Pada suatu hari diakhir tahun 1940-an, Dr.Walter Stewart, ahli staf ekonomi, ia berdiri di balai ruang megah sebuah Lembaga Studi Sarjana Princenton. Ia sedang mengamati sekelompok mahasiswa doktoral fisika yang beramai-ramai keluar dari suatu seminar. Demikian ia mengingat untuk beberapa waktu berselang "jelas-jelas merupakan mahasiswa yang paling riuh, paling kurang tertib, paling aktif, paling cerdas dan cekatan" diantara bakat muda di lembaga tersebut. Dan pada hari itu Stewart menghentikan seseorang diantaranya yang mau lewat dengan tergesa gesa dan bertanya. "Bagaimana?" "Hebat", jawab mahasiswa itu. " Segala sesuatu yang kami ketahui tentang fisika minggu lalu tidak benar!".

George Beadle pemenang hadiah nobel dan ahli ilmu genetika, senang mengisi waktu luang dengan mendaki gunung. Sebelum ia pindah di Universitas Chicago, ia adalah profesor di Caltech. Setiap ada kesempatan dia menjalankan hobinya di daerah berbukit di Kalifornia. Pada hari-hari akhir minggu, bila tidak sempat pergi, ia akan mengambil alat alat dakinya, lalu memanjat gedung-gedung bergaya Gotik dan Romawi dengan penuh ukiran dan pahatan yang terdapat di kampusnya. Sebagai tambahan, ia akan membawa sebuah kamera dan memotret pahatan serta ukiran dari sudut yang aneh-aneh. Kemudian dia akan menantang teman-temannya untuk menerka tempat-tempat pengambilan foto-foto tersebut.

Kamar kerja ahli astronomi terkenal Walter Baade pasti mengerikan bagi setiap direktur perusahaan yang mempunyai harga diri. Kamar itu sekecil bilik dan hanya satu satunya jendela menghadap tempat parkir di Pasadena. Meja tulisnya ditimbuni tumpukan catatan, memo dan alat foto. Baade, yang termasuk pengamat dan penelaah alam semesta abad ke-20 yang terkemuka itu, menganggap dirinya "malas". Oleh karenanya banyak hal yang harus ditemukan dalam jangka umur manusia, tidak masuk akallah banyak membuang waktu merumuskan ide-idenya dalam bentuk rapih dan teratur. Namun menurut kata seirang rekan, " separuh dari rahasia alam semesta tertulis pada sobekan kertas yang menimbuni mejanya secara acak acakan".

Setelah Baade meninggal pada tahun 1960, rekan-rekannya mencari-cari pada tumpukan catatan itu tentang teori baru mengenai kosmos. Mereka kecewa, dengan begitu cepatnya penemuan astronomi moderen sehingga mereka menemukan penemuan yang belum diajukan oleh astronomi lain.