Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mahadewakuntiAvatar border
TS
mahadewakunti
Gema Sadhana Berharap Hari Raya Deepavali Jadi Libur Nasional
Gema Sadhana Berharap Hari Raya Deepavali Jadi Libur Nasional

Sabtu, 21 November 2015 19:51 WIB

Share

Tweet

Share



KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI

Hashim Djojohadikusumo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gema Sadhana menggelar perayaan hari raya Deepavali yang merupakan hari raya umat Hindu di dunia.

Gema Sadhana merupakan organisiasi sayap Partai Gerindra yang beranggotakan masyarakat Hindu, Buddha, Konghucu dan Aliran Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumodalam sambutannya menjelaskan bahwa keberadaan masyarakat Hindu terutama etnis India di Indonesia merupakan sebuah keragaman yang memperkaya kebhinekaan Indonesia.

"Namun setelah 300 tahun keberadaannya, belum pernah Umat Hindu mendapatkan libur untuk Merayakan Hari Raya Deepavali yang merupakan Hari Raya Umat Hindu di Dunia," kata Hashim saat membuka acara perayaan hari raya Deepavali di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (20/11/2015).

Namun akhirnya, lanjut Hashim, pada tahun 2013 lalu atas perjuangan Gema Shadana, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kala saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta memberikan libur fakultatif hari raya Deepavali untuk wilayah DKI Jakarta.

"Atas perjuangan Gema Sadhana, maka pemberian hari libur itu merupakan sejarah pertama bagi masyarakat Hindu," tegas Hashim.

Kebijakan tersebut terus berlanjut sampai saat ini, hingga akhirnya pada tahun 2015 ini atas prakarsa Gema Sadhana dan tokoh-tokoh Hindu di Kota Medan, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin juga memberikan libur fakultatif Deepavali bagi masyarakat Hindu Kota Medan, serta memberikan izin menyatakan bahwa wilayah Kampung Madras sebagai Little India Of Kota Medan yang ditandai dengan berdirinya Gapura Little India.

Disisi lain, Ketua Umum Gema Sadhana , A.S Kobalen menjelaskan bahwa perayaan hari raya Deepavali yang ia gelar itu juga berharap agar Presiden Joko Widodo bisa menjadikan hari raya Deepavali sebagai hari libur nasional seperti apa yang pernah dilakukannya pada saat menjadi Gubernur DKIJakarta.

"Acara ini juga diselenggarakan dengan harapan Presiden Republik Indonesia, dapat melihat aspirasi masyarakat Hindu di Indonesia akan kerinduannya mendapatkan libur hari raya Deepavali, guna menjalankan kewajiban mereka sebagai umat beragama pada hari tersebut," kata Kobalen.

Kobalen menjelaskan, masyarakat Hindu percaya bahwa Presiden Joko Widodo merupakan pemimpin yang sangat arif dan bijaksana, untuk bisa mengabulkan permohonan hari libur nasional itu.

"Terbukti bahwa beliaulah pemimpin pertama yang mengeluarkan kebijakan libur Deepavali di DKI Jakarta," imbuhnya.

Acara Simakrama Deepavali 2015 bersama tokoh-tokoh Nasional ini dilaksanakan untuk menginformasikan seni dan budaya etnis India Indonesia, yang merupakan bagian dari Budaya Bangsa.

Serta, mengajak para tokoh-tokoh bangsa untuk turut merayakan Hari Deepavali yang memiliki philosophy Menangnya Kebenaran melawan kebathilan.

Para tokoh nasional yang hadir antara lain Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj, Jaya Surprana dan lain-lain.

http://m.tribunnews.com/nasional/201...asional?page=2

setuju dengan hal ini , asal jangan ada fatwa haram tentang ucapan hari rayanya, nggak apa2 meski telat dengan singapura & malaysia yang telah menjadikan hari deepawali sebagai libur nasional sejak lama
0
2.9K
29
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan