Sering kita mendengar pernyataan tersebut, biasanya sih waktu kita lagi belajar agama. Nah kebetulan pas ane kuliah ane belajar hal menarik yang kurang lebih membenarkan pernyataan diatas tadi.






Agan pasti mengerti simbol di atas kan gan? Ya itu adalah emotikon senyum. Lho kok kita bilang itu senyum? Kenapa kita tidak menyebut itu sebagai titik dua, dash, dan kurung tutup? Ini yang akan ane bahas di thread ini, persepsi visual.

Manusia ternyata punya kemampuan untuk mengasosiasikan bentuk dengan pengalaman masa lalunya gan. Misalnya gini, karena kita dulu pernah melihat senyum (sudah pasti dong, hehe), maka pola yang mirip akan kita lihat sebagai senyuman juga gan.



Begitu pula untuk bentuk sedih, tertawa dan lainnya. Nah hal ini yang tidak ada di otak hewan gan. Hanya otak manusia yang memiliki kemampuan seperti ini. Hebat bukan?



Membahas lebih jauh, teori ini sebenarnya berasal dari Jerman, namanya teori Gestalt gan. Teori ini membahas bagaimana otak mempersepsikan sesuatu, tidak hanya secara visual sih, tapi kebetulan yang ane bahas disini secara visual. Teorinya sendiri panjang dan ada banyak hukum-hukumnya.

Lebih jelasnya ente bisa liat video ane ini gan


Ane bersyukur manusia bisa punya kemampuan persepsi ini gan, karena ane ngga bisa bayangin kalau kita berkaskus ria tanpa emoji, emotikon. Serasa hambar dan kering bukan?


Sekian dari ane gan, semoga menambah wawasan agan2 semua