BEKASI – Entah apa yang terjadi jika Abdul Jabbar Majid tidak segera ditangani tim medis. Bayi yang lahir 24 Juni 2015 itu menderita atresia ani, yakni sejak lahir tak memiliki anus.

Sudah hampir lima bulan sejak Abdul diberikan tindakan operasi tahap pertama tepatnya pada 28 Juni 2015. Saat ini Abdul sedang menunggu waktu untuk dilakukan operasi tahap kedua, yakni tindakan operasi pembuatan anus di tempat seharusnya.

Buah hati dari Misda Lamsah (35), seorang tukang ojek ini, untuk kebutuhan buang kotorannya, sementara pihak medis melubangi perut Abdul dan memasang kantung colostomy.

“ ACT berupaya memfasilitasi kebutuhan kantong colostomy untuk Abdul sampai proses operasi selanjutnya dilakukan. Abdul membutuhkan satu kantong setiap hari seharga 45.000/pcs,” tutur Anang Herdiana, dari Tim Mobile Social Rescue (MSR) ACT kepada ACTNews, Jumat (20/11).

“ Saat ini masih proses menunggu, insyaAllah bulan Januari akan dilakukan operasi tahap kedua,” tegas Anang.

Atas bantuang yang diberikan ACT, Misda Lamsah menyampaikan terima kasihnya.

“ Saya sangat berterimakasih kepada ACT yang sudah banyak membantu mendampingi dan membiayai kesehatan anak saya dari sejak lahir sampai sekarang. Saya sangat terbantu karena pekerjaan saya hanya sebagai tukang ojek yang penghasilannya tidak pasti, tapi harus mikirin beli kantongnya (colostomy-red) Abdul yang harganya 45.000 perbiji setiap hari. ACT datang jadi solusi buat kami, semoga ACT semakin dipercaya dan lebih banyak lagi membantu orang yang membutuhkan,” ungkapnya.

Express Donation