Kuasa Hukum PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI), Yusril Ihza Mahendra mengaku heran dengan sikap arogan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)‎ dalam menyikapi masalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.

‎‎‎Yusril membayangkan, bagaimana 'nasib' sampah Jakarta jika ke-2 perusahaan tersebut mogok mengelola sampah DKI Jakarta di Bantar Gebang.

"Kalau 2 perusahaan ini mogok seminggu saja, berantakan sudah sampah di DKI," kata Yusril di kantor Ihza dan Ihza Law Firm, Jakarta, Selasa (3/11/2015).‎ 

Yusril mengatakan, selama ini tak ada daerah lain yang mau menampung sampah milik DKI Jakarta kecuali kota Bekasi.

Menurutnya, kegagalan Pemprov DKI Jakarta adalah tak bisa meyakinkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi yang pada akhirnya menyerahkan ke pihak swasta.

"Kita tahu tidak ada daerah yang mau tampung sampah dari DKI.

Tanggerang, Bogor, tak ada yang mau, satu-satunya hanya Bekasi.

Kegagalan Pemprov DKI meyakinkan kota yang menerima sampah ini, Bekasi, maka diserahkan ke pihak swasta dan berjalan baik selama 7-8 tahun ini," jelas pengacara senior yang juga kelahiran Bangka Belitung ini.

Karena itu, Yusril menghimbau kepada Pemprov DKI Jakarta, untuk menyelesaikan masalah ini secara bersama-sama dengan duduk bersama.

"Seminggu saja sampah tak diolah di Bantar Gebang, bisa dibayangkan bagaimana Jakarta.

Maka, saya himbau ini ditangani hati-hati, mari duduk bersama-sama," pesan Yusril.
http://m.teropongsenayan.com/20236-y...ung-sampah-dki


mungkin diplanet Namec mau nampung...

gak usah seminggu, coba aja 3hari mogok biar kelabakan #temanAhok