Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

caliicojackAvatar border
TS
caliicojack
Ada suara desahan dalam Cockpit Lion Air


Jakarta - Lion Air sedang menyelidiki laporan penumpang terkait insiden suara desahan di penerbangan JT 990 pada 14 November 2015 lalu. Bagaimana sebetulnya isi laporan tersebut?

Penumpang yang melaporkan kejadian ini adalah Lambertus Maengkom. Sejumlah media mengabarkan, pelaporan disampaikan di situs bandara.web.id para Rabu (15/11), namun saat dicek detikcom siang ini, aduan tersebut tidak terlihat. Namun saat diwawancarai Metro TV, Lambertus yang berasal dari Bali ini, membenarkan aduan tersebut.

Dari foto laporan yang beredar, intinya Lambertus mengadukan pelayanan Lion Air JT 990 rute Surabaya ke Denpasar. Dia menyebut ada suara dari kokpit yang diduga dari pilot menawarkan pramugari janda kepada para penumpang sebagai kompensasi delay. Selain itu, dia juga melaporkan suara desahan yang terdengar dari kokpit lewat pengeras suara pesawat.

Berikut isi laporannya (sebagian tidak tertulis lengkap karena tidak jelas):


Kepada Yth Bpk/Ibu Dirjen Perhub,

Kami ingin menayakan apakah merupakan standar prosedur yang diterapkan penerbangan dirjen perhubungan yaitu pilot maskapai lion menawarkan staff crew parmugari yang berstatus janda kepada para penumpang melalui mikrophone berulang ulang di dalam kabin Lion JT 990- penerbangan jam (tidak jelas) tanggal 14 november 2015 dari Surabaya menuju Denpasar.

Terdengar suara aneh dan mendesah mendesah dari speaker kabin selama perjalanan yang membuat para penumpang resah dan ketakutan atas keselamatan nyawa mereka dalam penerbangan itu, serta bertanya tanya apakah pilot dalam keadaan tidak sehat, mabuk atau mungkin (tidak jelas) sehingga berkelakuan demikian.

Apakah demikian standar servis kompensasi lion air kepada penumpang yang sudah menunggu delay selama (tidak jelas) jam pesawat akhirnya berangkat jam (tidak jelas) dengan menawarkan crew pramugari (tidak jelas) ?

Setelah pesawat landing di Denpasar kami menunggu di depan pesawat untuk menanyakan langsung kepada pilot tersebut apa maksud dan tindakannya sebagai pilot yang bertanggung jawab atas nyawa dan keselamatan para penumpang. Namun setelah pilot mengetahui dari petugas darat lion air dan bandara Ngurah Rai banyak penumpang yang ingin menemuinya, pilot tidak mau menemui dan hanya tertawa tawa serta mengangkat tangannya seakan menantang para penumpang yang telah menunggu dia. Mungkin.... (tidak jelas)

Kami pun menanyakan kepada petugas darat lion air dan bandara ngurah rai siapa nama pilot tersebut, namun mereka menyatakan tidka mengatahui... (tidak jelas)

Adalah sanagat memalukan jika maskapai lion air mempunyai pilot yang menjalankan standar prosedur semacam itu.. (tidak jelas)

Demi keselamatan para pengguna layanan penerbangan, kami menunggu itikad baik dari Ditjen Perhubungan dan maskapai Lion Air untuk mengambil tindakan atas kejadian tersebut.

Menanggapi hal ini, Public Relations Manager Lion Air, Andy M Saladin, mengatakan sedang melakukan penyelidikan internal. Untuk sementara, mereka melarang kopilot di pesawat tersebut terbang. Belum jelas, apakah kopilot yang melakukan aksi desahan atau bukan.

"Untuk Co – Pilot (penerbang) yang bertugas pada saat itu telah kami grounded sampai dengan waktu yang tidak ditentukan untuk mempermudah pengumpulan informasi," jelas Andy dalam rilis tertulis.

"Apabila di kemudian hari terbukti bahwa Co-Pilot kami melakukan pelanggaran yang diluar prosedur atau di luar kepantasan maka akan kami berikan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku," tegas dia.

Anda salah satu penumpang di penerbangan tersebut? Silakan berbagi cerita ke redaksi@detik.com.
(mad/dra)


update terbaru kronologis kejadian menurut pelapor

Jakarta - Lambertus Maengkom dan puluhan penumpang lainnya kaget saat pilot yang menerbangan pesawat Lion Air JT 990 dari Surabaya tujuan Denpasar 'bermain-main' saat take off. Sepanjang penerbangan, mereka pun tegang. Begini kronologinya.
Kepada detikcom, Rabu (18/11/2015), Lambertus bercerita rangkaian peristiwa tersebut. Berawal dari pesawat yang delay, pernyataan soal janda, penerbangan dengan suara desahan, sampai peristiwa saat mendarat dan cerita di bandara Ngurah Rai Bali. Para penumpang, kata Lambertus, sangat khawatir dengan keselamatan karena pria di dalam kokpit terkesan main-main saat penerbangan.
Berikut cerita lengkap insiden seperti dibeberkan pria asal Bali tersebut:
14 November 2015
Pukul 17.00 WIB
Lambertus tiba di Bandara Juanda Surabaya. Dia hendak terbang ke Denpasar menggunakan pesawat Lion Air JT 990. Di jadwal, dia harusnya terbang sekitar pukul 19.15 WIB.
Pukul 19.30 WIB
Menurut Lambertus, pesawat belum berangkat, padahal seharusnya dijadwalkan pukul 19.15 WIB. Tidak ada pengumuman delay. Para penumpang yang sudah menunggu sejak 40 menit sebelumnya di gate bandara tak mendapat pemberitahuan. Mereka akhirnya protes ke kantor perwakilan Lion Air di bandara. Sempat terjadi kericuhan.
Pukul 21.15 WIB
Pesawat akhirnya berangkat setelah delay lebih dari dua jam. Para penumpang mengantre bergantian masuk ke dalam pesawat. Nah, saat antrean tersebut, terdengar suara dari kokpit pesawat lewat speaker. Suara tersebut membuat para penumpang kaget.
"Pramugari kami ini ditinggal suaminya, gagal dalam pernikahan pertama. Janda cantik, berhidung pesek," demikian suara tersebut seperti ditirukan oleh Lambertus. Menurut Lambertus, itu diucapkan berulang-ulang, terutama kata janda.
Para penumpang sempat kebingungan. Mereka saling melihat satu sama lain dan terkesan panik. Namun tak bisa berbuat apa-apa.
Saat take off, lampu kabin dimatikan. Lambertus sempat melihat ada gerak-gerik orang namun tak jelas siapa. Tak lama kemudian, ada suara-suara aneh kembali terdengar di pengeras suara pesawat. Suaranya seperti desahan. Terdengar juga suara seperti memanggil seseorang.
"Susah digambarkan (suaranya). Yang pasti desahan," kata Lambertus sambil mengatakan suara itu muncul beberapa kali. Penumpang di pesawat semakin ketakutan.
Pukul 22.00 WIB
Pesawat tiba di Bandara Ngurah Rai Bali. Seperti biasa, pramugari mengumumkan ketibaan di bandara dan para penumpang yang hendak transit agar menghubungi kru darat Lion Air. Nah, di tengah pengumuman ini ada lagi suara dari kokpit pesawat.
"Transit kemane?" ucap suara di kokpit pesawat tersebut.
Saat itu, pesawat dalam kondisi masih berjalan menuju area pemberhentian. Saat sabuk pengaman dilepaskan, pramugari menyampaikan pengumuman lagi yang menyatakan selamat datang di Bandara Ngurah Rai dan selamat malam. Namun muncul lagi celetukan dari kokpit pesawat.
"Krunya nge-rock!" ucap seorang pria di kokpit setengah berteriak seperti ditirukan Lambertus.
Setelah itu, lampu kembali dinyalakan. Para penumpang gelisah. Mereka sibuk berdiskusi dan bertanya-tanya, ada masalah apa dengan pilot tersebut. Sebagian ada yang emosi dan mau menyampaikan keberatan. Alasannya, penerbangan mereka dikemudikan oleh pilot yang seperti main-main.
Sebagian penumpang ada yang ingin menemui si pilot. Namun tak berhasil. Sempat muncul juga insiden gedor-gedoran pintu pilot. Di tengah kericuhan itu, pilot sempat keluar dan dia malah tertawa. Upaya Lambertus untuk menemui pilot tersebut juga tak berhasil. Mereka dihalangi oleh petugas Lion Air.
15 November 2015
Lambertus akhirnya membuat pengaduan online ke Kementerian Perhubungan. Setelah itu, aduannya beredar dan membuat kehebohan. Ada tiga hal yang dipersoalkan oleh pria asal Bali tersebut. Di antaranya proses take off dan landing yang seharusnya jadi momen krusial saat penerbangan malah dijadikan candaan oleh pilot. Dia juga meminta pilot atau kopilot meminta maaf. Dengan demikian, rasa aman dan percaya dari penumpang bisa kembali muncul.
*****
Kementerian Perhubungan mengaku belum menerima laporan soal peristiwa ini. Namun Menhub Ignasius Jonan sudah siap memberikan sanksi jika ada kesalahan dan terbukti.
Public Relations Manager Lion Air, Andy M Saladin mengatakan sedang melakukan penyelidikan internal. Untuk sementara, mereka melarang kopilot di pesawat tersebut terbang. Belum jelas, apakah kopilot yang melakukan aksi desahan atau bukan.
"Untuk Co – Pilot (penerbang) yang bertugas pada saat itu telah kami grounded sampai dengan waktu yang tidak ditentukan untuk mempermudah pengumpulan informasi," jelas Andy dalam rilis tertulis.
"Apabila di kemudian hari terbukti bahwa Co-Pilot kami melakukan pelanggaran yang di luar prosedur atau di luar kepantasan maka akan kami berikan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku," tegas dia.
(mad/dra)
Diubah oleh caliicojack 19-11-2015 06:23
0
18.4K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan