- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mesin Bor Bawah Tanah Proyek MRT Tahap II Mulai Beroperasi
TS
molanay
Mesin Bor Bawah Tanah Proyek MRT Tahap II Mulai Beroperasi
Quote:

Jakarta - PT MRT Jakarta memulai proyek tahap II. Mesin bor bawah tanah kedua yang diberi nama Antareja II ini beroperasi sejak hari ini.
Dalam rilisnya, Rabu (11/11/2015), mesin akan beroperasi dari titik yang sama dengan titik dimulainya pengoperasian mesin bor pertama sebelumnya, yaitu di Patung Pemuda Senayan.
Mesin bor Antareja II ini merupakan mesin yang kedua dioperasikan dari total 4 mesin yang akan beroperasi dalam konstruksi proyek MRT Jakarta fase I. Mesin bor pertama (Antareja) telah mulai beroperasi sejak September lalu dan saat ini panjang konstruksi terowongan bawah tanah telah mencapai lebih dari 250 meter.
Mesin bor Antareja dan Antareja II dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan CP 105 (Senayan – Setiabudi), yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu – Obayashi -Wijaya Karya - Jaya Konstruksi. Mesin bor ini diproduksi oleh perusahaan Jepang bernama Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC) menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia.
Adapun kedua mesin bor yang dioperasikan memiliki spesifikasi yang sama, yaitu berdiameter ± 6,7 meter, dengan total panjang ± 43 meter dan bobot mencapai ± 323 ton mulai dari bagian kepala (cutterhead) hingga bagian akhir (backup cars). Tunnel Boring Machine (TBM) ini akan mampu mengebor terowongan jalur bawah tanah MRT dengan kecepatan ± 8 meter per hari. Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah berlangsung hingga Desember 2016.
Mesin bor bawah tanah pertama proyek MRT Jakarta yang bernama Antareja diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Jokowi pada 21 September 2015 yang lalu. Nama Antareja merupakan nama pemberian dari Jokowi. Diharapkan mesin bor ini akan bekerja setangguh tokoh Antareja putera Bima dalam cerita pewayangan.
Antareja dan Antareja II akan bergerak menggali untuk membuat terowongan jalur bawah tanah MRT ke arah utara hingga titik Setiabudi.
Perkembangan Proyek MRT Jakarta
Penyelesaian proyek MRT Jakarta koridor selatan-utara fase 1 (Lebak Bulus - Bundaran HI) secara keseluruhan telah mencapai ± 34 persen. Dengan rincian secara garis besar, untuk pekerjaan proyek pada struktur layang telah menyelesaikan 21 persen dan struktur bawah tanah sebesar 47 persen (data per 31 Oktober 2015). Secara umum, pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain pekerjaan pembuatan pondasi kolom jalur dan stasiun layang, pekerjaan pembangunan struktur boks stasiun bawah tanah, pekerjaan pembuatan terowongan jalur bawah tanah dan pekerjaan konstruksi depo MRT.
Manajemen PT MRT Jakarta senantiasa memohon dukungan dari masyarakat agar pembangunan proyek MRT berlangsung dengan baik dan lancar hingga dapat selesai dengan tepat waktu.
(nwy/try)
http://news.detik.com/berita/3067751...lai-beroperasi
markas nastak..

0
2.2K
Kutip
25
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan