mumpung lagi musim Hate Speech di Berita, ane mau ngebahas sedikit tentang Hate Speech. Maaf kalo salah forum

Bullying lisan memang sulit dideteksi, berbeda dengan bullying fisik yang ada bukti kekerasan/luka dan rasa sakit yang jelas dirasakan oleh syaraf rasa sakit, bullying speech memberikan luka hati dan tidak setiap orang bisa terbuka tentang masalah hati.

Terkadang bullying disamarkan oleh alasan mendidik, mendisiplinkan atau mengkritik, tapi saya sebagai korban bullying dapat membedakannya. Walaupun tindakan/kata-kata yang diucapkan sama, perbedaannya terlihat pada acknowledgement and praiseworthy (pengakuan dan penghargaan) yang didapatkan korban (orang yang dijadikan objek) saat objek berubah sesuai dengan keinginan pelaku (subjek). Karena pada dasarnya bullyer tidak peduli seberapa baiknya seseorang atau seberapa besarkah korbannya berubah yang diinginkannya adalah kepuasan melihat korbannya tersiksa.



Menurut pengamatan saya orang yang membully adalah orang yang kesepian dan kurang memiliki sense of purpose. Faktanya orang yang melakukan cyber bullying cenderung pendiam di dunia nyata. Kegiatan bullying yang dilakukannya merupakan sebuah pelampiasan atas ketidakpuasan yang ada pada dirinya. Bullying selalu terjadi dari orang yang memiliki status sosial lebih tinggi kepada orang yang memiliki status sosial lebih rendah.

Lalu bagaimana dengan hate speech, bukankah yang banyak melakukan adalah masyarakat(notabene status sosial lebih rendah) ke pemerintah (status sosial lebih tinggi)? Tapi Status sosial di dunia maya berbeda dengan dunia nyata. Status sosial tertinggi di internet adalah anonymity. Orang yang tidak diketahui identitasnya lebih bebas mengungkapkan/mengucapkan kata-kata apapun tanpa perlu memikirkan atau mengharuskan bertanggung jawab atas kata-katanya.







artikel yang saya tulis diatas adalah pendapat dan pengalaman pribadi saya sebagai seorang korban. Saya tidak memiliki dasar acuan scientific atas artikel yang saya buat. Mudah-mudahan bermanfaat.