- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Akibat mempertanyakan Jasa Medis] Bupati Pinrang Janji Audit RSUD Lasinrang


TS
dims_doc
[Akibat mempertanyakan Jasa Medis] Bupati Pinrang Janji Audit RSUD Lasinrang
Quote:
Laporan wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG-Munculnya kisruh ancaman mogok kerja dokter spesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang membuat Bupati Pinrang, Andi Aslam Patonangi melakukan audit managemen rumah sakìt.
"Saya sudah meminta inspektorat untuk melakukan audit uang jasa medik di rumah sakit,"jelas Mantan Camat Wattang Sawitto tersebut, Minggu (8/11/2015)
Ia mengatakan, hasil audit dari inspektorat tersebut akan dipaparkan sebagai bentuk transparansi anggaran di rumah sakit ini.
"Hasil audit inspektorat kita akan paparkan nanti,"jelas Aslam.
Bupati Pinrang dua periode tersebut menjelaskan, dirinya memang melontarkan kata jika dokter spesialis tidak mau bekerja maka ajuhkan pengunduran diri dan pindah dari rumah sakit di Pinrang.
"Aksi ancaman mogok yang dilakukan dokter spesialis membuat saya memintanya untuk pindah karena pelayanan kesehatan sangat vital jadi ketika mau mogok lebih pindah saja,"jelasnya.
Ia menuturkan, selama ini memang jika menyangkut pelayanan di rumah sakit dirinya selalu turun tangan karena sektor tersebut paling vital dari aspek pelayanan kesehatan."Jika menyangkut rumah sakiy saya memang selalu langsung turun tangan apalagi jika terkait pelayanan,"jelasnya.
Aslam mengatakan, tuntutan transparansi jasa medik yang dilakukan dokter spesialis tersebut tidak seharusnya mengancam mogok melainkan disampaikan langsung ke dirinya.
"Harusnya tidak melakukan ancaman mogok karena berdampak pada pelayanan. Selama ini kan jika ada keluhan disampaikan langsung ke saya biar saya mediasi langsung dengan pihak managemen apalagi kan ada juga dewas,"jelasnya.
Protes dokter spesialis ini mencuat karena turunnya uang jasa medik yang diterima padahal menurutnya pasien meningkat. Para dokter tersebut pun melakukan rapat internal untuk membahas hal tersebut dan menpertanyakan langsung ke managemen tetapi bukannya managemen yang turun melainkan bupati langsung dan meminta jika ingi mogok lebih baik pindah.
TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG-Munculnya kisruh ancaman mogok kerja dokter spesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang membuat Bupati Pinrang, Andi Aslam Patonangi melakukan audit managemen rumah sakìt.
"Saya sudah meminta inspektorat untuk melakukan audit uang jasa medik di rumah sakit,"jelas Mantan Camat Wattang Sawitto tersebut, Minggu (8/11/2015)
Ia mengatakan, hasil audit dari inspektorat tersebut akan dipaparkan sebagai bentuk transparansi anggaran di rumah sakit ini.
"Hasil audit inspektorat kita akan paparkan nanti,"jelas Aslam.
Bupati Pinrang dua periode tersebut menjelaskan, dirinya memang melontarkan kata jika dokter spesialis tidak mau bekerja maka ajuhkan pengunduran diri dan pindah dari rumah sakit di Pinrang.
"Aksi ancaman mogok yang dilakukan dokter spesialis membuat saya memintanya untuk pindah karena pelayanan kesehatan sangat vital jadi ketika mau mogok lebih pindah saja,"jelasnya.
Ia menuturkan, selama ini memang jika menyangkut pelayanan di rumah sakit dirinya selalu turun tangan karena sektor tersebut paling vital dari aspek pelayanan kesehatan."Jika menyangkut rumah sakiy saya memang selalu langsung turun tangan apalagi jika terkait pelayanan,"jelasnya.
Aslam mengatakan, tuntutan transparansi jasa medik yang dilakukan dokter spesialis tersebut tidak seharusnya mengancam mogok melainkan disampaikan langsung ke dirinya.
"Harusnya tidak melakukan ancaman mogok karena berdampak pada pelayanan. Selama ini kan jika ada keluhan disampaikan langsung ke saya biar saya mediasi langsung dengan pihak managemen apalagi kan ada juga dewas,"jelasnya.
Protes dokter spesialis ini mencuat karena turunnya uang jasa medik yang diterima padahal menurutnya pasien meningkat. Para dokter tersebut pun melakukan rapat internal untuk membahas hal tersebut dan menpertanyakan langsung ke managemen tetapi bukannya managemen yang turun melainkan bupati langsung dan meminta jika ingi mogok lebih baik pindah.
Sumber
Berita terkait, supaya agan2 bisa ngerti permasalahannya
Quote:
Dokter ‘Mogok’ Kerja, Pasien Ditelantarkan
Published November 5, 2015 | By H. Ady Sanjaya
-Pertanyakan Uang Jasa Medik
PINRANG, AJPNews – Buruknya manajemen pihak rumah sakit mulai berimbas pada sistem pelayanan yang kurang maksimal. Seperti terjadi di Kabupaten Pinrang, puluhan pasien Poliklinik menjadi korban kekisruhan yang melanda manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang Pinrang, Kamis (5/11).
Akibatnya, mereka ditelantarkan dari pelayanan disebabkan, aksi ‘mogok’ kerja oleh sejumlah dokter ahli. Para dokter ahli ini sengaja mogok kerja karena ingin memprtanyakan hak-hak mereka yakni uang jasa medik.
Alasannya pihak manajemen RSUD Lasinrang menurunkan besaran upah jasa medik tersebut secara secara sepihak dan tanp ada pemberitahuan atau koordinasi sebelumnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 13 dokter ahli yang bertugas di RSUD Lasinrang Pinrang mempertanyakan berubahnya nilai prosentase pembagian uang jasa medik yang berbuntut menurunnya pendapatan mereka.
Direktur RSUD Lasinrang Pinrang, dr Hasnah yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (5/11) membantah adanya kekisruhan itu yang berujung terlantarnya pasien. “Tidak, kami tidak telantarkan pasien. Tidak ada kekisruhan seperti itu, pelayanan tetap berjalan normal,” bantah dr Hasnah, kemarin.
Menurut Hasnah, soal aksi protes para dokter ahli itu diakui memang ada karena wajar jika dokter yang bertugas di tempatnya mempertanyakan sesuatu yang menjadi hak mereka.
“Ini cuma masalah biasa dan wajar saja. Kami sudah jelaskan, penurunan uang jasa medik terjadi dikarenakan menurunnya pendapatan RSUD Lasinrang Pinrang dalam hal pelayanan, dan teman-teman dokter akhirnya paham dan mengerti. Jadi,
semuanya sudah selesai dan tidak ada persoalan lagi,” jelas Hasnah.
Terkait pasien poliklinik yang menjadi korban karena ditelantarkan pelayanannya, Hasna mengungkapkan, itu bukan kasus penelantaran, tetapi hanya terjadi penumpukan pasien disaat yang bersamaan dengan adanya pertemuan para dokter ahli dengan pihak manajemen RSUD Lasinrang.
“Hanya kebetulan banyak pasien yang masuk dirawat dan dokternya juga tidak mogok. Pelayanan memang sempat terganggu karena dokternya lagi pertemuan dengan kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pinrang dr Mohammad Inwan Ahsan yang dimintai tanggapannya terkait persoalan tersebut mengatakan, pihaknya tidak berkompeten sedikitpun mencampuri masalah uang jasa medik.
Sepengetahuannya, besaran maupun prosentase pembagiannya tergantung dari manajemen RSUD Lasinrang sendiri itu dan domain penuh Dinas Kesehatan. “Kami tidak berkompeten. Masalah besaran dan prosentase pembagian uang jasa medik tidak memiliki aturan baku, melainkan tergantung dari manajemen RSUD Lasinrang Pinrang yang tentunya disepakati oleh masing masing dokter,” jelas Inwan via selulernya. (jun/ady)
Published November 5, 2015 | By H. Ady Sanjaya
-Pertanyakan Uang Jasa Medik
PINRANG, AJPNews – Buruknya manajemen pihak rumah sakit mulai berimbas pada sistem pelayanan yang kurang maksimal. Seperti terjadi di Kabupaten Pinrang, puluhan pasien Poliklinik menjadi korban kekisruhan yang melanda manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang Pinrang, Kamis (5/11).
Akibatnya, mereka ditelantarkan dari pelayanan disebabkan, aksi ‘mogok’ kerja oleh sejumlah dokter ahli. Para dokter ahli ini sengaja mogok kerja karena ingin memprtanyakan hak-hak mereka yakni uang jasa medik.
Alasannya pihak manajemen RSUD Lasinrang menurunkan besaran upah jasa medik tersebut secara secara sepihak dan tanp ada pemberitahuan atau koordinasi sebelumnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 13 dokter ahli yang bertugas di RSUD Lasinrang Pinrang mempertanyakan berubahnya nilai prosentase pembagian uang jasa medik yang berbuntut menurunnya pendapatan mereka.
Direktur RSUD Lasinrang Pinrang, dr Hasnah yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (5/11) membantah adanya kekisruhan itu yang berujung terlantarnya pasien. “Tidak, kami tidak telantarkan pasien. Tidak ada kekisruhan seperti itu, pelayanan tetap berjalan normal,” bantah dr Hasnah, kemarin.
Menurut Hasnah, soal aksi protes para dokter ahli itu diakui memang ada karena wajar jika dokter yang bertugas di tempatnya mempertanyakan sesuatu yang menjadi hak mereka.
“Ini cuma masalah biasa dan wajar saja. Kami sudah jelaskan, penurunan uang jasa medik terjadi dikarenakan menurunnya pendapatan RSUD Lasinrang Pinrang dalam hal pelayanan, dan teman-teman dokter akhirnya paham dan mengerti. Jadi,
semuanya sudah selesai dan tidak ada persoalan lagi,” jelas Hasnah.
Terkait pasien poliklinik yang menjadi korban karena ditelantarkan pelayanannya, Hasna mengungkapkan, itu bukan kasus penelantaran, tetapi hanya terjadi penumpukan pasien disaat yang bersamaan dengan adanya pertemuan para dokter ahli dengan pihak manajemen RSUD Lasinrang.
“Hanya kebetulan banyak pasien yang masuk dirawat dan dokternya juga tidak mogok. Pelayanan memang sempat terganggu karena dokternya lagi pertemuan dengan kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pinrang dr Mohammad Inwan Ahsan yang dimintai tanggapannya terkait persoalan tersebut mengatakan, pihaknya tidak berkompeten sedikitpun mencampuri masalah uang jasa medik.
Sepengetahuannya, besaran maupun prosentase pembagiannya tergantung dari manajemen RSUD Lasinrang sendiri itu dan domain penuh Dinas Kesehatan. “Kami tidak berkompeten. Masalah besaran dan prosentase pembagian uang jasa medik tidak memiliki aturan baku, melainkan tergantung dari manajemen RSUD Lasinrang Pinrang yang tentunya disepakati oleh masing masing dokter,” jelas Inwan via selulernya. (jun/ady)
Sumber
Quote:
Dokter Ancam Mogok, Bupati Aslam: Silakan Bikin Surat Pindah!
Ajattappareng ,Wahyudi AM
POJOKSULSEL.com, PINRANG – Bupati Pinrang Andi Aslam Patonangi menyikapi kisruh terkait jasa medik, yang melibatkan sejumlah dokter spesialis yang ada di RSUD Lasinrang, Pinrang.
Bupati Aslam mengatakan, penyampaian aspirasi para dokter di RSUD Lasinrag itu keliru. Pasalnya, mereka mengancam melakukan mogok melayani pasien untuk sementara.
“Mereka (dokter) juga mengancam menutup ruang operasi di RS, kan otomatis pelayanan lumpuh. Saya tidak ingin masyarakat yang jadi korban,” ujar Aslam Patonangi saat ditemui di Rujab Bupati Pinrang, Minggu (8/11/2015) siang.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, sejumlah dokter RSUD Lasinrang meminta menagemen RSUD dalam hal ini, Pemkab Pinrang segera membayar uang jasa klaim dari program BPJS.
Selain itu, mereka tidak puas nilai jasa medik yang mereka terima justru semakin merosot turun. Sejumlah dokter juga menilai ada ketidakadilan dan transparansi dari pihak menagamen.
“Setiap ada persoalan internal pasti kami mediasi, tapi kali ini saya pikir sudah keterlaluan karena ini ada kaitannya dengan keselamatan orang banyak. Kami tidak ingin kejadian ini terulang,” sesal Andi Aslam.
Dia bahkan mengaku, menunda agenda dinas luar kotanya akibat informasi persoalan di RSUD tersebut.
Seharusnya, kata Aslam Patonangi, dokter spesialis menyampaikan keluhan atau aspirasi mereka melalui internal RS yakni dewan pengawas.
“Bukan mengancam untuk menunda pelayanan apalagi menutup ruang operasi,” katanya.
Olehnya itu, untuk menyelesaikan kisruh tersebut, Bupati Pinrang meminta kepada pihak inspektorat segera melakukan audit di menagemen RSUD Lasinrang.
“Saya juga persilakan oknum dokter yang menuntut untuk membuat surat pindah di tempat lain,” ungkap bupati Pinrang dua priode ini.
(haerul amran)
Ajattappareng ,Wahyudi AM
POJOKSULSEL.com, PINRANG – Bupati Pinrang Andi Aslam Patonangi menyikapi kisruh terkait jasa medik, yang melibatkan sejumlah dokter spesialis yang ada di RSUD Lasinrang, Pinrang.
Bupati Aslam mengatakan, penyampaian aspirasi para dokter di RSUD Lasinrag itu keliru. Pasalnya, mereka mengancam melakukan mogok melayani pasien untuk sementara.
“Mereka (dokter) juga mengancam menutup ruang operasi di RS, kan otomatis pelayanan lumpuh. Saya tidak ingin masyarakat yang jadi korban,” ujar Aslam Patonangi saat ditemui di Rujab Bupati Pinrang, Minggu (8/11/2015) siang.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, sejumlah dokter RSUD Lasinrang meminta menagemen RSUD dalam hal ini, Pemkab Pinrang segera membayar uang jasa klaim dari program BPJS.
Selain itu, mereka tidak puas nilai jasa medik yang mereka terima justru semakin merosot turun. Sejumlah dokter juga menilai ada ketidakadilan dan transparansi dari pihak menagamen.
“Setiap ada persoalan internal pasti kami mediasi, tapi kali ini saya pikir sudah keterlaluan karena ini ada kaitannya dengan keselamatan orang banyak. Kami tidak ingin kejadian ini terulang,” sesal Andi Aslam.
Dia bahkan mengaku, menunda agenda dinas luar kotanya akibat informasi persoalan di RSUD tersebut.
Seharusnya, kata Aslam Patonangi, dokter spesialis menyampaikan keluhan atau aspirasi mereka melalui internal RS yakni dewan pengawas.
“Bukan mengancam untuk menunda pelayanan apalagi menutup ruang operasi,” katanya.
Olehnya itu, untuk menyelesaikan kisruh tersebut, Bupati Pinrang meminta kepada pihak inspektorat segera melakukan audit di menagemen RSUD Lasinrang.
“Saya juga persilakan oknum dokter yang menuntut untuk membuat surat pindah di tempat lain,” ungkap bupati Pinrang dua priode ini.
(haerul amran)
Sumber
Diubah oleh dims_doc 09-11-2015 15:56
0
3K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan