Tokoh Islam yang juga pendiri Fath Institute, Amir Faishol Fath, meminta Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla bersikap adil terhadap kelompok minoritas maupun mayoritas.

Permintaan Amir Faishol itu terkait maraknya konflik berbau SARA yang kerap memunculkan korban jiwa. “Pemerintah harus tegas, jika mayoritas salah ditindak. Begitu juga minoritas jika salah harus ditindak,” tegas Amir Faishol melalui akun Twitter @amirfath.

Amir meminta pemerintah untuk tidak selalu menyalahkan kelompok mayoritas. “Pemerintah jangan bersikap seperti orang tua yang selalu menyalahkan kakaknya setiap kali adiknya menangis. Padahal yang salah adiknya,” tulis @amirfath.

Tak hanya itu, Amir Faishol menyindir kepemimpinan di Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo. “Pemimpinnya sih Muslim. Tapi yang dipersulit umat Islam. Sementara non Muslim dimuliakan. Saya hanya minta keadilan saja,” tegas @amirfath.

Seperti diberitakan sejumlah media, Presiden Jokowi langsung merespon terkait bentrokan massa di Desa Suka Makmur Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh pada 13 Oktober 2015. Melalui akun Twitter @jokowi, pada 14 Oktober, Jokowi menyatakan: “Hentikan kekerasan di Aceh Singkil. Kekerasan berlatar apapun, apalagi agama dan keyakinan merusak kebhinekaan -Jkw”

Sementara, terkait insiden penyerangan jamaah shalat Idul Fitri dan pembakaran masjid serta sejumlah kios milik umat Islam pada momen Idul Fitri 1436 H (17/07), Jokowi tidak langsung mengambil sikap.

“Namun saat itu, Presiden Jokowi tidak langsung memberikan respon. Setelah kejadian tersebut, Jokowi malah mengundang perwakilan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) yang merupakan pihak di balik kerusuhan untuk datang ke Istana,” tulis suara-Islam.com.

sekedar share

http://www.posmetro.info/2015/10/tok...islam.html?m=1