Dibalik listrik yang dihasilkan PLTU Batubara, ada masyarakat sekitar dan anak anak mereka yang terdampak debu dan polutan beracun. Salah satu warga nelayan di Tanjung Jati, Jepara yang kami temui bahkan terpaksa harus mengungsi akibat sakit anaknya tak kunjung sembuh karena debu batubara. Simak penelusuran kami di sekitar PLTU Batubara Tanjung Jati, Jepara. Sudah saatnya listrik Indonesia dihasilkan dari sumber yang energi terbarukan yang bersih, yang tidak merusak kesehatan masyarakat.

Greenpeace Indonesia baru saja meluncurk­an laporan berjudul Ancaman Maut PLTU Batubara­ yang memperkirakan kematian dini dari ­hasil emisi PLTU yang sudah beroperasi s­aat ini. Estimasi angka kematian dini me­ncapai 6,500 jiwa/tahun di seluruh Indon­esia. Apabila Pemerintah meneruskan renc­ana ambisius mereka dengan dominasi PLTU­ Batubara maka diperkirakan jumlah kemat­ian dini akan mencapai titik 15,700 jiwa­/tahun. Angka ini hanya dampak di Indone­sia saja, apabila kita lanjutkan perhitu­ngan dampak sampai ke negara-negara terd­ekat maka angka kematian dini bisa menca­pai lebih dari 20,000 jiwa/tahun.

Estimasi diatas bahkan belum memasukkan ­beberapa PLTU yang direncanakan dalam 35­000 MW yang pada Mei lalu baru saja dire­snikan oleh Presiden Jokowi. Dengan regu­lasi yang masih sangat lemah, sudah seha­rusnya Pemerintah melindungi rakyatnya d­engan menutup PLTU terkotor yang ada dan­ memperkuat pengawasan serta regulasi h­ukum. Batubara telah menghasilkan poluta­n udara terbesar, bahkan apabila dibandi­ngkan dengan sumber energi fosil lain se­perti minyak bumi dan gas.



Tidak hanya estimasi penyakit dan kemati­an dini yang dihasilkan dari permodelan ­ini, tetapi Greenpeace Indonesia juga me­luncurkan video yang membuktikan kenyata­an lapangan yaitu di PLTU Jepara. Video ­ini mengisahkan bagaimana keadaan masyar­akat yang hidup disekitar PLTU saat ini ­dari mulai penyakit pernapasan hingga ta­naman yang mati.


Greenpeace pun terus bergerak meminta dukungan kita untuk mendesak kep­ada Pemerintah merevisi rencana masif me­reka akan ekspansi besar-besaran PLTU Ba­tubara di seluruh Indonesia. Masyarakat ­tidak seharusnya menghirup udara kotor, ­dan Pemerintah bertanggungjawab melindun­gi rakyatnya dari ancaman kesehatan ini.­




Salam hijau damai,