Kisah-kisah Heroik Pilot Kamikaze, PART 3

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Kisah-kisah Heroik Pilot Kamikaze, PART 3

RightDeve

05-11-2015 15:40

Kisah-kisah Heroik Pilot Kamikaze, PART 3

PART 3: Cerita Para Kamikaze Bag. 2

Quote:

Anda juga dapat melihat versi Video Dokumenter tentang topik ini,
dengan Narasi, musik, & sound effects, di link Youtube:

www.youtube.com/watch?v=vKrG8MQQcYU

Untuk video PART 1, klik di sini:

www.youtube.com/watch?v=IPHV3t1EZaM

Untuk video PART 2, klik di sini:

www.youtube.com/watch?v=Luc83G92WRc

(link menuju video Youtube saya sendiri, terjemahan Indonesia & Inggris).
Jika anda menyukai artikel ini, anda bisa mensupport
dengan menonton video di atas & subscribe ke channel saya

Klik di sini untuk membaca artikel ini dalam bentuk BLOG

PART 1 baca di sini
PART 2 baca di sini

Click here for the English version of this article

[BACAAN LEBIH LANJUT ADA DI BAGIAN AKHIR ARTIKEL]

***************************************************************************************************************************************

Melihat lebih dekat dunia Kamikaze mengantarkan kita kepada buku petunjuk Kamikaze, sebuah buku langka yang belum pernah dilihat publik sebelumnya. Buku ini menjelaskan apa2 saja yang Pilot harus lakukan dalam sebuah misi Kamikaze. Dijelaskan, jika Pilot merasa gugup sebelum melakukan misi, atau saat mendekati sasaran, dia harus kencing. Lalu dijelaskan, semua pilot harus dalam kondisi prima ketika melakukan misi. Jika tidak sehat, dia tak akan mampu menabrakkan dirinya dengan tepat sasaran. Dia tak dapat mengontrol pesawat dengan benar jika sedang diare, juga tak mampu berpikir dengan tenang jika demam tinggi. Selain fisik, semua pilot juga harus berhati murni dan berada dalam level spiritual yang tinggi. Jika pilot menghadapi situasi sulit, seperti cuaca buruk atau kerusakan mesin, dia tak perlu malu untuk kembali pulang. Pilot tak boleh menyia2kan nyawanya dalam kondisi2 buruk tersebut, dia harus pulang dengan hati gembira dan tanpa penyesalan. Lebih jauh, buku itu menjelaskan titik2 sasaran di kapal musuh. Pesawat Kamikaze harus menabrak di antara anjungan Kapal dan cerobong asap, atau jika mungkin, langsung masuk ke cerobong asap itu. Jangan pernah menabrak ke tower meriam ataupun anjungan Kapal. Jika itu adalah Kapal Induk, tabraklah bagian elevatornya, atau juga landasan pacu di bagian belakang kapal. Ruang mesin belakang juga adalah titik terbaik untuk melumpuhkan kapal musuh.
Thread ini adalah properti milik RightDeve di "youtube.com/RightDeve" dan "rightdeve.blogspot.com" dilarang keras melakukan copy paste tanpa izin!

Thread ini adalah properti milik RightDeve di "youtube.com/RightDeve" dan "rightdeve.blogspot.com" dilarang keras melakukan copy paste tanpa izin!
Buku ini juga menganjurkan para pilot untuk tidak menutup mata ketika saat2 menabrak. Ini supaya mereka tidak lepas sasaran. Dikatakan, dengan mata terbuka lebar, semua pilot akan ingat bagaimana mengasyikkannya tubrukan tersebut. Lalu saat tabrakan, mereka harus berteriak "Hissatsu" sekeras mungkin, yang bermakna "Tenggelam dengan pasti!" Ketika bertabrakan, mereka akan serasa melayang di udara. Lalu akan tampak wajah ibu mereka, ia tidak tersenyum ataupun menangis, mukanya datar seperti biasa. Sesaat sebelum kematian, semua kenangan indah akan muncul kembali, tetapi samar2 mereka ingat, layaknya mimpi atau khayalan. Mereka merasa santai, kemudian tersenyum. Suasana segar saat mereka masih anak2 kembali datang, namun mereka tak dapat melihat wajah sendiri. Lalu di saat2 terakhir, ia akan mendengar suara layaknya kristal yang pecah. Akhirnya dia telah tiada.

Thread ini adalah properti milik RightDeve di "youtube.com/RightDeve" dan "rightdeve.blogspot.com" dilarang keras melakukan copy paste tanpa izin!
Tomiya Ryokan, adalah restoran/penginapan Jepang yang terletak di kota Chiran. Chiran terkenal sebagai pangkalan besar Kamikaze. Sehingga lumrah jika Tomiya Ryokan adalah saksi bagi banyak pertemuan keluarga Kamikaze yang terakhir. Sang pemiliknya, wanita 42 tahun bernama Tome Torihama, terkenal sebagai "Ibu Kamikaze." Suatu hari di bulan Mei 1945, seorang wanita muda bernama Tsuneko muncul di depan pintu Tomiya Ryokan. Dia terlihat sangat lesu, capek, dan sepertinya sedang mencari2 seseorang. Ternyata diketahui dia telah datang jauh2 dari Tokyo, yang jaraknya 1400 Km, demi mencari suaminya yang adalah Pilot Kamikaze, Letnan Wataru Kawasaki. Dia memiliki firasat bahwa suaminya akan segera menjalankan misi terakhirnya. Awalnya ia menuju ke pangkalan udara Hofu, namun dikatakan bahwa suaminya telah pindah ke Chiran. Di Chiran, dia lagi2 diberitahu bahwa suaminya sedang tidak di tempat, kemungkinan ada di Tomiya Ryokan. Mendengar cerita ini, Tome Torihama sang pemilik penginapan menyuruh putrinya untuk mencari Letnan Kawasaki di penginapan2 terdekat. Sementara itu sang istri dibawa ke ruang atas. Tome menyisir rambutnya dan mendandaninya, ia harus terlihat cantik untuk pertemuan ini.

Tak lama kemudian sang suami datang. Sangat senang melihat istrinya, ia berteriak, "Ternyata kamu! Ternyata kamu!" Dan mereka berdua merasa sangat bahagia. Tiga hari kemudian... pesawat2 berjajar di landasan udara Chiran. Penduduk lokal berbaris dan melambaikan bendera Matahari Terbit, ketika pahlawan Kamikaze mereka berjalan menuju pesawat. Tsuneko hadir ditemani Tome di belakangnya. Lalu muncul Lt. Kawasaki dengan seragam yang gagah, ikat kepala, dan pelindung mata. Ia berhenti dihadapannya. Pasangan itu berdiri diam, saling memandang cukup lama, tak berkata apa2. Kemudian ia pergi. Ia tak tahu, pada saat itu istrinya kemudian pingsan di pelukan Tome. Kemudian terdengar raungan mesin pesawat. Tsuneko, sadar dari pingsannya, berlari menuju pesawat suaminya. Ia berteriak dan melambaikan suaminya dengan sia2. Semua pesawat telah terbang dan berputar mengitari landasan. Ia masih terus memanggil2 dan melambaikan suaminya dengan sekuat tenaga. Kini pesawat2 hilang dari pandangan. Tak lama terbitlah fajar dan turun hujan lebat. Ia sendirian di landasan terbang. Dengan sangat sedih, ia lalu berjalan menuju penginapan.

Pada siangnya, keajaiban terjadi. Seseorang memberitakan bahwa Lt. Kawasaki mengalami kerusakan mesin dan kini ada di pangkalan dengan selamat. Betapa gembiranya ia mendengar ini. Kemudian 2 minggu kedepan, suami istri itu bisa menikmati waktunya bersama-sama lagi. Tak lama, datang lagi perintah menyakitkan agar Lt. Kawasaki menjalankan misi Kamikazenya. Tsuneko dengan muka pucat menyaksikan suaminya lepas landas. Ia berusaha tegar, tapi kemudian menangis menjadi2. Sangat tak diduga olehnya, sang suami kembali lagi siang itu, setelah pesawatnya lagi2 mengalami kerusakan mesin. Hal ini pasti sangat membahagiakan sekaligus menyakitkan bagi keduanya yang mengalami hebatnya naik turun perasaan seperti ini. Tsuneko sangat bahagia bertemu suaminya lagi... namun tak untuk lama. Enam hari kemudian, kabar terakhir dan penutup pun datang. Lt. Kawasaki meninggal dunia akibat pesawat Type 1 yang ia uji coba jatuh. Tsuneko benar2 hancur hatinya; begitu ironis bagi seorang Kamikaze; sama saja suaminya telah mati, namun akibat kecelakaan! Setelah ritual pemakaman, Tsuneko pamit kepada pemilik penginapan, lalu naik kereta menuju Tokyo. Dengan mata merah dan tekanan batin, ia membawa kotak kayu berisi abu suaminya yang telah tiada.
Thread ini adalah properti milik RightDeve di "youtube.com/RightDeve" dan "rightdeve.blogspot.com" dilarang keras melakukan copy paste tanpa izin!

**********************************************************

Kimiko Kabu baru berusia 18 tahun ketika ia bertunangan dengan suaminya, Toshio Kuramoto. Toshio adalah prajurit angkatan darat namun berpindah ke Angkatan Udara di tahun 1943. Di akhir tahun 1944, setelah membaca berita tentang serangan Kamikaze pertama, ia tulis di diari betapa bangganya ia terhadap elang2 muda ini. Ia merasa kasihan dengan keluarga dan orang2 yang dicintai yang ditinggalkan. Ia tak menyadari bahwa dia dan suaminya juga akan mengalami nasib yang sama. Kimiko dan Toshio akhirnya menikah pada 15 Februari, 1945. Saat makan malam, Toshio berkata kepada istrinya bahwa ia sedang menjalani latihan berat, belajar untuk terbang sangat rendah agar kapal-kapal musuh dapat hancur dengan pasti. Sang istri tak menyadari apa maksudnya. Dengan sisa waktu 2 jam bersama istri, Toshio bahkan tidak jujur bahwa tanggal 27 Maret, ia telah bergabung sukarela sebagai pasukan Kamikaze. Kemudian ia bergegas naik kereta dan kembali ke baraknya.

Bulan April, Kimiko menerima telegram dari suaminya. Ia sangat gembira karena Toshio menyuruh untuk tinggal bersamanya di penginapan di kota Kumamoto. Ia bersegara menemuinya. Namun sesampainya di penginapan, Toshio tak ada di sana. Pemilik penginapan berkata bahwa Toshio telah berangkat ke pangkalan pagi ini, dan kini saatnya untuk menguatkan hati. Ia tiba2 tersadar untuk pertama kalinya, bahwa Toshio telah menjadi Kamikaze. Kini ia tak akan kembali. Ia sangat kaget dan panik dengan kabar ini. Di kamar suaminya, ia menangis sendirian di malam kelam itu. Esok paginya, kabar mengejutkan datang. Ia diberitahu, bahwa suaminya tak dapat terbang karena cuaca buruk. Begitu gembiranya, ia langsung berjalan menuju stasiun kereta. Saat itu hujan. Setibanya di pangkalan, Toshio menyambutnya dengan gembira. Ia berkata, berkat hujan mereka dapat bertemu lagi. Dengan berpayung, pasangan itu berjalan kaki menuju rumah tempat Toshio tinggal. Sepanjang jalan, mereka melewati hamparan bunga warna kuning, berkilauan dalam hujan. Terasa sangat damai. Kimiko bergelinang air mata, berharap agar perdamaian dunia datang lagi. Setelah mereka sampai di rumah tinggal Toshio, Kimiko bertanya malu2. Apakah Toshio bergabung dengan sukarela sebagai Kamikaze? Dengan malu, ia berbohong bahwa itu tidak benar, ia tak mungkin melakukan hal itu.

Thread ini adalah properti milik RightDeve di "youtube.com/RightDeve" dan "rightdeve.blogspot.com" dilarang keras melakukan copy paste tanpa izin!
Cuaca hujan itu terus berlanjut lama, dan Kimiko benar2 menikmatinya, karena hujan telah mencegah suaminya untuk terbang. Lalu Toshio dipindah ke Miyakonojo dan mereka berdua tinggal di penginapan Jepang. Malam itu, saat pesta makan, ia mendengar salah satu pilot berkata ini adalah pesta terakhir mereka. Ia bertanya kepada Toshio, apakah ia akan terbang besok, sang suami enteng menjawab besok terbang latihan seperti biasa. Keesokan paginya, semua orang berbaris di beranda untuk melepas para pilot. Toshio menatap istrinya lekat2 sebelum menaiki truk. Kimiko berusaha tidak menangis. Saat ia telah pergi, ia menangis menjadi2. Tanpa disangka, Toshio ternyata kembali lagi pagi itu. Ia menjumpai Kimiko menangis sambil menulis diari. Tersenyum, ia berkata bahwa perempuan beruntung karena dibolehkan menangis. Ia sangat gembira dengan kepulangannya, dan dapat hidup bersama lagi selama seminggu. Akhirnya, perintah datang lagi kepada Toshio untuk terbang. Murung sekali lagi, Kimiko membantu suaminya mengenakan seragam. Inilah terakhir kali ia bisa menyentuh tubuhnya, karena setelah ia pergi, ia tak kembali lagi untuk Kimiko. Kimiko kemudian hamil dan setelah perang usai ia melahirkan anak perempuan yang diberi nama Ryoko, nama pilihan suaminya yang telah tiada.

*****************************************************

Tome Torihama, pemilik penginapan Tomiya Ryokan, mencoba sebaik mungkin untuk memberikan nuansa hangat, dan menjadi Ibu bagi para pilot Kamikaze muda ini. Penginapannya sangat mungkin telah dikunjungi oleh seluruh 439 pilot Kamikaze yang melakukan penerbangan terakhir dari Chiran. Dua puterinya membantu merapikan dan membenahi tempat tinggal para Pilot di barak. Di akhir Mei, saat mulai musim hujan, kunang2 mulai bermunculan dan beberapa masuk ke taman penginapan. Suatu hari, Sersan Teknis Saburo Miyagawa mengunjungi penginapan itu. Ia sendirian. Ternyata dia akan melakukan terbang terakhirnya bulan depan. Setiap hari ia selalu berkunjung dan menikmati suasana kekeluargaan di sana, mengobrol & bercanda dengan Tome dan dua puterinya. Tanggal 5 Juni, sehari sebelum misi Kamikazenya yang juga ulang tahunnya ke-20, ia dihadiahi ikat kepala Hachimaki oleh salah satu puteri Tome. Setelah mereka makan malam, Miyagawa dan tuan rumah duduk2 menikmati taman dan kunang2.
Thread ini adalah properti milik RightDeve di "youtube.com/RightDeve" dan "rightdeve.blogspot.com" dilarang keras melakukan copy paste tanpa izin!

Sambil menatap cahaya kunang2, tiba2 ia berkata, esok ia akan datang ke sini sebagai kunang2. Tome mengangguk dan berkata dengan senang akan menyambut ia lagi di sini. Miyagawa memohon agar Tome membuka pintu lebar2 agar ia dapat masuk, dan ketika mereka melihatnya masuk, ia ingin mereka menyanyikan lagu perpisahan "Douki no Sakura". Keesokan harinya, kedua puterinya melepas Miyagawa saat pesawatnya terbang kala hujan. Teringat akan janji, keduanya membuka pintu penginapan lebar2. Saat malamnya, ketika mereka bersantai dan mendengarkan radio, seekor kunang2 mengerlipkan cahayanya dan memasuki pintu lalu menuju ke langit2. Salah satu puterinya bersorak girang bahwa Mr. Miyagawa telah kembali! Lalu dipimpin oleh Tome, lagu Doki no Sakura dinyanyikan oleh para pilot di penginapan itu. Permintaan terakhir Miyagawa pun terpenuhi.

Thread ini adalah properti milik RightDeve di "youtube.com/RightDeve" dan "rightdeve.blogspot.com" dilarang keras melakukan copy paste tanpa izin!

BERSAMBUNG KE
TAMAT

**************************************************************************************************************************************

BERLANJUT DI BAWAH:

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan