Ada dugaan korupsi di balik pertemuan Jokowi-Obama di Gedung Putih beberapa waktu lalu. 

Pengamat politik dari Indonesian Institute for Development and Democracy (Inded), Arif Susanto, mengatakan, keterlibatan konsultan asing yang mengatur pertemuan tersebut berpotensi menyalahgunakan keuangan negara. 

Selain itu lobi yang dilakukan melalui konsultan asing itu mengabaikan peran Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam hubungan antar-negara seperti ditulis Michael Buhler.

Pasalnya Pereira International membayar R&R Partners sebesar US $ 80.000 untuk mengatur pertemuan Presiden Jokowi dan rombongan dengan sejumlah pembuat kebijakan di AS.

"Selain merendahkan kedaulatan nasional, hal tersebut berpeluang menjadi penyalahgunaan keuangan negara," katanya Rabu (11/11/2015) di Jakarta

Arif juga mengendus keanehan lainnya dalam pernyataan Menlu dan Menko Polhukam. Ada sesuatu yang disembunyikan sehingga membuat Komisi I DPR akan meminta penjelasan terkait konsultan asing tesebut.

"Para penegak hukum perlu turun menyelidiki hal tersebut," katanya. 

Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Jakarta itu, juga mengkritik dominasi Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan.

Sebagai seorang Mengko Polhukam, Luhut sudah over dominan padahal itu bukan tugasnya. Ini mengindikasikan bahwa manajemen pemerintahan Jokowi sangat buruk.

 "Soliditas kabinet dan efektivitas kerjanya juga dipertanyakan," ujarnya. Selain itu, dia menilai kunjungan itu mengabaikan isu-isu domestik penting seperti kebakaran hutan, dan hal itu tidak banyak menghasilkan kesepakatan penting yang menguntungkan Indonesia.

"MoU tentang kerja sama maritim, kerja sama energi, dan kerja sama transportasi dikhawatirkan tidak memberi perimbangan yang konstruktif bagi kepentingan nasional," tuturnya.

Dia juga heran kenapa Jokowi langsung menyatakan niat bergabung dalam Kemitraan Trans Pasifik tanpa bertanya kepada DPR. 

"Padahal itu bisa lebih banyak ruginya daripada untungnya. Jokowi harusnya konsultasi lebih dulu sebelum memutuskan," katanya
http://m.teropongsenayan.com/20828-s...n-jokowi-obama


klopun dugaan itu benar,
Penegak Hukum juga mikir berhadapan dgn Buldozer