- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Kereta Tenaga Batere Buatan Tiongkok


TS
jiu.gui
Kereta Tenaga Batere Buatan Tiongkok

Ada pilihan lain di bidang trasportasi yang kini dikembangkan di negeri Tiongkok, kereta yang digerakkan dengan baterai.
Wang Luke, vice director Contract Pact Project CRRC (China Railway Rolling Stock Corporation) Zhuzhou, mengisahkan kehadiran kereta api supercepat di negaranya telah membuat warga setempat menjadi lebih disiplin waktu.
Dengan durasi tempuh antardestinasi menjadi lebih singkat plus jadwal keberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu, produktivitas pun akhirnya ikut terdongkrak.
Kini terobosan terbaru yang mereka banggakan adalah kereta api bertenaga baterai. Diproduksi dua tahun lalu dan belum diekspor, saat ini baru ada lima kereta jenis tersebut di Negeri Panda.
Seluruhnya beroperasi di Guangzhou dan tengah masuk tahap pengembangan di tiga kota lainnya.
“Ini terobosan pertama di dunia. Tenaga baterai ini menjadikan kereta api penumpang efektif,” kata Wang.
Jawa Pos (induk batampos.co.id) berkesempatan menjajal kereta kebanggaan Tiongkok itu Selasa lalu (27/10) di pabriknya di Zhuzhou. Berbeda dengan kereta api supercepat yang bisa melaju hingga 300 km/jam, kereta api baterai memang relatif berjalan lambat.
Tapi, itu wajar karena kereta api baterai tersebut memang ditujukan untuk transportasi urban atau di dalam kota. Sepur jenis tersebut melaju dengan kecepatan 30-50 km/jam.
“Kecepatan maksimal kereta api jenis baru ini mencapai 100 km/jam,” kata Wang.
Kereta api baterai juga lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, termasuk kereta api supercepat. Juga, sangat efisien. Saat tiba di stasiun dan menurunkan serta menaikkan penumpang, kereta api bisa mengisi ulang energi.
“Tidak akan ada lagi asap atau bahan bakar fosil yang terbakar dan menghasilkan pencemaran,” ungkap Yang Changqing, deputy chief CPC (Partai Komunis Tiongkok) Committee Propaganda Dept., dalam jumpa pers di CRRC Zhuzhou.
Satu kali isi ulang energi hanya membutuhkan waktu maksimal 30 detik. Energi itu bakal cukup untuk dipakai melaju hingga 5 kilometer. Yang lebih penting, menurut Wang, kereta api baterai itu nirkabel.
Maka, tidak akan ada kabel-kabel di atas jalur kereta. Selain itu, kereta tidak membutuhkan jalur baru atau khusus untuk melintas. Meski baru, sepur baterai tersebut bisa menggunakan jalur yang sudah ada.
“Modelnya juga bisa disesuaikan dengan negara pemesan. Kereta api baterai ini bisa digunakan di atas maupun di dalam tanah,” kata Wang.
Sejauh ini, menurut Wang, respons masyarakat Guangzhou terhadap kereta api baterai sangat positif. Itulah yang membuat CRRC Zhuzhou tertantang untuk mengembangkannya di negara lain.
“Semua negara, tanpa terkecuali, bisa mengadaptasi teknologi ini. Hanya, semua itu bergantung anggaran negara masing-masing,” terangnya.
CRRC adalah produsen kereta api terbesar di dunia. Ditambah pengalaman panjang mereka, tak heran kalau Tiongkok sangat berambisi, dalam bahasa Wang, menularkan pengalaman positif ke negara-negara lain.
Termasuk ke kawasan Asia Tenggara. Malaysia, contohnya, adalah pasar terbesar CCRC. Sebagian besar kereta modern di Malaysia merupakan produk CRRC.
Indonesia, seperti diketahui, juga baru saja menjalin kerja sama perkeretaapian dengan Tiongkok. Konsorsium empat BUMN akan berkongsi dengan himpunan perusahaan pelat merah Negeri Panda itu buat menggarap megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung senilai Rp 78 triliun.
Pada dasarnya, seluruh kereta api yang diproduksi di CRRC Zhuzhou Electric Locomotive Co. Ltd. dibuat sesuai pesanan.
“Kami bisa membuat kereta barang atau kereta penumpang dan kereta listrik atau nonlistrik,” ujar Wang.
Untuk mendukung proses produksi, CRRC tidak hanya punya 40 pabrik di Zhuzhou atau wilayah Tiongkok lain. CRRC juga membangun sekitar 20 pabrik di lima negara.
“Sampai saat ini, Malaysia masih menjadi pasar terbesar kami. Delapan puluh persen kereta api modern yang beroperasi di sana adalah buatan CRRC,” terang Wang.
Karena itu, tidak heran jika CRRC punya pabrik kereta api di negeri jiran Indonesia tersebut. Untuk kereta-kereta pesanan Malaysia, CRRC membangun komponennya di Zhuzhou (sekitar 30 persen) dan Malaysia (70 persen).
Seperti dirasakan Jawa Pos, selain praktis dan ramah lingkungan, kereta api baterai buatan Tiongkok juga nyaman. Maklum, dari tahun ke tahun, para pakar di CRRC berusaha menciptakan tempat duduk yang aman dan sesuai dengan kebutuhan para penumpang. Dalam desain teranyar, CRRC mengatur beberapa kursi penumpang di gerbong kereta api baterai berhadapan. Tapi, ruang kaki tetap lega.
Baterai dan komponen lainnya yang menjadi sumber energi ditempatkan di sisi atas kereta api. Tujuannya, memudahkan pengisian ulang energi dan mempercantik tampilan gerbong.
Untuk memberikan sentuhan ramah lingkungan, cat gerbong kereta api baterai CRRC sengaja diberi warna hijau.
“Desain yang sama kami terapkan pada kereta api baterai yang beroperasi di bawah tanah,” ujar Yang.
Bagaimana dengan kualitas produk? CRRC Zhuzhou berani memberikan jaminan. Mulai riset hingga pengiriman ke tangan konsumen. Sebagai bentuk keseriusannya, perusahaan tersebut juga memberikan semacam layanan purnajual.
“Jika ada kerusakan pada kereta buatan kami yang tidak bisa mereka perbaiki sendiri, konsumen berhak mendapatkan bantuan dari para pakar kami atau kami bantu perbaiki,” urai Wang
http://batampos.co.id/01-11-2015/ker...atan-tiongkok/
0
1.8K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan