- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
3 Temuan Audit Petral, Menteri ESDM: Kami Kaji Diajukan ke Proses Hukum


TS
aghilfath
3 Temuan Audit Petral, Menteri ESDM: Kami Kaji Diajukan ke Proses Hukum
Quote:

Jakarta- Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memastikan pemerintah semakin mantap terhadap keputusan likuidasi atau pembubaran anak usaha PT Pertamina, Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Hal ini setelah ditemukan 3 temuan dari hasil audit forensik yang merupakan rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas.
"Sikap pemerintah konsisten untuk menindaklanjuti dan tanpa keraguan bahwa likuidasi Petral harus dilanjutkan," kata Sudirman saat ditanya sikap pemerintah pasca 3 temuan hasil audit Petral dalam acara konferensi pers 'Membangun Lanskap Baru Sektor ESDM 1 Tahun Capaian Kinerja Kementerian ESDM di Hotel Dharmawangsa, Minggu (8/11/2015)
Sudirman Said mengatakan pihaknya masih mengkaji apakah temuan hasil audit forensik sudah layak untuk dimasukkan dalam proses hukum. Namun Sudirman memastikan bahwa proses likuidasi Petral berjalan terus, dan dirinya meminta kasus kekeliruan seperti Petral tidak terjadi lagi di masa depan.
"Mengenai penegakan hukum, kami mengkaji dengan tim hukum apakah dokumen ini sudah cukup untuk diajukan ke pihak berwenang," katanya.
"Satu hal yang perlu saya garis bawahi adalah, kejahatan tidak bisa terus menerus disembunyikan. Hanya masalah waktu, kejahatan seperti ini akan terbongkar," katanya.
Pada Rabu (13/5/2015) lalu, pemerintah melalui Kementerian BUMN bersama Kementerian BUMN, memutuskan untuk membubarkan Petral. Anak usaha Pertamina yang bertugas melakukan pengadaan impor minyak mentah dan BBM dan berbasis di Singapura ini, dianggap memberikan citra negatif di mata masyarakat.
Sebelumnya, Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri mengungkapkan, bila audit telah selesai, mafia minyak dan BBM selama ini bermain di Petral akan terungkap.
Ini Manfaat Setelah Petral Bubar
Jakarta- Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memastikan keputusan pemerintah melikuidasi atau membubarkan Pertamina Energy Trading Limited (Petral), sangat bermanfaat. Kini, PT Pertamina selaku induk usaha Petral diuntungkan pasca Petral Bubar sejak Rabu (13/5/2015).
"Berkat pembubaran ini, diskon-diskon yang diberikan produsen minyak yang selama ini dinikmati pihak ketiga tersebut bisa langsung dinikmati oleh Pertamina, bisa langsung dialihkan untuk kepentingan masyarakat yang lain," kata Sudirman saat ditanya sikap pemerintah pasca 3 temuan hasil audit Petral dalam acara konferensi pers 'Membangun Lanskap Baru Sektor ESDM 1 Tahun Capaian Kinerja Kementerian ESDM di Hotel Dharmawangsa, Minggu (8/11/2015)
Sudirman Said mengatakan salah satu temuan hasil audit forensik terhadap Petral, adalah soal keberadaan dan keterlibatan pihak ketiga dalam proses pengadaan minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikelola oleh Pertamina Energy Service Pte Ltd (PES) yang merupakan anak usaha Petral.
"Karena yang terjadi selama ini, akibat pengaturan pihak ketiga ini, diskon yang harusnya kita dapat 10% dari harga minyak misalnya, menciut menjadi hanya 2%," tegas Sudirman.
Ia menegaskan dengan adanya pembubaran Petral, maka diskon dari pembelian minyak dan BBM akan langsung diarahkan ke pemerintah lewat PT Pertamina.
Terkait kerugian negara dari praktik pihak ketiga dalam bisnis Petral, Sudirman belum menghitungnya.
"Dalam audit forensik ini tim membeberkan fakta-fakta orang-orang yang terlibat, apa-apa saja yang mereka perbuat. Tapi belum dihitung berapa besar kerugian negara," tegas Sudirman.
Pihaknya masih mengkaji dari temuan hasil audit forensik Petral apakah bisa menjadi bahan untuk proses penegakan hukum. Namun Sudirman meyakini untuk bisa mengungkap tuntas kekeliruan di Petral maka proses hukum akan bisa mengungkapnya.
"Karena akan diketahui dalam transaksi hari tertentu misalnya berapa besar diskon yang harusnya kita dapat, akhirnya menciut karena pengaturan oleh pihak ketiga ini," katanya.
Sudirman menyampaikan 3 poin dari hasil audit forensik terhadap Petral.
Pertama, terbukti, tercatat dalam berbagai dokumentasi Petral bahwa ada pihak ketiga yang ikut campur dalam proses pengadaan dan jual beli minyak mentah dan produksi BBM di Pertamina Energy Service Pte Ltd yang merupakan anak usaha Petral yang bertugas melakukan pengadaan impor minyak dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Ikut campurnya dari mulai mengatur tender, memunculkan harga hasil perhitungan sendiri. Pihak ketiga ini bukanlah pemerintah, bukan manajemen Petral, bukan juga manajemen Pertamina," ungkap Sudirman Said.
Kedua,Sudirman Said mengungkapkan pihak ketiga berhasil mempengaruhi personal-personal di PES untuk memuluskan mengatur tender dan harga.
Ketiga, akibat dari ikut campurnya pihak ketiga, Petral dan Pertamina tidak memperoleh harga terbaik ketika melakukan pengadan minyak maupun jual beli produk BBM.
Sumber : http://m.detik.com/finance/read/2015...e-proses-hukum
Iya pak emang ada manfaat pembubaran petral, hanya saja stigma dimasyarakat belum berubah, karena pertamina masih belum jujur menghitung harga bbm utk masyarakat, dan masyarakat belum rasakan secara langsung manfaat itu dlm bentuk harga yg feasible

Diubah oleh aghilfath 08-11-2015 19:27
0
1.4K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan