkan dalam APBN Perubahan.
Untuk pembebasan lahan, kata Presiden, pemerintah pusat melalui APBN juga membantu penyediaan lahan.
Menurut Jokowi, Pemerintah tetap berkomitmen dalam penyediaan infrastruktur daerah di seluruh Indonesia.
"Ini tidak hanya di sini, di tempat lain juga ada. Di Papua baru studi, semester depan mungkin selesai sehingga tahun depan sudah mulai konstruksi," katanya.
Presiden berharap dengan semakin memadainya berbagai infrastruktur, maka biaya transportasi, logistik dan distribusi akan lebih murah. Dampaknya, harga barang lebih murah. "Kalau ada kereta api, ada transportasi laut, kita pastikan biaya transportasi, distribusi lebih rendah, biaya logistik lebih murah, harga barang juga lebih rendah," kata Presiden.
Mantab pakde, semoga makin banyak infrastruktur yg dibangun dipelosok Indonesia dan memberi manfaat pertumbuhan daerah yg lbh cepat