Pekanbaru - Kebakaran hutan di Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kepulauan Meranti, Riau, berawal dari ulah warga yang mencari madu alam. Gara-gara mencari madu, lebih dari 60 hektare hutan dan lahan terbakar. Kok bisa?

Komandan Satgas Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) Riau, Brigjen Nurendi menceritakan bahwa kebakaran di Kab Meranti berasal dari unsur kelalaian warga setempat.



"Jadi awalnya itu, beberapa hari lalu ada warga mencari madu alam di kawasan hutan. Saat mencari madu, tentunya sarang lebah harus diasapi," kata Nurendi, Kamis (22/10/2015).

Untuk mengasapi sarang lebah, lanjut Nurendi yang juga Danrem 031 Wiba Bima itu, warga membuat bara api dari kayu.

"Setelah mengasapi dengan bara kayu dan sudah mengambil madu, bara kayu tadi tidak dimatikan dengan sempurna," kata Nurendi.

Akibat kelalaian, lanjutnya, bara api yang ditinggalkan warga usai mengambil madu, menyulut lahan yang kering. Sisa bara tersebut, akhirnya membakar kawasan hutan. Kebakaran pun akhirnya tak terelakan lagi. Api yang awalnya kecil membara yang pada akhirnya menghanguskan lebih 60 hektare.

"Kebakaran sulit dikendalikan tim darat, karena di lokasi sangat sulit air. Pasukan TNI untuk mendapatkan air harus membuat sumur dengan kedalaman 2 meter dan lebar 1 meter. Inilah yang membuat sebaran api sulit dipadamkan karena keterbatasan air," kata Nurendi.

Masih menurut Nurendi, api di kawasan tersebut membara lebih dari empat hari. Keterbatasan air dan peralatan menjadi faktor utama tim TNI AD dan Marinir untuk memadamkan.

"Kalau mau menyemprotkan air, harus gali sumur dulu, syukur-syukur kalau ada airnya. Inilah kondisi kita di lapangan," kata Nurendi.
-
sumber: http://news.detik.com/berita/3051261...arga-cari-madu
-

ntahlah gan, provinsi tetangga kami ini....ntahlah....
doain ajalah gan, biar ane bs pindah k swiss....ntahlah....