Banyaknya tambak yang tidak aktif atau mangkrak membuat produktivitas jelas berkurang, selain itu pendapatan penambak pun sudah pasti berkurang. Kurangnya pengetahuan terkait budidaya sepertinya menjadi kendala bagi masyarakat, oleh karena itu PT CP Prima Tbk membuat program pendidikan untuk masyarakat melalui program Kampung Vannamei (KaVe). KaVe adalah revitalisasi tambak yang sudah tidak aktif melalui budidaya udang vannamei tradisional plus dan semi intensif dalam satu kawasan budidaya yang berwawasan lingkungan dengan pola pembinaan kelompok.

Pemberdayaan masyarakat melalui program revitalisasi tambak dimulai dengan membuat tambak percontohan (demopond) dengan memanfaatkan tambak-tambak yang tidak aktif di sekitar Jawa Timur khususnya di Lamongan dan Gresik. Dari depomond tersebut akan dibentuk tim yang akan mendampingi secara teknis yang bertugas mengarahkan proses revitalisasi sesuai dengan Standart Operasional Prosedure (SOP) selama budidaya udang berlangsung.

Pembuatan percontohan tambak ini dimulai pada tahun Juli 2002 di tambak tradisional plus milik H. Prayitno di desa Gumeno, Gresik, Jawa Timur dan pada Juli 2004 PT CP Prima Tbk membangun percontohan tambak semi intensif milik H. Ainurrofiq desa Kranji, Lamongan, Jawa Timur, kemudian berkembang dengan ikut sertanya warga sekitar tambak untuk bersama-sama kembali mengaktifkan tambak mangktrak sehingga terbentuk Kampung Vannamei (KaVe) Kecamatan Gumeno, Gresik dan Kampung Vannamei (KaVe) Kecamatan Kranji, Lamongan.
Pada 14 Januari 2006, KaVe di Kranji berkembang dan karena prestasinya itu Menteri Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP, namun saat ini sudah berubah nama menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan) saat itu, Freddy Numberi berkunjung ke KaVe tersebut yang sekaligus secara resmi Mencanangkan Revitalisasi Tambak Rakyat tingkat Nasional. Pada tahun 2012, tepatnya 31 Maret, Menteri KKP saat itu Sharif Sutardjo juga mengunjungi KaVe milih H. Anwar diBanjarwati, Lamongan. Acara itu juga sekaligus menjadikan KaVe itu menjadi sampling untuk KKP.

Sampai tahun 2012 di Jawa Timur terbentuk 43 Kampung Vannamei yang tersebar di Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Tuban dan Madura dengan cakupan 401 petambak, 1.404 petak tambak, 680 Ha. Bisnis value berkembang dari 50 juta di 2002 menjadi 5 Milyard di tahun 2012. Modal dan keuntungan tersebut dikelola dan dinikmati sendiri oleh petambak. Dengan besarnya potensi tambak sepanjang pesisir pantai Indonesia yang mencapai ratusan ribu hektar, sejak 2014, revitalisasi tambak model KaVe ini telah berkembang di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Aceh, Medan, Jawa Barat, NTB dan lain-lain.
Hinggi tahun 2014, tidak kurang sekitar 4000 petak tambak tergabung dalam binaan PT CP Prima Tbk dalam program KaVe dengan jumlah petambak sekitar 2750 orang dengan luasan berkisar 2500 ha, tersebar diseluruh Indonesia.