- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[SAWIT] Ini Video Aktivis Kalteng yang Protes Jokowi Soal Kabut Asap
TS
siebensunde
[SAWIT] Ini Video Aktivis Kalteng yang Protes Jokowi Soal Kabut Asap
Quote:
TEMPO.CO, Palangkaraya- Aktivis lingkungan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Chanee Kalaweit, membuat video singkat berisi pesan protesnya kepada Presiden Joko Widodo. Video tiga menit itu beredar cepat di media sosial dan dinilai mewakili rasa frustasi banyak pihak atas bencana kabut asap yang kini mengancam nasib banyak orang di Sumatera dan Kalimantan.
Video itu diawali dengan aksi Chanee berjalan hilir mudik di tengah asap. suara nafas Chanee terdengar berat karena wajahnya tertutup di balik masker. Berikut ini pesan Chanee kepada Presiden Jokowi:
"Nama saya Chanee, saya berasal dari Eropa, tapi sudah tinggal 17 tahun di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Saya sangat bangga menjadi Warga Negara Indonesia 3 tahun lalu, karena saya sungguh-sungguh mencintai Indonesia.
Tetapi Bapak Presiden, izinkan saya untuk hari ini menyampaikan kemarahan saya. Saya marah tidak hanya karena anak saya kena ISPA, seperti ratusan anak lain. Saya marah tidak hanya karena ribuan orang sesak nafas dan menangis sambil berdoa dapat melihat matahari lagi. Saya marah tidak hanya karena alam dan hutan Kalimantan dihancurkan.
Bapak Presiden, saya marah karena semua penderitaan ini dibuat demi industri minyak kelapa sawit. Keputusan pemerintah sebelummnya, dan keputusan pemerintah sekarang, dengan sangat jahat menimbulkan masalah ini setiap tahun dan diperparah tahun ini dengan El Nino.
Di dalam Kota Madya Palangkaraya saja,dari awal bulan Juni tahun ini, saya sudah ilustrasikan dari udara, puluhan kebakaran lahan demi ekspansi perkebunan kelapa sawit. Pada saat itu, pada saat asap belum menjadi berita, semua titik api dapat dipadamkan. Tetapi itu tidak terjadi. Helikopter pemadam datang dua bulan kemudian. Petugas-petugas di lapangan, sekuat-kuatnya mereka, tidak bisa berbuat banyak saat api sudah menjadi besar di lahan gambut.
Pemilik lahan yang dibakar tidak akan kena sanksi. Bapak Presiden, bukan saya yang akan memberitahukan Bapak kalau korupsi, kolusi, intimidasi, masih merajalela di sini dan di daerah lain, demi ekspansi industri perkebunan kelapa sawit.
Saat Bapak Presiden membuat keputusan untuk membuat kanal-kanal baru di Kalimantan Tengah, Bapak membuat situasi menjadi lebih parah. Kanal-kanal yang dibikin atas perintah Bapak akan mengeringkan hutan dan akan memastikan lahan akan semakin gampang untuk dibakar.
Bapak Presiden, saya marah, tetapi tidak hanya sebagai aktivis lingkungan. Saya marah sebagai ayah, suami, dan seseorang yang sungguh mencintai negeri ini.
Pelan-pelan kesehatan kami dicuri oleh oknum yang menimbulkan situasi ini. Apakah ini yang Bapak inginkan demi industri kelapa sawit?"
Chanee kemudian menutup videonya dengan mencantumkan alamat emailnya di kalaweit@hotmail.com dan websitenya di http://kalaweit.org
http://m.tempo.co/read/news/2015/10/22/206712037/ini-video-aktivis-kalteng-yang-protes-jokowi-soal-kabut-asap
Video itu diawali dengan aksi Chanee berjalan hilir mudik di tengah asap. suara nafas Chanee terdengar berat karena wajahnya tertutup di balik masker. Berikut ini pesan Chanee kepada Presiden Jokowi:
"Nama saya Chanee, saya berasal dari Eropa, tapi sudah tinggal 17 tahun di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Saya sangat bangga menjadi Warga Negara Indonesia 3 tahun lalu, karena saya sungguh-sungguh mencintai Indonesia.
Tetapi Bapak Presiden, izinkan saya untuk hari ini menyampaikan kemarahan saya. Saya marah tidak hanya karena anak saya kena ISPA, seperti ratusan anak lain. Saya marah tidak hanya karena ribuan orang sesak nafas dan menangis sambil berdoa dapat melihat matahari lagi. Saya marah tidak hanya karena alam dan hutan Kalimantan dihancurkan.
Bapak Presiden, saya marah karena semua penderitaan ini dibuat demi industri minyak kelapa sawit. Keputusan pemerintah sebelummnya, dan keputusan pemerintah sekarang, dengan sangat jahat menimbulkan masalah ini setiap tahun dan diperparah tahun ini dengan El Nino.
Di dalam Kota Madya Palangkaraya saja,dari awal bulan Juni tahun ini, saya sudah ilustrasikan dari udara, puluhan kebakaran lahan demi ekspansi perkebunan kelapa sawit. Pada saat itu, pada saat asap belum menjadi berita, semua titik api dapat dipadamkan. Tetapi itu tidak terjadi. Helikopter pemadam datang dua bulan kemudian. Petugas-petugas di lapangan, sekuat-kuatnya mereka, tidak bisa berbuat banyak saat api sudah menjadi besar di lahan gambut.
Pemilik lahan yang dibakar tidak akan kena sanksi. Bapak Presiden, bukan saya yang akan memberitahukan Bapak kalau korupsi, kolusi, intimidasi, masih merajalela di sini dan di daerah lain, demi ekspansi industri perkebunan kelapa sawit.
Saat Bapak Presiden membuat keputusan untuk membuat kanal-kanal baru di Kalimantan Tengah, Bapak membuat situasi menjadi lebih parah. Kanal-kanal yang dibikin atas perintah Bapak akan mengeringkan hutan dan akan memastikan lahan akan semakin gampang untuk dibakar.
Bapak Presiden, saya marah, tetapi tidak hanya sebagai aktivis lingkungan. Saya marah sebagai ayah, suami, dan seseorang yang sungguh mencintai negeri ini.
Pelan-pelan kesehatan kami dicuri oleh oknum yang menimbulkan situasi ini. Apakah ini yang Bapak inginkan demi industri kelapa sawit?"
Chanee kemudian menutup videonya dengan mencantumkan alamat emailnya di kalaweit@hotmail.com dan websitenya di http://kalaweit.org
http://m.tempo.co/read/news/2015/10/22/206712037/ini-video-aktivis-kalteng-yang-protes-jokowi-soal-kabut-asap
Apakah yang menyebabkan EKSPANSI SAWIT besar2an? Di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi sampai Papua? Apakah hebat nya industri kelapa sawit kita sampai sangat di-anakemaskan?
Apakah pemerintah kita, baik yang sekarang dan yang lalu, TAU atau PERNAH TAU, bahwa Indonesia memiliki begitu banyak komoditas pertanian yang potensinya sangat besar dan sangat dibutuhkan Dunia?
- bukankah komoditas kopi kita punya banyak speciality? kopi toraja, mandailing, Aceh, dll .. bahkan kita punya komoditas biji kopi termahal di dunia (luwak)?
- bukankah kita adalah pengasil biji Kako terbesar no. 3 di dunia?
- bukankah komoditas Rempah2 seperti lada, jahe dll sangat dibutuhkan di negara2 Eropa?
Dan bukankah mayoritas kebun kopi, kakao, cengkeh, lada, dll .. di kelola oleh petani kecil (smallholder farmer), dengan rata2 kempemilikan lahan 1 sd 2 hektar per petani?
Dan bukankah mayoritas kebun SAWIT kita dikuasai oleh perusahaan2 besar semacam wilmar, DL Sitorus, dll? Yang mengelola kebun hingga ribuan hektar?
Lalu, mengapakah perhatian pemerintah di tujukan pada SAWIT? BUKANKAH jika komoditas sawit berkembang maka yang paling me nikmatin keuntungan adalah perusahaan besar tersebut?
Dan bukankah jika komoditas lain seperti kopi, kakao, lada, cengkeh, dll yang berkembang maka hasil nya dinikmati oleh petani kecil kita?
Dan bukankah Harga sawit sekarang anjlok sampai 500rupiah per kg? Sementara Harga lada 140ribu per kg, Harga cengkeh 80ribu per kg dan bahkan Harga kakao naik menjadi 34ribu per kg padahal 3 tahun sebelumnya cuma 20ribu per kg?
Lalu mengapakah pemda berlomba2 membudidayakan sawit? Apakah pemerintah daerah sudah memberikan layanan kepada petani kecil di wilayah nya? Sudah berapa persen kah petani kita yang financially literate?sudah berapa persen yang mendapat layanan air bersih dan sanitasi yang memadai? Sudah berapa persen petani yang keluarga nya terlindungi oleh BPJS? Dan sudah berapa persen petani yang mendapatkan access to finance?
Belum cukupkah KORUPSI di Bidang kehutanan DAN Pembukaan lahan habis2an demi komoditas SAWIT?
Atau kah pemerintah kita TIDAK PERNAH SADAR bahwa Indonesia punya banyak komoditas lain yang berpotensi dan bahwa mayoritas petani nya justru membudidaykan komoditas lain SELAIN SAWIT?
Saya sebagai Warga Negara PUN marah, karena pola pikir pemerintah kita (baik pusat maupun daerah) yang KERDIL.
Diubah oleh siebensunde 23-10-2015 05:57
0
1.8K
19
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan