Dagelan Kaskus: Sikap Kaskuser Terkait Cendol dan Bata

Hello, gan! Ane balik lagi nih dengan tret baru yang terinspirasi dari tret sebelumnya.

Sebelumnya ane ngucapin makasih buat agan yang setia berkunjung, komen, dan rate5. Sedangkan untuk cendol, ane harus tekankan di awal ajah deh, gan. Kalau agan suka dan merasa tret ane menghibur atau ada manfaatnya, silakan kasih ane cendol yang tanpa pamrih, tapi kalau minta kirim balik, ane takut kaga bisa memenuhinya karena Kaskus sendiri membatasi pemberian reputasi +1 tiap hari. Jadi kebayang dong kalo dalam tret yang ane tulis ada 60 orang minta kirim balik. Artinya ane harus nyicil hutang cendol selama dua bulan! Wow pake banged, gan! Ane kibarin bendera putih.

Okeh, berkaitan dengan masalah di atas, ane mau bahas sedikit tentang konsep memberi menurut keyakinan (baca: agama) yang ane anut. Semoga nte bersedia membaca sampe selesai deh, gan.

Secara matematis



Mari mulai dengan melakukan hitung-hitungan yang riil, gan. Pake angka-angka dan konsep dasar matematika. Gimana hitung-hitungannya, gan? Rumusnya sederhana, apa yang agan berikan dibagi dengan apa yang agan harapkan.

Kalau agan memberi satu dan mengharapkan dua, maka agan akan dapat SETENGAH.

Kalau agan memberi satu dan mengharapkan satu, maka agan akan mendapatkan SATU.

Kalau agan memberikan satu dan tidak mengharapkan balasan (baca: nol), maka agan akan mendapatkan sesuatu yang TAK TERHINGGA.

Bikin sakit hati



Kalau agan memberikan sesuatu dengan mengharapkan balasan dari apa yang agan kasih, pasti agan akan sakit hati kalau ternyata agan nggak mendapatkan balasan sesuai harapan. Di sini yang main perasaan, gan. Emang sih sulit buat merelakan apa yang kita berikan. Tapi, sekali lagi ini bakal bikin hidup agan tenang.

Prinsipnya kayak teller bank ajah, gan. Nte ngasihin duit ke nasabah tiap hari tapi nte nggak ngarepin duit itu dibalikin ke agan. Kan agan cuma perantara dowank statusnya hahaha.

Nggak menganggap penting



Balik lagi ke masalah tukeran celana dalem, eh, cendol, gan. Sebenarnya seberapa penting sih cendol bagi seorang Kaskuser? Sejujurnya, sampe sekarang ane belum ngerti manfaat cendol selain buat hiasan di samping nama.

Kalo dari bahasanya sih jelas, gan, Good Reputation Point. Artinya cendol itu merupakan tanda seberapa bagus reputasi seorang Kaskuser. Meskipun hal ini nggak menjamin juga karena banyak calo cendol yang rutin menawarkan paket-paket tertentu.

Jadi, cendol yang berbaris rapi itu nggak menjamin kalau Kaskuser itu beneran dapet apresiasi dari rekan Kaskuser lainnya. Karena masih bisa diperjualbelikan, maka jangan terlalu menganggap penting cendol, gan.

Reputasi buruk?



Kalau agan dilemparin bata, bukan berarti agan itu pramuriadang di dunia perKaskusan. Banyak faktor kok yang menjadikan seseorang tega membata sesama Kaskuser. Di antaranya kalau dia merasa pendapat agan bersebrangan ama pendapat pribadinya. Bisa juga kalau agan tanpa sengaja mengkritik idolanya. Atau bahkan karena agan nggak ngebalikin cendol yang udah dikasih ama dia.

Seperti lagunya Nike Ardila, gan…, dunia ini panggung sandiwara. Jadi, tetap nikmati hidup. Karena reputasi buruk yang agan terima di Kaskus nggak akan berdampak pada kehidupan nyata agan.

Bagaimana seharusnya?



Susah juga sih karena tiap kepala punya pandangan yang berbeda. Tapi, ane pribadi ituh pengen semua berjalan sesuai porsi, gan. Berikan cendol kalau agan merasa perlu sebagai bentuk apresiasi dan berikan bata kalau orang tersebut melanggar norma sosial yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kalau cuma nyinggung idola agan mah nggak usahlah pake ngebata segala. Apalagi sampe maki-maki nggak jelas, ngatain a**i*g, dan sederet kata-kata sampah lainnya.

Emangnya agan ngaskus buat maki orang, ya? Mending agan maki preman di persimpangan jalan, biar agan tau rasanya digamparin preman karena mulut yang kasar

Kalau Kaskusernya sudah bisa bijak dan perfeksionis, trus kebawa dalam kehidupan nyatanya. Ane yakin Indonesia bakalan maju (anggaplah Kaskuser itu replikanya Indonesia) karena orang-orangnya menilai segala seauatu dengan sangat objektif.

Sekian dulu tret ane, gan. Kalau menurut agan gimana? Semoga bisa menjadi renungan bersama.

Jangan cuma jadi pembaca sunyi, ya! Komen agan sangat berarti buat menciptakan sebuah diskusi
So, ditunggu komennya, gan!

Jangan lupa ritual Kaskuser untuk serta HINDARI pelemparan

Kalau sih ane nggak ngarep, tapi kalo dikasih GRATISAN nggak nolak