- Beranda
- Komunitas
- Tech
- Linux dan OS Selain Microsoft & Mac
Apa sih Perbedaan Antara Sistem Operasi Open Source dengan Close Source ?


TS
safidasarah
Apa sih Perbedaan Antara Sistem Operasi Open Source dengan Close Source ?

Sistem operasi (Operation System) adalah sebuah komponen piranti pengolah perangkat lunak (software) yang mengatur semua kinerja sumber daya yang ada di dalam komputer. Baik itu sumber daya yang berupa perangkat keras (hardware) ataupun program aplikasi. Sekarang ini terdapat dua jenis system operasi yaitu system operasi open source dan system operasi close source. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan kedua system operasi tersebut :

1. Open Source
Open source adalah system operasi pengembangan yang tidak dikoordinasikan oleh suatu individu atau lembaga pusat, tetapi dikembangkan oleh para pelakunya yang bekerjasama dengan menggunakan kode sumber (source code) yang tersebar dan tersedia secara bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi melalui media internet).

Kelebihan dari Open source yaitu memungkinkan user untuk melakukan kustomisasi, seperti contohnya pada system aplikasi BuddyPress dan Drupal yang dibuat khusus bagi pengembang untuk dapat ‘beradaptasi dan memperluas’. Sedangkan closed source atau nama lainnya system proprietary, biasanya tidak dapat digunakan untuk membuat perubahan dengan kata lain tidak dapat dikembangkan sendiri.

Kelebihan lain dari system open source adalah perbaikan bug dan celah keamanan yang lebih cepat. Pada aplikasi BuddyPress dan Drupal memiliki banyak developer yang secara suka rela bersedia untuk menelusuri source code mereka, dan apabila terdapat kendala segera bisa diperbaiki karena masalah yang cepat ditemukan, sehingga lebih cepat dalam perbaikan bug. Tentu dengan adanya banyak developer yang mengawasi software dengan system operasi open source maka akan lebih banyak yang menemukan bug dan kemudian segera memperbaiki atau malah mengembangkannya.

Untuk kelemahannya system operasi open source yaitu tidak memproteksi terhadap HAKI atau Hak Cipta, yang berarti bahwa dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa open source yang sama.

Contoh beberapa software yang menggunakan system operasi open source antara lain :
- Linux
- Mozilla Firefox
- OpenOffice
- VideoLAN
- OS Commerce : program aplikasi web untuk toko online
- Dan masih banyak lagi.
2. Close Source
Sedangkan system operasi closed source adalah system operasi yang software source code-nya tidak tersedia untuk umum. Pemilik software yang closed source hanya bisa membagi source code-nya melalui lisensi yang telah terpercaya, baik itu secara gratis maupun berbayar. Tetapi lebih seringnya yang berbayar. Meskipun dapat secara gratis, lisensi tersebut memiliki keterbatasan dalam membuat sebuah software tidak sepenuhnya open source. Dikarenakan adanya larangan untuk memeperbaiki bahkan memodifikasi source code.

Kelebihan dari software dengan system operasi source code adalah kita dapat mengetahui code-code yang ada dalam software tersebut, itu berarti kita bisa mengedit software sesuai dengan keinginan kita dan tidak menutup kemungkinan bahwa software yang berbayar dapat diubah menjadi gratis setelah melalui proses pengeditan. Tetapi dalam hal ini perlu berhati-hati karena ini merupakan suatu tindakan pembajakan yang dapat melanggar HAKI.

Contoh beberapa software yang menggunakan system operasi close source antara lain :
- Microsoft Windows
- Internet Explorer
- Adobe Photoshop, CorelDraw
- Microsoft Office
- Norton Antivirus, McAfee
nahh, itu tadi adalah salah satu artikel yang telah disusun oleh tim BIT Intiteknologi. Apabila agan tertarik atau memiliki masalah tentang dunia IT, kami dari tim BIT Intiteknologi siap untuk membantu. Dapat menghubungi :

website : www.intiteknologi.co.id
fanspage : BIT-Intiteknologi
email : surat@intiteknologi.co.id

0
10.6K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan