Masih ingat Jance Joram Gamabo (41) yang ditemukan di bawah jembatan Kali Manjing, usai jatuh dari ketinggian 75 meter dengan tubuh penuh luka, Jumat lalu (30/11/2015) ?

Saat itu, ayah satu anak ini mengaku menjadi korban perampokan. Kepada polisi, dia mengaku ditusuk oleh pelaku perampokan. Pelaku juga menendangnya hingga jatuh ke aliran Kali Manjing sebelum membawa uang Rp 5.000.000 dan sebuah kalung emas.

Ternyata, pengakuan di atas itu hanya dalihnya semata. Jance sengaja bersandiwara menjadi korban perampokan, padahal sebenarnya saat itu dia berusaha bunuh diri.

Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro mengungkapkan banyak kejanggalan dari penagkaun Jance.

“Dia mengaku jika lokasi kejadian sepi, karena warung kopi di dekat kejadian tutup. Kenyataannya warung tersebut ternyata buka seharian,” ungkap Adam.

Sejumlah saksi membenarkan jika warung kopi tersebut selalu ramai. Mereka juga menegaskan, tidak ada kejadian apa pun di hari tersebut.

“Sebelumnya dia mengaku sempat mengambil uang di sebuah ATM di Dampit. Karena itu kami perlu memeriksa rekaman CCTV di ruang atm tersebut,” tambah Adam.

Hasilnya, polisi tidak mendapati rekaman CCTV. Malah di sekitar tempat kejadian, ditemuan sarung pisau, tisu basah, tas, kaus dan struk belanja sebuah mini market.

Dari fakta ini, polisi menginterogasi Jance saat dirawat di RS Syaiful Anwar Malang.

Jance akhirnya mengaku, semua cerita perampokan tersebut hanya omong kosong. Jance sengaja berusaha bunuh diri, karena sedang tertekan.

“Yang bersangkutan sudah mengakui perbuatannya. Tidak pernah ada perampokan seperti yang diceritakan dulu,” ujar Adam.

Masih menurut Adam, Jance awalnya menyayat pergelangan tangan kirinya. Merasa masih kurang, Jance melukai pergelangan tangan kanan. Namun dua luka tersebut dirasa tidak bisa merenggut nyawanya.

Jance kemudian melepaskan kaus yang dikenakannya. Pisau ditusukkan ke perutnya. Ajaib, meski ususnya terburai Jance masih kuat.

Merasa tidak juga lekas mati, Jance kemudian terjun ke dari atas jembatan Kali Manjing. Dasar kali tersebut penuh dengan batu ukuran besar. Namun Jance justru jatuh di area penuh pasir dan lumpur.

Tubuh Jance ditemukan keesokan harinya oleh seorang pencari rumput. Salah satu kunci pengungkapan kasus ini, setelah polisi menemukan kaos yang dipakai Jance.

“Kaus yang dia pakai ternyata masih utuh. Logikanya kalau dia sempat ditusuk, seharusnya kausnya berlubang,” urai Adam.

Atas pengakuan Jance, polisi menghentikan kasusnya. Polisi tidak menjerat yang bersangkutan dengan pasal keterangan palsu. Sebab Keterangan palsu bisa digunakan dalam konteks kejahatan dan mencari keuntungan.

Menariknya, motif Jance merekayasa perampokan karena ingin mendapat perhatian dari istri. Sebab saat kejadian, keduanya sedang pisah ranjang.

Selain itu Jance stress karena anaknya minta dibelikan Yamaha Vixion. Karena uangnya terbatas, Jance membelikan sebuah motor matic. Akibatnya Jance sempat mendapat penolakan dari sang anak.

http://suryamalang.tribunnews.com/20...nnya-memilukan

kesimpulannya "Bunuh dirinya gagal" anti klimaks nih