Kaskus

News

jiu.guiAvatar border
TS
jiu.gui
Tiongkok-Inggris Jalin Kerja Sama Pembangunan Nuklir
London: Inggris dan Tiongkok akan mengumumkan kerjasama dalam pembangunan nuklir di Tiongkok dalam proyek pembangunan Electricite de France (EDF) SA’s Hinkley Point Project sebagai pembangkit nuklir pertama inggris selama tiga dekade dan energi atom termahal di sepanjang masa.

Pengumuman ini akan diumumkan selama kunjungan presiden Xi Jinping pada minggu ini yang diikuti dengan pembicaraan penting diantara EDF dan Tiongkok sebagai mitra. Dua negara akan melaporkan investasi dan membicarakan jumlah dana yang besar untuk pembangunan nuklir seperti yang dikatakan oleh Zhang Ji, Wakil Menteri Perdagangan pada pekan lalu di Beijing sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Minggu (18/10/2015).

Pemerintah Inggris menuturkan pembangunan pembangkit tenaga nuklir akan memegang peranan penting bagi rencana inggris untuk memangkas emisi karbon dengan menjamin ketersediaan energi listrik.

Diperkirakan konstruksinya akan menelan biaya sekitar 24,5 miliar pounds atau sekitar USD37,9 miliar dengan bantuan dari komisi eropa dan subsidi inggris dalam penjualan tenaga nuklir karena proyek ini merupakan proyek energy paling mahal di negeri ini.

Analis dari Jefferies Pater Atherton di London menjelaskan proyek ini sangat mahal dan dia meragukan keberhasilan ekonomis dari proyek tersebut. Dia pun mengkritik kebijakan pemerintah inggris.

“Ekonomi berjalan stagnan dan negara selalu melakukan pembangunan nuklir di sleuruh dunia,” keluh dia.

EDF sebagai operator reactor nuklir terbesar dan Inggris setuju bahwa Hinkley akan mendapatkan harga 92,50 pounds per megawatt (mw) selama 35 tahun. Harga yang kompetitif dengan pembangunan gas dan proyek terbarukan, disinyalir akan memberikan imbal hasil 10 persen.

EDF akan membebankan pembangunan konstruksi dengan pembangunan Hinkley Point C dan tak ada biaya yang dibebankan kepada pembayaran pajak.

Kepala Riset dari CF Partners LLP Roland Vetter yang juga sebagai penasehat perdagangan menuturkan rasa kepercayaan dirinya terhadap proyek ini karena akan memberikan opsi yang murah untuk memberikan kapasitas energy yang memadai.

Kepala Eksekutif EDF Jean Bernard Levy menuturkan semenjak ada kerja sama ini pengunaan telah dinegosiasikan dengan China General Nuclear Power Corp dan China National Nuclear Corp untuk membahas kepemilikan saham mereka di Hinkley yang menjadi sasaran bagi 10 bulan pengawasan dari Komisi Eropa. Proyek yang tertunda ini sebenarnya direncanankan pada 2017, namun menjadi molor pada 2023.

Analis dari Partner Agensi LLP Lakis Athanasiou menjelaskan bahwa perkiraaan ini bisa saja molor dari perjanjian. Dia menilai Hinkley lebih suka menyelesaikan pembangunan reaktor pada 2025 dan sejumlah reaktor lainnya akan bermunculan di bawah 2030.

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/...angunan-nuklir
0
921
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan