

TS
nielmarshal
Tengah Dikembangkan, Chip Khusus 'Pembasmi' Trauma Pasca Perang
Tengah Dikembangkan, Chip Khusus 'Pembasmi' Trauma Pasca Perang
Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jakarta, Banyaknya kasus PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder pada tentara memaksa para ilmuwan untuk turun tangan mencari solusinya. Salah satu yang mengklaim berhasil melakukannya adalah lembaga riset militer Amerika, atau US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA).
Baru-baru ini DARPA mengaku sukses mengembangkan sebuah chip yang nantinya dapat membantu pasien PTSD maupun cedera otak lainnya. Chip ini sendiri merupakan bagian dari proyek yang mereka sebut sebagai Restoring Active Memory (RAM).
Untuk menciptakan chip tersebut, awalnya peneliti mencoba memetakan kinerja saraf-saraf dalam otak ketika mengelola memori atau ingatan yang bentuknya seperti kode-kode. Lantas peneliti membuat sebuah model yang dapat menggambarkan fungsi otak tersebut di komputer. Sistem inilah yang kemudian 'ditanamkan' peneliti ke dalam chip buatan mereka.
Dengan begitu, ketika chip ini nantinya ditanam di otak pasien, fungsinya adalah memberikan stimulasi atau rangsangan listrik pada otak pasien agar dapat memicu kemampuan kognitif mereka, sehingga proses pembentukan memori dan juga recalling (mengingat kembali) yang sebelumnya mengalami gangguan akibat trauma atau cedera fisik bisa kembali normal.
Baca juga: Di AS, Petasan Dituding Bangkitkan Trauma Veteran Perang
Pihak DARPA sendiri mengaku sudah mengujicobakan implan tersebut pada sejumlah individu yang mengalami cedera otak. Individu-individu ini dilaporkan telah mengalami kemajuan ketika diminta menjalani tes daya ingat.
Saat tes berlangsung, peneliti juga melihat chip bikinan mereka telah mampu mendeteksi dan menangkap sinyal-sinyal yang dikirim otak selama berlangsungnya proses pembentukan memori, dan juga ketika memori itu di-recall atau diingat kembali.
"Sembari kami terus mengembangkan teknologinya, kami juga terus berupaya mendapatkan gambaran tentang bagaimana cara merangsang otak secara lebih akurat agar bisa didapatkan efek terapi yang paling besar," kata manajer program, Justin Sanchez seperti dikutip dari Defense One, Jumat (20/11/2015).
DARPA berharap purwarupa chip ini sudah siap dalam lima tahun ke depan, dan rencananya mereka akan segera meminta persetujuan dari FDA agar teknologi buatan mereka ini bisa segera dipergunakan secara luas.
http://health.detik.com/read/2015/11...a-pasca-perang
-------
Jadi chip yg ditanamkan di otak tsb akan memberikan stimulus kpd otak agar dapat memicu kemampuan kognitif mereka, sehingga proses pembentukan memori dan juga recalling yang sebelumnya mengalami gangguan akibat trauma atau cedera fisik bisa kembali normal..
-------
Program ini sendiri sudah direstui funding R&Dnya sama Potus for the next 5 years
"In a joint fact sheet released by the Pentagon and the Department of Veterans Affairs, however, the agencies said DARPA will start a new $78.9 million, five-year research program “to develop new, minimally invasive neurotechnologies that will increase the ability of the body and brain to induce healing.” It’s part of the Obama administration’s larger “BRAIN Initiative,” which involves the National Institutes of Health, DARPA, the National Science Foundation and the Food and Drug Administration, among other organizations."
https://www.washingtonpost.com/news/...s-troops-heal/
------
PTSD FACTS
Thirty per cent of soldiers develop mental problems within 3 to 4 months of being home.
An estimated 20 per cent of returning Iraq and Afghanistan veterans turn to heavy drinking or drugs once they return to the US.
In 2010, an average of 22 veterans committed suicide every day. The group with the highest number of suicides was men ages 50 to 59.
Four out of five Vietnam Veterans reported recent symptoms when interviewed 20-25 years after the war.
http://www.dailymail.co.uk/sciencete...-soldiers.html
------
Kalau sekiranya salah kamar atau lain sebagainya, monggo diclosed aja ya Mod Threadnya..
Berita akan saya update terus menerus kalau Mod kasih lampu hijau untuk meneruskan..
Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jakarta, Banyaknya kasus PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder pada tentara memaksa para ilmuwan untuk turun tangan mencari solusinya. Salah satu yang mengklaim berhasil melakukannya adalah lembaga riset militer Amerika, atau US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA).
Baru-baru ini DARPA mengaku sukses mengembangkan sebuah chip yang nantinya dapat membantu pasien PTSD maupun cedera otak lainnya. Chip ini sendiri merupakan bagian dari proyek yang mereka sebut sebagai Restoring Active Memory (RAM).
Untuk menciptakan chip tersebut, awalnya peneliti mencoba memetakan kinerja saraf-saraf dalam otak ketika mengelola memori atau ingatan yang bentuknya seperti kode-kode. Lantas peneliti membuat sebuah model yang dapat menggambarkan fungsi otak tersebut di komputer. Sistem inilah yang kemudian 'ditanamkan' peneliti ke dalam chip buatan mereka.
Dengan begitu, ketika chip ini nantinya ditanam di otak pasien, fungsinya adalah memberikan stimulasi atau rangsangan listrik pada otak pasien agar dapat memicu kemampuan kognitif mereka, sehingga proses pembentukan memori dan juga recalling (mengingat kembali) yang sebelumnya mengalami gangguan akibat trauma atau cedera fisik bisa kembali normal.
Baca juga: Di AS, Petasan Dituding Bangkitkan Trauma Veteran Perang
Pihak DARPA sendiri mengaku sudah mengujicobakan implan tersebut pada sejumlah individu yang mengalami cedera otak. Individu-individu ini dilaporkan telah mengalami kemajuan ketika diminta menjalani tes daya ingat.
Saat tes berlangsung, peneliti juga melihat chip bikinan mereka telah mampu mendeteksi dan menangkap sinyal-sinyal yang dikirim otak selama berlangsungnya proses pembentukan memori, dan juga ketika memori itu di-recall atau diingat kembali.
"Sembari kami terus mengembangkan teknologinya, kami juga terus berupaya mendapatkan gambaran tentang bagaimana cara merangsang otak secara lebih akurat agar bisa didapatkan efek terapi yang paling besar," kata manajer program, Justin Sanchez seperti dikutip dari Defense One, Jumat (20/11/2015).
DARPA berharap purwarupa chip ini sudah siap dalam lima tahun ke depan, dan rencananya mereka akan segera meminta persetujuan dari FDA agar teknologi buatan mereka ini bisa segera dipergunakan secara luas.
http://health.detik.com/read/2015/11...a-pasca-perang
-------
Jadi chip yg ditanamkan di otak tsb akan memberikan stimulus kpd otak agar dapat memicu kemampuan kognitif mereka, sehingga proses pembentukan memori dan juga recalling yang sebelumnya mengalami gangguan akibat trauma atau cedera fisik bisa kembali normal..
-------
Program ini sendiri sudah direstui funding R&Dnya sama Potus for the next 5 years
"In a joint fact sheet released by the Pentagon and the Department of Veterans Affairs, however, the agencies said DARPA will start a new $78.9 million, five-year research program “to develop new, minimally invasive neurotechnologies that will increase the ability of the body and brain to induce healing.” It’s part of the Obama administration’s larger “BRAIN Initiative,” which involves the National Institutes of Health, DARPA, the National Science Foundation and the Food and Drug Administration, among other organizations."
https://www.washingtonpost.com/news/...s-troops-heal/
------
PTSD FACTS
Thirty per cent of soldiers develop mental problems within 3 to 4 months of being home.
An estimated 20 per cent of returning Iraq and Afghanistan veterans turn to heavy drinking or drugs once they return to the US.
In 2010, an average of 22 veterans committed suicide every day. The group with the highest number of suicides was men ages 50 to 59.
Four out of five Vietnam Veterans reported recent symptoms when interviewed 20-25 years after the war.
http://www.dailymail.co.uk/sciencete...-soldiers.html
------
Kalau sekiranya salah kamar atau lain sebagainya, monggo diclosed aja ya Mod Threadnya..
Berita akan saya update terus menerus kalau Mod kasih lampu hijau untuk meneruskan..
Diubah oleh nielmarshal 25-11-2015 08:41
0
1.3K
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan