Junk Food, enak tapi mengandung bahaya kesehatan, Bagaimana menyikapinya ??


Junk Food, Enak tapi mengandung bahaya kesehatan. Salah satu trend orang Indonesia saat ini adalah makan makanan junk food atau fast food di restoran-restoran cepat saji. Makanan jenis ini selain penyajiaanya cepat juga enak di lidah… Inilah alasan banyak orang mengkonsumsi fast food ini.

Namun perlu diketahui bahwa fast food atau junk food mengandung nilai nutrisi yang sangat kecil. Karena itu terlalu sering mengkonsumsi makanan ini tidaklah baik untuk kesehatan kita.



Apa itu fast food dan Junk Food

Merujuk informasi dari Wikipedia tentang Fast food dan Junk food. Di sebutkan bahwa Fast food adalah makanan cepat saji yang mengandung sangat sedikit Nutrisi. Sementara Junk food adalah makanan yang mengandung sangat sedikit nutrisi namun sangat banyak mengandung gula, lemak, garam dan kalori.

Pada prinsipnya, kedua jenis nama tersebut sama saja, yaitu sama-sama memiliki nilai nutrisi yang rendah. Tidak semua fast food adalah junk food, namun kebanyakan adalah junk food. Salad adalah contoh fast food yang rendah kalori namun memiliki nilai nutrisi yang tinggi.



Contoh Makanan Fast Food dan Junk Food

Contoh fast food adalah Salad, burger, pizza

Contoh makanan junk food adalah permen, roti, es cream , soft drink, sundae, minuman berkarbonasi, hamburger, fried chicken, snack, sweet desserts, dll.

Istilah makanan junk food pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952 di Ohio, Amerika Serikat, melalui sebuah terbitan Koran yang berjudul “ Candy, Cake, Junk Food Cause Serious Malnutrition”.

Jadi sudah lama sekali kekhawatiran terhadap makanan junk food ini di bicarakan. Bahkan sebelum dikenal dengan istilah junk food, sudah lebih dulu muncul intilah “ Cheat Food”, untuk menggambarkan makanan yang sebenarnya tidak bisa di sebut makanan karena nilai gizinya yang sangat kecil bahkan bisa dikatakan tidak ada. Istilah cheat food , diperkenalkan pertama kali oleh Dr. Brady di tahun 1948.



Dampak Junk Food bagi kesehatan

Kandungan lemak yang berlebih, Karbohidrat, dan gula pada makanan junk food, meningkatkan resiko terkena penyakit Cardiovascular, diabetes, dan kelebih berat badan ( obesity ).

Penggemar junk food cenderung makan terlalu banyak beragam makanan ini dan biasanya mereka yang sudah puas dan terbiasa makan makanan ini kurang menyukai makanan sehat seperti buah-buahan, sayur dan minuman susu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuka junk food pada usia 30-an maka pembuluh darah arterinya mulai tersumbat dan ini akhirnya akan memicu serangan jantung.

Selain itu juga, dari penelitian yang dilakukan pada binatang (tikus ) memberikan bukti adanya efek negative dari makanan ini pada aktifitas otak, yang memberikan pengaruh sama seperti orang kecanduan kokain dan heroin. Setelah beberapa minggu diberi makanan junk food, otak tikus menjadi terikat dengan konsumsi junk food, selalu ingin makan makanan yang sejenis. Kala konsumsi junk food dihentikan dan diganti dengan makanan sehat, tikus menolak makan dan kelaparan selama 2 minggu.

Menimbang efek buruk dan resiko dari makanan ini, beberapa Negara telah menjalankan kebijakan guna menekan konsumsii makanan junk food ini, diantaranya Amerika Serikat dengan membuat lembaga yang melakukan penelitian dan membuat rekomendasi untuk mengurangi konsumsi junk food dan menyatakan bahwa pola makan yang berlebih dapat mematikan seperti halnya merokok. Lembaga ini juga mengkritisi tinggi persentase iklan makanan fast food di TV.



Saran untuk Penyuka Makanan Cepat Saji ( Fast Food )

Bagi penggemar makanan cepat saji ini , disarankan untuk membatasi frekwensi konsumsi, maksimal 2x sebulan. Selain itu rutin berolahraga untuk membakar sisa lemak dan kadar gula yang tinggi dari makanan ini.

Dengan pola demikian maka kita tetap dapat menikmati makanan cepat saji / junk food dengan tetap memelihara kesehatan kita. Selamat menikmati junk food dengan cara sehat.




sumber : http://www.peduli-kesehatan.com/junk...enyikapinya-2/