hobi_linuxAvatar border
TS
hobi_linux
Menkes Nila Kirimkan Tenda Pengungsi Ber-AC ke Lokasi Bencana Asap


Jakarta - Asap kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di Sumatera Selatan, Riau, Jambi, dan Kalimantan semakin pekat dan membahayakan. Untuk membantu korban, Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan pun langsung memfasilitasi dengan membuat shelter atau tenda pengungsian.

"Shelter ini memang kita perlukan karena ada kaitannya dengan isolasi. Shelter ini dibuat sampai dengan tenda isolasi termasuk mencegah asap itu dibuat air purified," ujar Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, di kantornya Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta pada Kamis (22/10/2015).

Menkes Nila menjelaskan shelter itu diciptakan untuk mengendalikan pencemaran Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Dalam tenda tersebut pemerintah memasang air purified atau penyaring udara udara dan memasang AC dalam sirkulasi yang tertutup.

Menurutnya tenda shelter ini berukuran besar sehingga tidak bisa diletakkan di banyak tempat. Akan tetapi, di Palangkaraya pada waktu itu diletakkan di dekat rumah singgah sehingga bisa dimobilisasi ke rumah sakit atau puskesmas.

"Sebenarnya di rumah singgah itu dokternya standby. Itu dibuat seperti tempat untuk menolong dari sisi kesehatan. Kami akan mengirimkan shelter lagi malam ini 5 untuk Palangkaraya dan Sampit," ujar Menkes Nila.

Sementara itu Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Achmad Yurianto mengatakan, di Provinsi Riau tidak seluruhnya menggunkan tenda shelter. Hal tersebut dikarenakan di kantor Wali Kota Riau telah disiapkan ruangan yang bisa dijadikan sebagai shelter.

"Sekarang ini ada 6 balita yang memanfaatkan ruangan itu, ruangan itu kan jauh lebih baik daripada tenda shelter itu. Semua aula, ruang rapat dinas kabupaten dinas ini dinas itu dilakukan (untuk penampungan pengungsi kabut asap)," tutup Achmad.
(spt/nwk)
-
sumber: http://news.detik.com/berita/3051210...i-bencana-asap
-

sementara itu

Jelang akhir tahun ini, wakil rakyat Riau secara bergantian melakukan studi banding ke luar negeri. Kali ini tujuan mereka sejumlah negara di Eropa, seperti Belanda, Jerman, Spanyol, Swiss, Belgia, dan Inggris.

Termasuk salah satunya studi banding penanganan kebakaran hutan dan lahan ke London, Inggris, yang dijadwalkan berangkat akhir bulan ini.
"DPRD menyiapkan anggaran untuk kunjungan ke luar negeri dalam belanja Sekretaris Dewan (Sekwan) hingga Rp7,3 miliar. Anggaran itu digunakan untuk membiayai transportasi, hotel, makan-makan, dan uang saku Tidak menutup kemungkinan juga anggaran itu untuk biaya shopping dan lain sebagainya," ujar Usman kepada Tribun, Rabu (21/10/2015).

"Melihat dari urgensinya, kunjungan keluar negeri itu tidak penting sekarang ini,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, uang rakyat yang digunakan untuk membiayai perjalanan dinas anggota DPRD Riau tahun ini sudah sangat besar, yakni mencapai Rp 45 miliar.
-
sumber: http://pekanbaru.tribunnews.com/2015...bencana?page=2
--

belum lg stadion utama riau yg terbengkalai dan mahal....
ya begini inilah tetangga kami ini gan....kl asapnya tegak lurus ke atas sih ane gk akan segondok ini, ini nyebar tanpa pilih2.
ini daerah udah tw rawan terbakar tp bisa dibilang gk ada persiapan sama sekali, gk ada orientasi yg tepat..

0
616
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan