TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Konflik yang terjadi antara perusahaan dan petani di Negeri Seribu Parit ini sepertinya tidak ada habisnya, seperti yang baru-baru ini sedang terjadi adalah antara warga Dusun Sungai Bungus dan Dusun Sungai Ular, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau dengan PT Indonesiareen Jaya Abadi.

Dimana, sudah ribuan batang pohon kelapa petani di dua dusun tersebut rusak akibat hama yang diduga berasal dari perusahaan tersebut, serta penyerobotan lahan, yang dikatakan warga dilakukan oleh anak perusahaan Surya Dumai itu.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil, Ferryandi, saat pertemuan bersama warga menegaskan, bahwa, hal ini terjadi tidak lepas dari peran camat dan Kepala Desa (Kades).

''Dosa terbesar itu sebenarnya ada pada camat dan Kades, karena perusahaan itu pintu masuknya dari mereka,'' cetus Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu.

Karena izin-izin perusahaan sudah banyak yang dikeluarkan, dikatanya, persoalan seperti ini tidak akan ada habisnya.

''Izin sudah banyak keluar, kita tinggal menunggu masalah-masalahnya saja lagi,'' tambahnya.

Untuk itu, ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil, agar segera mengambil langkah tegas terkait persoalan ini. Jika tidak, jumlah kerusakan kebun kelapa petani di dua desa tersebut akan semakin banyak.

''Saya ingatkan Pemkab, jangan kita berdiri diatas bangkai saudara-saudara kita. Ini semua dosa masa lalu, tapi kita tetap harus menyelesaikannya,'' tukas Ferriyandi.***

- See more at: http://www.goriau.com/berita/indragi....qP0q8aIU.dpuf
---
inilah salah satu penyebab asap tahunan dari tetangga, amburadulnya pengelolaan lahan di sana, tidak jelasnya batas dan status lahan