Awan Rasa Raspberry

Pernah denger tentang milky way, nggak? milky way yang dalam bahasa indonesia disebut dengan Bima Sakti adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar massa matahari, yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya. Di beberapa tempat dengan tingkat pencemaran udara yang super rendah, kamu bisa melihat milky way atau galaksi bima sakti yang sudah berumur 13,2 miliar tahun tempat bumi kita beredar ini! Di dalamnya, para ilmuwan menemukan awan debu bernama Sagitarius B2 yang mengandung ethyl formate yaitu ester yang terbentuk ketika etanol (alkohol) bereaksi dengan asam format (asam karboksilat). Hal ini juga dikenal sebagai ethyl methanoate karena asam format juga dikenal sebagai asam metanoat. Ethyl formate memiliki bau khas rum dan juga ikut bertanggung jawab atas rasa raspberry. Hal ini terjadi secara alami dalam tubuh semut dan dalam sengatan lebah, dan menjadikannya punya rasa seperti raspberry dan beraroma rum. Kedengerannya enak, ya? Tapi ente nggak bisa meminumnya karena Sagitarius B2 mengandung propyl sianida yang mematikan.
Ada Planet Neraka
http://www.ultraimg.com/images/20010f.jpg
Nggak seperti bumi yang siklus gelap dan terangnya dateng bergantian, separuh planet Gliese 581 c selalu gelap dan separuhnya lagi selalu terang. Gawatnya, kalau kamu melangkah ke bagian terang, wajahmu bakal leleh karena suhunya yang tinggi banget. Sebaliknya, tubuhmu bakal membeku kalau kamu berada di bagian gelap. Bintang induk dari planet Glies
e 581 c adalah katai merah, menyebabkan planet ini jadi bernuansa merah neraka. Itulah kenapa planet Gliese 581 c disebut sebagai planet neraka.
Kabut Misterius Di Planet Venus
Planet Venus punya suhu yang panas dan tingkat keasaman yang tinggi. Tapi, kabut yang sempat terlihat oleh NASA dinilai mengandung tingkat kelembaban yang sesuai untuk kehidupan makhluk hidup. Dengan suhu yang mencapai 70 derajat celcius dan tekanan yang hampir sama dengan bumi, munculnya kabut di Venus diduga menjadi pertanda kalau
ada kehidupan makhluk asing di planet tersebut.Tapi itu hanya dugaan ya gan, belum tentu juga ada makhluk hidup di planet yang memiliki suhu panas dan tingkat keasaman yang tinggi tersebut. padahal, faktanya udara di Venus penuh dengan karbon dioksida, ditambah lagi atmosfirnya berlawanan dari Bumi dimana bukannya mendistribusikan panas matahari secara rata malah membuatnya lebih panas lagi.
Satelit Jupiter
Eropa ternyata bukan cuma merupakan nama salah satu benua di bumi, lho, Loopers. Satelit dari Jupiter juga punya nama yang mirip, yakni Europa. Europa ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei (dengan pembantahan dari Simon Marius, yang mengklaim bahwa ia telah menemukannya pada tahun 1609). Satelit ini dinamakan atas seorang wanita bangsawan Phoenicia yang bernama Europa, yang kemudian dinikahi oleh Zeus dan menjadi ratu dari Kreta. Satelit ini adalah satelit terkecil dari empat satelit Galilean. Pada diameter hanya sejauh 3,100 kilometer, Europa berbentuk lebih kecil dari Bulan milik Bumi, dan satelit terbesar keenam di Tata Surya. Meskipun dengan batasan-batasan yang lebar, massa Europa lebih kecil daripada satelit Galilea lainnya, massanya lebih besar dari seluruh satelit yang lebih kecil darinya jika disatukan. Satelit ini terbuat secara primer dari batuan silikat dan diperkirakan memiliki inti besi. Europa memiliki atmosfer yang terdiri atas oksigen. Permukaannya terdiri atas es dan diperkirakan yang paling rata di seluruh Tata Surya. Permukaannya telah dirusak banyak oleh retakan-retakan dan goresan-goresan, tapi kawah akibat meteor amat sedikit terjadi di Europa.
Kemudaan dan kerataan dari permukaan Europa telah membuat beberapa ilmuwan berspekulasi atas keberadaan samudera di bawahnya dan jumlah air yang ada di bawah lapisan es Europa mampu melindunginya dari radiasi berbahaya. Kenyataan tersebut jadi salah satu indikator yang memungkinkan adanya kehidupan di planet Jupiter.
Planet Es Terbakar
Hah? Es kok bisa terbakar? Jika Agan merasa ada yang aneh dengan kata tersebut, wajar saja, karena di bumi belum ada fenomena seperti itu. Namun di luar angkasa, sebuah planet mematikan terbuat dari es telah ditemukan. Bukan es biasa, namun es terbakar dengan suhu 439 derajat Celcius. Es di planet ini tetap solid karena jumlah air di planet ini begitu banyak, dan daya gravitasi yang kuat menariknya ke tengah. Akhirnya molekul airnya tetap padat dan tak bisa menguap. Planet ini sendiri belum memiliki nama.