CANBERRA – Perdana Menteri (PM) Australia, Malcolm Turnbull, jadi salah satu pemimpin dunia yang prihatin dan mengutuk serangan teror di Paris, Prancis, Sabtu, 14 November 2015 kemarin.

Serangkaian serangan di Teater Bataclan, Stade de France dan sejumlah kafe di kota mode itu, menewaskan lebih dari 120 orang dan melukai lebih dari 350 orang lainnya. Serangan itu bahkan sempat diklaim bahwa ISIS yang bertanggung jawab.

Buat Turnbull yang mengamini pernyataan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan bahwa pelaku teror dari kelompok ekstrem macam itu, justru mencemari dan menodai nama besar Islam.

“Seperti Presiden Indonesia yang mengatakan pada saya beberapa hari lalu, terorisme merupakan hal yang bertentangan (dengan ajaran Islam),” cetus Turnbull, dilansir TheGuardian, Minggu (15/11/2015).

“Seperti yang pernah dikatakan Presiden Widodo, teroris seperti mereka (ISIS) melakukan kriminalitas ganda. Mereka pembunuh massal. Mereka barbar, tapi di saat yang sama mereka juga menistakan agama. Mereka menodai Islam,” lanjutnya.

Di sisi lain, Turnbull punya kepercayaan diri bahwa negaranya, punya intelijen yang mampu mencegah hal serupa seperti teror di Paris, terjadi di semua wilayah “Negeri Kanguru”.

Suksesor Tony Abbot itu juga percaya pada rakyat Australia sebagai satu entitas multi-budaya yang bisa hidup dengan damai, tanpa saling mengancam.

“Kami tak bisa berpura-pura bahwa risiko serupa takkan terjadi di sini. Tapi kami tahu bahwa dinas intelijen kami bisa memastikan serangan serupa tak terjadi. Kami punya dinas intelijen terbaik dunia. Saya percaya mereka akan menjauhkan kami dari bahaya,” imbuh Turnbull.

“Kepada rakyat Australia, saya bisa bilang bahwa kita adalah negara yang kuat, negara yang bersatu. Kita negara multi-budaya paling sukses sedunia. Kita bisa sukses karena bersatu dan mempertahankan nilai-nilai luhur kita,” tandasnya.

(raw)
http://news.okezone.com/read/2015/11...-menodai-islam