Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kijulbilboAvatar border
TS
kijulbilbo
CERITA DI BALIK POHON
CERITA DI BALIK POHON


bukan cerita dibalik atirec. Iya, jokes emang ada umurnya. Maka dari itu saya gak berniat melawak waktu nulis judul itu. Saya memang akan bercerita tentang pohon. Kenapa kok pohon? Ya kenapa enggak? Nyatanya kita gak bisa hidup tanpa pohon, gak usah saya jelasin alasannya kecuali kalian gak pernah sekolah. Dan ironisnya sebagian besar manusia tidak menganggap keberadaannya bahkan malah merusaknya. Namun cukup berita-berita sedih itu disiarkan oleh pihak lain saja karena saya hanya ingin mengajak para pembaca untuk menyadari keberadaannya. Seperti para Senpai yang rela memberikan seberkas notice pada para Kouhai-nya.

Di Nusantara ini banyak sekali ragam spesies tanaman dan kata-kata saya barusan mulai mirip isi buku paket IPA untuk Sekolah Dasar maka dari itu saya tidak teruskan kalimat ini. Pernah gak sih kalian perhatikan salah satu jenis pohon yang identik dengan hal-hal di sekitarnya? kayak “sianjir pohon ini lagi…” atau “kok pohon ini kayak pernah liat yha?? hmmm.” Atas dasar itulah saya mencoba melakukan riset, yang sementara ini masih menggunakan dana pribadi, mengenai hal-hal identik bagi pohon tertentu. Berikut hasil risetnya:

1. Pohon Kamboja

Pohon yang biasanya memiliki bunga yang berwarna putih ini memiliki banyak manfaat medis. Tapi apa yang biasanya identik dengan pohon bernama latin Plumeria ini?

hmm apa ya?

naah itu…

KUBURAN.

Memang pohon Kamboja sudah banyak dijadikan sebagai tanaman hias di halaman rumah ataupun dijadikan bonsai. Bahkan kalo di Bali bunga Kamboja digunakan untuk ritual keagamaan. Tapi rasanya untuk melepaskan image “tanaman kuburan” masih sulit.

CERITA DI BALIK POHON
Konon katanya bunga Kamboja menjadi medium reinkarnasi dari mayat-mayat di bawahnya…(sumber: renungan-islamic.blogspot.co.id)


2. Pohon Asam

Pohon Asam (Tamarindus) selalu diidentikkan dengan tempat bersemayam berbagai makhluk halus seperti Gendoruwo, Kuntilanak, Pocong. It’s like Spiritland or Ghost Condo. Struktur pohon yang besar dan rimbun memberikan kesan seram dan pantas saja jika diidentikkan dengan hantu.

CERITA DI BALIK POHON
(((SENIN HARGA NAIK)))


3. Pohon Glodok

Atau Glodokan. Terdapat 2 jenis yaitu Glodokan Tiang dan Glodokan Pecut. Tanaman ini biasanya digunakan sebagai peneduh jalan karena anatominya yang ramping dan tinggi yang bisa mencapai 5 meter. Pohon Glodokan sering ditemui di depan perkantoran atau tepi jalanan kota.

CERITA DI BALIK POHON
(sumber: mengintipstomata.wordpress.com)


4. Pohon Beringin

Pohon yang identik dengan salah satu partai politik di Indonesia ini menjadi tempat favorit para tukang cukur keliling. Dengan modal kursi, cermin dan peralatan cukur maka tempat tersebut bisa disulap jadi Barber Shop alami. Istilah yang terkenal adalah tempat cukur DPR (Di bawah Pohon Rindang). Mungkin itu sebabnya banyak anggota DPR yang berasal dari partai ‘Beringin’, hhe. Saaje lu.

CERITA DI BALIK POHON
Mau gaya Pompadour bisaaa (sumber: noh liat aja di gambar)


5. Pohon Kersen

Pohon Kersen atau Talok berbuah kecil seperti ceri. Orang Belanda menyebutnya Japanse Kers (ceri jepang) yang kemudian disebut Kersen oleh pribumi. Karakteristik daun kecil namun lebat membuat pohon ini sangat teduh dan menjadi favorit tukang ojek untuk mangkal.

CERITA DI BALIK POHON
Tinggal taro bangku udah setelan banget jadi pangkalan ojek. (sumber: omkicau.com)

Gak perlu lah saya jelasin tentang manfaat pohon dan kenapa kita harus menjaganya, udah pada gede juga. Udah tau kalo nafas itu pake oksigen bukan pake minyak sawit. Udah tau juga kalo akar bawang dan palawija lainnya itu bikin tanah jadi rapuh. Udah pada tau juga kalo pot itu bukan tempat sampah.

*peluk pohon

CERITA DI BALIK POHON

sumber: belumtau.com
Diubah oleh kijulbilbo 26-10-2015 02:24
0
2.1K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan