- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Realisasi Investasi Cina Naik 151%


TS
jiu.gui
Realisasi Investasi Cina Naik 151%
GATRAnews - Realisasi investasi Cina semakin menanjak di era Presiden Joko Widodo. Berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal realisasi periode kuartal ketiga 2015, Cina menduduki peringkat ke lima dengan nilai realisiasi investasi mencapai US$ 245,75 juta dengan jumlah proyek mencapai 300 proyek.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan nilai realisasi investasi tersebut naik 151% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di level US$ 97,5 juta.
“Naiknya realisasi Cina ini menarik karena selama ini dari sisi komitmen mereka memang selalu tinggi, namun dalam proses realisasinya rendah. Rasio komitmen dan realisasi masih dikisaran 10%,” ujarnya di kantor BKPM, Jakarta, Sabtu (24/10).
Cina selama ini berada diluar 10 besar negara sumber investasi. Kalah jauh dibandingkan negara lain seperti Singapura, Jepang, Belanda, dan Malaysia.
Franky menambahkan naiknya realisasi investasi Cina sebagai tanda positif. Bahkan, BKPM berencana membuka kantor perwakilan di negeri tirai bambu tersebut. “BKPM sendiri telah memiliki marketing officer khusus untuk mengawal minat investasi dari Tiongkok, selain itu dari sisi perencanaan kami juga berencana untuk membuka kantor perwakilan promosi investasi di Tiongkok,” katanya.
Investasi Tiongkok dalam kurun periode kuartal III tahun 2015 tersebut masuk ke primer seperti tanaman pangan dan perkebunan dengan jumlah investasi mencapai US$ 92 juta, diikuti oleh sektor industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik dengan jumlah investasi mencapai US$ 57 juta, serta industri makanan mencapai US$ 41 juta.
Franky menambahkan lokasi investasi didominasi oleh Kalimantan Selatan dengan nilai investasi mencapai US$ 132,3 juta, diikuti oleh Provinsi DKI Jakarta dengan nilai investasi US$ 38,4 juta dan Provinsi Sulawesi Tenggara US$ 27,9 juta. “Jadi masih dengan semangat Indonesia sentris mendorong investasi di luar Jawa sehingga sebaran investasi bisa dapat terdistribusikan dengan baik,” paparnya.
Dari data BKPM kumulatif Januari-September 2015, realisasi investasi Tiongkok mencapai US$ 406 juta dengan jumlah proyek mencapai 705. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi kumulatif Januari-September 2015 mencapai Rp 400 Triliun, meningkat 16,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 342 Triliun.
Realisasi investasi PMDN, Januari-September meningkat 16,4% sebesar Rp 133,2 Triliun, sementara realisasi investasi PMA naik 16,9% sebesar Rp 266,8 Triliun.
http://www.gatra.com/ekonomi/makro/1...-cina-naik-151
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan nilai realisasi investasi tersebut naik 151% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di level US$ 97,5 juta.
“Naiknya realisasi Cina ini menarik karena selama ini dari sisi komitmen mereka memang selalu tinggi, namun dalam proses realisasinya rendah. Rasio komitmen dan realisasi masih dikisaran 10%,” ujarnya di kantor BKPM, Jakarta, Sabtu (24/10).
Cina selama ini berada diluar 10 besar negara sumber investasi. Kalah jauh dibandingkan negara lain seperti Singapura, Jepang, Belanda, dan Malaysia.
Franky menambahkan naiknya realisasi investasi Cina sebagai tanda positif. Bahkan, BKPM berencana membuka kantor perwakilan di negeri tirai bambu tersebut. “BKPM sendiri telah memiliki marketing officer khusus untuk mengawal minat investasi dari Tiongkok, selain itu dari sisi perencanaan kami juga berencana untuk membuka kantor perwakilan promosi investasi di Tiongkok,” katanya.
Investasi Tiongkok dalam kurun periode kuartal III tahun 2015 tersebut masuk ke primer seperti tanaman pangan dan perkebunan dengan jumlah investasi mencapai US$ 92 juta, diikuti oleh sektor industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik dengan jumlah investasi mencapai US$ 57 juta, serta industri makanan mencapai US$ 41 juta.
Franky menambahkan lokasi investasi didominasi oleh Kalimantan Selatan dengan nilai investasi mencapai US$ 132,3 juta, diikuti oleh Provinsi DKI Jakarta dengan nilai investasi US$ 38,4 juta dan Provinsi Sulawesi Tenggara US$ 27,9 juta. “Jadi masih dengan semangat Indonesia sentris mendorong investasi di luar Jawa sehingga sebaran investasi bisa dapat terdistribusikan dengan baik,” paparnya.
Dari data BKPM kumulatif Januari-September 2015, realisasi investasi Tiongkok mencapai US$ 406 juta dengan jumlah proyek mencapai 705. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi kumulatif Januari-September 2015 mencapai Rp 400 Triliun, meningkat 16,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 342 Triliun.
Realisasi investasi PMDN, Januari-September meningkat 16,4% sebesar Rp 133,2 Triliun, sementara realisasi investasi PMA naik 16,9% sebesar Rp 266,8 Triliun.
http://www.gatra.com/ekonomi/makro/1...-cina-naik-151
0
1.4K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan