- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Terungkap Dokumen Operasi "Kotor" Drone AS


TS
namimi
Terungkap Dokumen Operasi "Kotor" Drone AS
Quote:

WASHINGTON – Selain mantan kontraktor yang berbalik menjadi whistleblower Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat (AS), Edward Snowden, ternyata ada satu lagi seorang whistleblower asal AS yang oleh beberapa media disebut sebagai ‘New Snowden’.
Sebagaimana dilansir Russia Today, Minggu (18/10/2015), sang ‘New Snowden’ baru-baru ini telah meliris serangkaian dokumen yang berisikan informasi intelijen mengenai program atau operasi “kotor” drone AS.
Dokumen-dokumen itu menjelaskan tentang mekanisme penentuan beberapa target pembunuhan yang dijalankan menggunakan drone milik militer AS. Dokumen itu kemudian diberikan kepada media independen The Intercept oleh seorang sumber anonim di dalam komunitas intelijen AS.
The Intercept kemudian memposting dokumen-dokumen itu dalam tajuk ‘The Drone Papers’. Serangkaian dokumen itu meliputi dua set file yang menunjukkan operasi drone militer AS di Somalia dan Yaman sejak 2011 hingga 2013, yang dijuluki satuan khusus rahasia 48-4.
Selain dokumen, ada juga rekaman video lain yang menunjukkan rincian operasi militer drone AS di Afghanistan yang mengungkap bahwa Pentagon telah mengategorikan orang-orang di sana yang dijadikan daftar target pembunuhan atas perintah Pemerintah AS.
Salah satu dokumen rahasia itu menunjukkan bagaimana daftar target pembunuhan dapat muncul di pusat penerimaan personel militer AS terkait operasi “kotor” drone. Dalam daftar terget pembunuhan itu, dicatat kode-kode unik terkait telefon seluler, SIM Card, dan perangkat elektronik lain yang terkait dengan individu-individu dalam daftar, untuk melacak lokasi individu-individu yang menjadi target.
Dalam satu dokumen lainnya, ditunjukkan jumlah korban dalam operasi “kotor” di tahun 2012. Dokumen itu memperlihatkan bagaimana serangan drone AS telah membunuh lebih dari 200 orang di wilayah timur laut Afghanistan. Padahal, awalnya dalam daftar pembunuhan hanya menargetkan 35 individu.
Menurut data dari salah satu file yang dirilis The Intercept, pada Juni 2012 Presiden Obama memerintahkan operasi angkatan bersenjata khusus untuk membunuh 16 orang di Yaman, dan 4 orang di Somalia.
Kendati telah merilis serangkaian dokumen ini pihak The Intercept mengaku akan tetap merahasiakan sumber-sumber yang memberinya informasi ini. Sebab, sumber-sumber itu nantinya pasti akan berakhir seperti Edward Snowden yang menjadi buronan AS.
http://news.okezone.com/read/2015/10...kotor-drone-as

0
1.9K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan