Kaskus

Entertainment

esternugrohopesAvatar border
TS
esternugrohopes
Membuat Tanaman Cepat Berbuah part2
Jenis bibit dan varietas juga sangat menentukan cepat lambatnya tanaman mulai berbuah

Jenis bibit dan varietas juga sangat menentukan cepat lambatnya tanaman mulai berbuah. Pohon yang bibitnya berasal dari biji, saat awal berbuahnya lebih lama (belimbing 5-5 tahun, durian 8-10 tahun, jambu air 4-5 tahun, jambu biji 3-4 tahun, jeruk siem 3-4 tahun, mangga 5-6 tahun, manggis 12-15 tahun, rambutan 5-6 tahun), tetapi kalau bibitnya berasal dari perbanyakan vegetatif seperti okulasi, saat awal berbuahnya bisa lebih cepat. Belimbing okulasi umur 3 bulan sudah belajar berbunga dan mulai produktif berbuah pada umur 8-12 bulan. Durian, pada umur 3 tahun belajar berbuah dan umur 4-5 tahun mulai produktif berbuah. Jambu air mulai belajar berbuah pada umur 18 bulan dan mulai produktif berbuah umur 2-3 tahun. Jambu biji mulai belajar berbuah pada umur 6 bulan dan mulai berbuah umur 12-18 bulan. Mangga, mulai belajar berbuah umur 18 bulan dan mulai produktif berbuah umur 3-4 tahun. Manggis, mulai belajar berbunga umur 4 tahun dan mulai produktif umur 5-6 tahun. Rambutan, mulai belajar berbuah umur 2 tahun dan mulai rajin berbuah umur 3-4 tahun).

Sifat-sifat unggul yang lain, sangat ditentukan oleh varietas atau sifat genetis tanaman. Tiap varietas memiliki ciri khas dan keunggulan tertentu dibandingkan dengan varietas lain. Pada belimbing dikenal varietas demak, bangkok, sembiring, filipina, dan wulan. Durian, ada suun, sunan, sitokong, kani, dan otong. Pada jambu air dikenal varietas cincalo, semarang darah, apel, dan lilin. Pada jambu biji dikenal varietas pasar minggu, susu, dan bangkok. Pada kedondong, ada varietas bangkok dan karimun. Pada mangga, dikenal adanya mangga arumanis, manalagi, gedong, golek, indramayu. Pada rambutan, dikenal varietas binjai, cilebak, simacan, dan rapiah.

Semua varietas tanaman itu umumnya berumur genjah, karena perbanyakannya dilakukan secara okulasi. Batang bawah yang digunakan adalah tanaman yang perakarannya bagus, sedangkan batang atasnya berasal dari tanaman yang produktivitasnya tinggi.

Ciri-ciri bibit okulasi yang baik yaitu adalah sebagai berikut :

1. Panjang batang pokok terhitung dari sambungan okulasi sampai cabang pertama sedikitnya 60 cm. Kalau bibit itu tidak bercabang, panjangnya 1,5 m.

2. Diameter batang pokok kurang lebih 1,5 cm atau sudah sebesar jari telunjuki.

3. Arah tumbuh pokok batang lurus ke atas, tidak bengkok. Pangkal pokok batang utuh, kulitnya licin.

4. Bentuk daun besar-besar, hijau mengkilat, tidak keriting. Ujung ranting bertunas.

5. Perakarannya baik.

6. Umur okulasi sekitar setahun.

Agar pohon buah-buahan yang akan Anda tanam bisa segera berbuah, sebaiknya dipilih bibit jenis tanaman genjah, berbuah sepanjang tahun, berasal dari perbanyakan vegetatif.

Keadaan lingkungan

Lingkungan yang mempengaruhi kehidupan tanaman dibedakan atas macroclimate dan microclimate. Lingkungan macroclimate mencakup iklim, ketinggian tempat penanaman dari atas permukaan laut, curah hujan, sinar matahari, jenis dan kesuburan tanah. Lingkungan microclimate meliputi air tanah, suhu dan kelembapan udara, kebun, dan ada tidaknya naungan. Kalau semua itu terpenuhi, tetapi tanaman masih ngambek berbuah, harus dicari penyebabnya yang terlupakan dan kemudian memperbaikinya.

Keadaan iklim dan ketinggian tempat sangat menentukan jenis pohon buah-buahan apa yang bisa ditanam. Jenis tanaman dataran rendah tidak cocok di pegunungan, demikian juga sebaliknya. Kalau kurang mendapatkan sinar matahari, tanaman tidak dapat tumbuh baik, mudah kena penyakit, dan tidak mau berbuah.

Tanaman buah-buahan umumnya membutuhkan tanah kering yang berstruktur sedang dan cukup mengandung hara. Tanah yang air tanahnya dalam (lebih dari 200 cm dari permukaan tanah) baik sekali untuk ditanami bibit okulasi, sedangkan tanah berair tanah dangkal (50-200 cm dari permukaan tanah) sangat cocok ditanami bibit cangkokan atau tanaman yang perakarannya menyebar ke samping.

Tanah yang padat, liat, dan miskin hara dapat diperbaiki dengan pengolahan yang baik, diberi kapur, pasir, dan pupuk kandang atau kompos. Kalau tanahnya tanah pasir, dapat diberi pupuk kandang atau kompos yang banyak. Tanah yang bagus bagi pertumbuhan tanaman adalah yang dapat mengedarkan udara, meneruskan kelebihan air siraman, banyak mengandung zat hara yang mudah diisap oleh tanaman dan memungkinkan akar tanaman tumbuh sempurna.



Ada beberapa jenis tanaman buah yang menghendaki curah hujan dan keadan air tanah yang khas. Rambutan, durian, duku, dan salak akan berbuah dengan baik kalau ditanam di daerah yang musim hujannya lama (9-12 bulan dalam setahun) dan air tanahnya dangkal. Mangga menyukai daerah yang musim kemaraunya panjang (8 bulan dalam setahun). Kalau mangga ditanam di daerah bercurah hujan tinggi, buahnya sering tidak jadi. Jeruk siem, jeruk keprok, jeruk nipis, jeruk sitrun, dan jeruk manis masih dapat tumbuh dengan baik di daerah yang jarang turun hujan, asalkan mendapatkan air irigasi/siraman cukup.

Setiap jenis tanaman buah menghendaki daerah yang berketinggian tertentu. (lihat tabel)

Faktor C/N ratio

Selain bibit yang baik dan lingkungan tumbuh yang cocok, perawatan yang tepat juga dapat membantu tanaman agar segera berbuah.

Sebagai “pabrik buah”, pohon merupakan satu kesatuan unit kerja yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Kerja akar adalah mengisap unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), Kalium (K), kalsium (Ca), dan sejumlah hara mikro lain yang terlarut dalam air. Unsur hara itu kemudian diteruskan ke daun melalui saluran xylem (pembuluh kayu) pada batang/cabang tanaman. Di daun, unsur hara itu “dimasak” bersama-sama karbon dioksida (CO2) g bantuan sinar matahari, menjadi karbohidrat (C6H12O6), protein, lemak, dan vitamin.

asimilasi adalah, asimilasi adalah biologi, asimilasi dan akulturasi, asimilasi akulturasi, asimilasi karbon
Proses asimilasi tanaman


Karbohidrat itu lalu diedarkan ke seluruh bagian tanaman melalui saluran phloem (pembuluh kulit). Oleh tanaman, karbohidrat dimanfaatkan untuk pertumbuhan vegetatif dan kelebihannya disimpan sebagai cadangan yang berperanan penting dalam pembentukan buah. Protein yang dihasilkan daun, dipakai untuk membentuk bagian-bagian pohon, seperti akar, batang, dan daun itu sendiri.

Unsur nitrogen memegang peranan penting dalam pembentukan daun. Dengan daun-daun yang sehat, perakaran akan tumbuh dengan kuat. Dampaknya, akar mampu menyerap lebih banyak garam mineral sebagai bahan baku untuk diolah di daun. Keseimbangan kerja antara akar, batang, dan daun ini sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya, seperti air, hara, udara, sinar matahari, angin, suhu, kelembapan, dan lain-lain.

Kesiapan tanaman untuk menghasilkan buah, secara teoritis, dapat dilihat berdasarkan perbandingan antara karbohidrat (C) dengan nitrogen (N) alias C/N ratio-nya. C/N ratio ini menunjuk pada perbandingan jumlah total antara cadangan karbohidrat dengan ketersediaan nitrogen. Tanaman akan siap berbuah kalau nilai C-nya sedikit lebih besar daripada nilai N-nya. Artinya, dengan nilai C yang besar itu jumlah karbohidrat yang terdapat pada tanaman cukup tinggi dan penyerapan nitrogen dari tanah pun cukup memadai, sehingga tanaman akan segera terangsang untuk berbunga dan mengeluarkan buah.



Spoiler for soember:


Trus, aja simak kelanjutannya gan/sista=
http://www.kaskus.co.id/post/564f2d7...78684b088b4570
Diubah oleh esternugrohopes 20-11-2015 21:28
0
4K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan