Merdeka.com - Militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) menyatakan telah mengeksekusi sandera warga negara China bernama Fan Jinghui (50). Fan, asal Beijing, berada di Irak sebagai konsultan lalu diculik sejak beberapa bulan lalu. Karena Pemerintah China tak kunjung membayar tebusan, pria itu dihukum mati.
Foto-foto jasad Fan disebar awal pekan ini di Majalah Dabiq, media internal para militan. Tidak dijelaskan detail kapan dan bagaimana pria itu dieksekusi. Selain Fan, ISIS menyebar foto pria asal Norwegia bernama Ole Johan Grimsgaard-Ofstad yang dieksekusi mati atas alasan tak jauh beda.
"Orang-orang ini ditinggalkan oleh pemerintahnya," tulis Dabiq, seperti dilansir ulang Stasiun Televisi CNBC, Kamis (19/11).
Pemerintah China marah besar mendapat informasi sandera ISIS itu dieksekusi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Li mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi soal Fan, dan memakai pelbagai jalur untuk membebaskannya. Rupanya ISIS menuntut bayaran, yang terus dinegosiasikan.
"Tapi ternyata (Fan) masih dibunuh secara keji," kata Li.
"Pemerintah China mengutuk keras tindakan biadab tanpa perikemanusiaan ini dan akan menyeret para penjahat ke pengadilan," imbuh Kementerian Luar Negeri China.
Pemerintah Norwegia ikut terkejut melihat kekejaman ISIS membunuh warganya. Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, mengaku terpukul atas pembunuhan sandera ini. Penculikan Ofstad di Suriah sudah dilaporkan sejak Januari lalu. Segala cara dipakai agar dia bisa bebas, namun para militan keburu menghabisinya.
"Kami mengutuk pembunuhan keji ini," kata Solberg.