- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cerita tentang Siput Cantik dan Cangkangnya


TS
lakajas
Cerita tentang Siput Cantik dan Cangkangnya
KEONG
Pada suatu kala, ada seekor siput cantik dengan cangkangnya yang mungil dan kusam. Mereka telah tumbuh bersama-sama dari kecil sampai cukup dewasa. Keduanya sangat bahagia. Sampai suatu ketika mereka mulai menyadari bahwa mereka sepertinya sudah tidak mampu untuk melanjutkan hidup mereka bersama-sama lagi.
”Aduh!!!! Aku tidak tahan lagi!!!!!! Aku sudah malas bersamamu. Aku merasa sakit kesempitan di dalam tubuhmu yang kecil ini,” teriak siput cantik memecah keheningan.
Ucapan siput cantik sangat mengejutkan cangkangnya. Karena mereka berdua telah berdiam diri selama beberapa hari terakhir ini. Dan hari itu siput cantik tak mampu lagi menahan emosinya yang akhirnya meledak.
Terkejut mendengar jeritan siput cantik, cangkang kusam langsung membalas, “bukan aku yang salah!!! Tetapi kamu yang salah!!!!! Kenapa tubuhmu harus terus tumbuh besar dan membuat aku merasa sesak oleh badanmu??!!!”
Sebenarnya dulu mereka hidup damai dan bahagia. Mereka selalu bercanda dan bergurau. Mereka juga saling memahami satu sama lain dan saling melindungi. Tetapi itu terjadi sebelum tubuh siput cantik tumbuh semakin besar dan sekarang sudah tidak muat lagi untuk berada di dalam badan cangkangnya.
Cangkangnya pun yang dulu berwarna indah sekarang sudah mulai kusam dan pudar. Bahkan sudah banyak mulai muncul retak karena sudah melindungi siput cantik dari sengatan matahari dan ancaman makhluk-makhluk jahat yang ingin mengganggu.
“Kenapa kamu menyalakan aku? Kamu itu cangkang jelek! Aku tidak tahan lagi bersamamu,” sahut siput cantik.
”Apakah kamu lupa? Aku yang selalu membuat hangat dirimu di malam hari yang dingin. Aku juga yang selalu melindungimu dari panas matahari. Lihat! Warnaku sudah menjadi pudar dan ini semua karena kamu.”
“Apa?! Kalau kamu tidak bersama aku, dulu kamu mungkin sudah diinjak manusia atau kamu dibawa manusia dan dijadikan perhiasan,” nada siput cantik semakin meninggi mendengar perlawanan kata-kata dari cangkang kusam.
Lalu cangkang kusam menjawab siput cantik, “Ya sudah! Aku bisa bertahan hidup tanpamu. Biarkan aku sendiri!”
Mendengar kata-kata berpisah dari cangkang kusam, siput cantik menjadi bertambah marah. Dan dia pun memutuskan untuk berpisah dan keluar dari cangkangnya. Ketika siput cantik mencoba mengeluarkan dirinya dari cangkangnya, dia merasa sangat sulit karena tubuh cangkangnya yang kekecilan bagi dirinya. Padahal dulu, siput cantik sangat leluasa masuk dan keluar dari tubuh cangkang kusamnya. Ketika ada kura-kura jahat yang mencoba mengganggu mereka, dengan lincahnya siput cantik dapat memasukan seluruh tubuhnya ke dalam cangkangnya. Tetapi itu saat tubuh siput cantik masih kecil.
Akhirnya siput cantik dapat melepaskan dirinya dari cangkang kusamnya, walaupun dengan rasa sakit yang luar biasa. “Baik, aku juga malas bersamamu. Aku lebih baik pergi sendiri,” ucap siput cantik sambil berjalan meninggalkan cangkang kusamnya.
Lalu mereka berdua berpisah, siput cantik pun terus berjalan meninggalkan cangkang lamanya sendirian di tepi pantai. Padahal saat itu rembulan sudah mulai menunjukan wajahnya. Hari sudah malam dan dingin mulai meliputi pantai itu. Dengan kedinginan, siput cantik terus melanjutkan perjalanannya tanpa arah dengan rasa takut. Kakinya gemetar dan dia terus menoleh ke kiri, kanan, dan belakangnya. Dia khawatir ada sesuatu yang dapat mengganggunya. Karena bila dia bertemu dengan kura-kura jahat atau kepiting licik, siput cantik tidak akan bisa berbuat apa-apa.
Akhirnya setelah beberapa lama berjalan, siput cantik mulai kelelahan dan merasa dirinya sudah tidak sanggup lagi untuk terus berjalan. Udara dingin semakin membuat tubuhnya menggigil dan gemetar. Mungkin dalam beberapa langkah lagi dia bisa saja pingsan karena kelelahan. Akhirnya tanpa disadari, siput cantik menemukan sebuah cangkang yang tergeletak di tepi semak-semak. Dari kejauhan siput cantik tidak bisa melihat dengan jelas cangkang tersebut. Tetapi ini membuat dirinya menjadi bersemangat lagi untuk terus melangkah dan mendekati cangkang tersebut. Dirinya tidak percaya bahwa dia dapat menemukan sebuah cangkang pada tengah malam. Dirinya bertanya-tanya apakah dia sedang bermimpi atau berkhayal.
Dirinya semakin dekat dan semakin dapat melihat cangkang tersebut lebih jelas. Ternyata dia menemukan sebuah cangkang yang lebih besar, indah, kuat, dan jauh lebih menarik dari pada cangkang lamanya yang kusam. Ketika dia sudah berada di dekat cangkang baru itu dirinya sudah kelelahan dan dia ingin untuk sejenak mengambil nafas dan beristirahat. Cangkang itu pun mulai menyapa siput cantik, ”selamat malam, cantik! Mengapa kamu tidak bersama cangkangmu? Siput cantik sepertimu akan terluka oleh makhluk jahat, sengatan matahari, dan kamu akan kedinginan oleh angin malam.”
Siput cantik itu pun bingung untuk menjawab pertanyaan dari cangkang yang baru dilihatnya. Setelah dia sudah tenang dan nafasnya mulai teratur, dia menjawab pertanyaan cangkang baru itu, “Aku tidak punya cangkang, dan aku tidak merasa kedinginan atau kepanasan dan aku sanggup hidup sendirian!” Siput cantik tak menyadari bahwa emosinya saat bertengkar dengan cangkang kusamnya masih terbawa sampai dia bertemu dengan cangkang baru sampai-sampai dia membentak cangkang baru yang ditemuinya itu yang tidak tahu keadaan dan masalah siput cantik.
”Marilah masuk ke dalam tubuhku biar engkau merasa hangat. Mulai saat ini aku akan menemanimu,” ajak cangkang baru. Ketika mendengar ajakan cangkang baru itu, siput cantik tidak punya pilihan untuk menolak ajakannya. Karena dia tidak dapat hidup sendirian tanpa cangkang. Akhirnya siput cantik itu pun menyetujui ajakan cangkang baru dan mulai masuk ke dalam cangkang baru.
Ketika mendapati dirinya sudah berada di dalam cangkang baru, siput cantik sangat senang sekali. “Wah! Indah sekali cangkang ini! Tubuhnya pun besar dan kuat. Aku sangat merasa nyaman dan hangat di dalamnya,” siput cantik itu berucap dalam hatinya. “Istirahatlah dulu. Kau pasti sangat kelelahan,” cangkang baru melihat siput cantik sangat kelelahan dan memintanya untuk beristirahat. Akhirnya siput cantik pun beristirahat dan dia tidur dengan sangat nyenyak dan nyaman. Rasanya dia seperti tidur di awan. Belum pernah siput cantik merasakan tidur yang seenak ini.
Dan mulai saat itu, cangkang baru pun menemani siput cantik. Tetapi karena ukuran badan cangkang baru terlalu besar bagi siput cantik membuat dia merasa kelelahan karena dia harus berjalan dan menggendong cangkang baru yang besar dan berat itu. Cangkang baru pun menjadi kasihan melihat siput cantik yang sering kali beristirahat dalam perjalanan.
Siput cantik pun berpikir di dalam hatinya, ”aduh, ternyata lebih nyaman bersama cangkangku yang lama. Walaupun kecil, jelek, dan kusam, cangkang itu tidak berat dan menyusahkan aku. Cangkang baru ini memang membuat aku nyaman karena luas, tetapi karena ukurannya yang besar dan berat aku menjadi susah untuk berjalan. Sambil menggerutu di dalam hatinya siput cantik terus berjalan.
Di tengah perjalanan, siput cantik tidak sengaja bertemu kembali dengan cangkang lamanya. Siput cantik sangat terkejut ketika melihat cangkang lamanya berada di dekatnya. Padahal jika saja dia melihat kalau ada cangkang lamanya dari kejauhan, pasti siput cantik berusaha untuk menghindar karena dia malas bertemu.
Ketika siput cantik melewati cangkang lamanya, cangkang lamanya menegurnya, ”bagaimana kabarmu, siput? Kelihatannya kau merasa nyaman dengan rumah barumu. Selamat ya! Aku sekarang menjadi cangkang yang jelek, bahkan tidak ada manusia pun yang menghiraukanku dan menjadikanku perhiasan. Dulu aku pernah bertemu siput lain, lalu kami berjalan bersama-sama. Tetapi tak lama kemudian dia pun bosan dengan aku karena warnaku yang jelek dan tubuhku kecil ini, sampai akhirnya dia meninggalkanku. Sekarang aku sendirian di sini dan tak ada lagi siput yang mau berjalan bersamaku. Semua siput hanya melihat aku dengan sinis.”
Mendengar ucapan cangkang kusam, siput cantik menjadi sedih. Di dalam hatinya dia berkata, ”Dulu kita pernah berjalan bersama-sama, tapi dia telah membuat aku marah. Aku tidak akan mau kembali bersama dia jika aku mengingat perkataannya yang kasar itu.”
Melihat percakapan cangkang kusam dengan siput cantik, cangkang baru terkejut dan berpikir bahwa siput cantik sudah mengenal cangkang kusam itu. Tetapi ketika dia ingin bertanya pada siput cantik, dia mengurungkan niatnya karena melihat mata siput cantik yang sudah mulai menangis. Dia hanya melihat dan diam saja, di dalam hatinya berkata, “Siput, sebenarnya aku sungguh sangat senang bersamamu. Aku tahu engkau sering lelah berjalan bersamaku dan setiap hari engkau tidak pernah ceria bersamaku. Andai aku tidak memiliki tubuh yang terlalu besar seperti ini, aku mungkin tidak terlalu membebanimu. Tapi jika engkau terus bersamaku dengan badanku yang luas ini, engkau akan dapat berkembang dan tumbuh lebih besar lagi. Dan nanti ketika engkau sudah tumbuh menjadi besar, engkau akan sanggup membawaku dengan mudah.”
Tubuh siput cantik memang kecil bagi cangkang baru, tetapi dengan keadaan seperti itu sebenarnya membuat siput cantik dapat terus bertumbuh dalam tubuh cangkang baru itu. Dan lama-kelamaan dia akan menjadi kuat dan mampu untuk memanggul tubuh cangkang baru yang besar.
Cangkang kusam pun melihat bahwa sudah ada cangkang baru yang jauh lebih besar dan indah yang menemani siput. Di dalam hatinya berkata, “Seandainya dulu aku tidak pernah mengecewakan dia, pasti kejadian ini tidak akan terjadi.” Dan cangkang kusam pun menangis di dalam hatinya, “Arrrgggghhhhh, aku menyesal!!! Andai saja ada kesempatan yang kedua… Sekarang dia sudah bersama cangkang baru yang lebih baik, indah, kuat, dan besar dari aku, pasti dia tidak akan menghiraukanku yang jelek dan sudah mau hancur ini.”
Siput cantik pun hanya termenung diam, “memang lebih nyaman di cangkang baru ini, tetapi ukurannya saat ini membuat aku terlalu letih. Dan jika aku bersama cangkang yang lama, mungkin aku tidak akan terlalu selelah ini. Walau ukurannya kecil, tapi masih muat untuk ukuran tubuhku ini.”
Rasa bimbang mulai menyelimuti pikiran siput cantik. Dia bingung apakah yang harus dilakukannya, “Duh, apa yang harus aku lakukan? Tapi jika aku melihat cangkang kusamku, hatiku masih sakit dan pasti sudah ada serbuk-serbuk pasir yang masuk ke dalamnya dan aku akan merasa sakit bila aku masuk lagi ke dalam cangkang itu. Aduh!!! Apa yang harus kulakukan ya? Aku kan sudah bersama cangkang baru.”
Nah. Kalau teman-teman dapat memilih, teman-teman memilih yang mana? Tolong cantumkan JENIS KELAMIN dan UMUR dan ALASANdalam kasih poling.
1. Siput kembali ke cangkang yang lama.
2. Siput tetap bersama cangkang yang baru.
Mana yang menjadi pilihan lanjutan cerita anda?
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 1 suara
Apa yang harus dilakukan Siput Cantik?
Kembali Kepada Cangkang Lama
0%
Tetap Bersama Cangkang Baru
100%
Diubah oleh lakajas 25-10-2015 16:21
0
1.7K
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan