- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
LEBIH BAIK PERTANDINGAN SEPAK BOLA JANGAN DI GBK CUMA BIKIN RUSUH + MACET!!!


TS
xonet
LEBIH BAIK PERTANDINGAN SEPAK BOLA JANGAN DI GBK CUMA BIKIN RUSUH + MACET!!!
Quote:
Hebohnya pengamanan sambut Bobotoh, Jakarta sampai siaga 1
Sabtu, 17 Oktober 2015 08:12

Merdeka.com - Piala Presiden sudah memasuki putaran final pada Minggu 18 Oktober di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Dua klub besar Tanah Air, Persib Bandung dan Sriwijaya FC akan bertemu untuk memperebutkan gelar juara.
Buat fans kedua klub, pertandingan keduanya sangat ditunggu-tunggu. Tapi buat pemangku jabatan di Jakarta, pertandingan ini justru menegangkan.
Sebabnya, kedatangan fans Persib, dikenal dengan sebutan Bobotoh, ke Jakarta ditakutkan akan bertemu dengan fans setia klub Persija, Jakmania. Dalam sejumlah pertemuan, fans setia dua klub ini sering kali berakhirnya dengan cerita kelam.
Fans dua klub ini tak jarang terlibat saling serang bahkan pernah sampai menimbulkan korban jiwa. Bahkan sampai pertandingan dua klub tersebut sempat tak boleh dihadiri para pendukungnya.
Memang, tak ada Persija dalam pertandingan nanti. Tapi, karena pertandingan dilangsungkan di Jakarta dan Stadion GBK yang menjadi markas Jakmania, semua pihak memilih waspada dari awal agar pertikaian serupa tak kembali terulang.
Kasus yang sudah-sudah membuat polisi, pemda dan sejumlah pihak terkait tak mau kecolongan. Kedatangan Bobotoh begitu dipantau bahkan keamanan diperketat.
Berikut ini kehebohan menteri, polda sampai gubernur dan korwil Jakmania menyambut kedatangan Bobotoh di Jakarta agar tak sampai timbulkan kerusuhan:
1.Jakarta Siaga 1

Merdeka.com - Polda Metro Jaya menetapkan status siaga satu dalam pengawalan dan pengamanan suporter Persib Bandung yang hendak ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, untuk menyaksikan tim kesayangan mereka menghadapi Sriwijaya FC, Minggu (18/10).
Sebab, dari rapat Polda Metro dengan kedua tim sebelumnya, diperkirakan 60-70 ribu Bobotoh akan datang dan berkumpul dengan 2 hingga tiga ribu Jakmania di GBK.
"Karena massanya bisa dari mana-mana ya siaga 1. Arus masa cukup besar 60-70 ribu dari pendukung Persib. Sriwijaya FC 3-5 ribu. Kita melihat perlu ada komunikasi yang baik dengan Jakmania dan bobotoh," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian usai melakukan rapat koordinasi dengan gubernur DKI Basuki T Purnama di Balaikota, Jumat (16/10).
Menurut Tito, perlunya penetapan siaga satu juga mengingat para bobotoh tak cuma datang dari arah Bandung. Warga Bandung di DKI atau se-Jabotabek tentunya akan ikut menyaksikan tim kesayangan mereka.
"Kita tidak ingin pengamannya resimen 1000-2000 aparat di GBK. Yang lain saya perintahkan para Kapolres karena ada warga Bandung di Jakarta kan kita tidak tahu. Saya minta semua kapolres agar stand by," pungkas dia.
2.Kerahkan 9 ribu personel, pintu masuk di daerah juga dijaga

Merdeka.com - Mabes Polri berjanji akan mengawal partai final tersebut dengan mengerahkan 9.127 personel. Selain menerjunkan anggota kepolisian Mabes juga sudah memerintahkan Polda Jawa Barat, Polda Banten dan pihak panitia untuk mengawal pertandingan tersebut.
"Kesiapan partai final sepakbola Piala Presiden, Kapolda Metro sudah siapkan 9.127 personel. Kita juga sudah koordinasi dengan Polda Jabar, Polda Banten dan pihak panitia," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas Mabes Polri), Brigjen Pol Agus Rianto dalam keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/10).
Tak cuma fokus di Jakarta, pengamanan juga dilakukan sejak dari Bandung. Polda Jabar menyiapkan lebih dari 5 ribu personel mengawal para Bobotoh dari Bandung menuju Jakarta.
"Kita sedang persiapkan 5.510 personel. Itu bisa bertambah karena belum libatkan anggota TNI," kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Moechgiyarto.
Di sejumlah daerah yang diprediksi menjadi pintu masuk Bobotoh juga dijaga ketat. Kepolisian Resort Kota Depok mengerahkan 1.200 personel. Kemudian di Tol Cikampek, 1.500 personel dikerahkan Polresta Bekasi.
Sedangkan untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat menurunkan 31.700 pasukan gabungan. "Jumlah personel yang akan diturunkan, untuk Polda Metro Jaya sekitar 30.000 personel, dari Polres Jakarta Pusat 1.000 personel, Satpol PP, 600 personel dari tingkat DKI Jakarat serta sekitar 100 personel dari Wilayah Jakarta Pusat," jelas Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo.
3.Kapolda Metro, Ahok, Ridwal Kamil dan Jakmania sibuk rapat

Merdeka.com - Hari ini, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian mengundang Gubernur Ahok dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil untuk membahas pengamanan laga Persib dan Sriwijaya FC.
Rapai itu mulanya di Balai Kota DKI. Kepada Ahok, Tito mengimbau semua suporter untuk yang menggunakan bus melalui jalur Cikampek. "Kemudian kita harapkan bus semuanya menggunakan jalur Cikampek. Kemudian ada yang sbagian juga kecil dari Banten menggunakan beberapa bus," papar dia.
Sementara itu, lanjut dia, para suporter yang hendak menggunakan sepeda motor diminta juga untuk bergabung dengan suporter lainnya dengan bus.
"Kemudian kita himbau yang perorangan yang menggunakan sepeda motor. Lebih baik saya pikir mereka bergabung dengan yang menggunakan bis sehingga mudah dikontrol," tutup dia.
Tak cukup di Balai Kota, rapat berlanjut di Mapolda Metro Jaya. Bahkan beberapa perwakilan dari Mapolda Metro Jaya sempat mendatangi markas Jakmania.
4.Menko Polhukam & Kapolri juga ikut pastikan laga final Piala Presiden aman

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, memberi jaminan duel puncak turnamen akan berjalan aman jika diselenggarakan di Jakarta. Luhut mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti.
"Kapolri cerita kemarin sama saya (venue final Piala Presiden) masih di Jakarta, kecuali ada hal-hal yang luar biasa. Semua baik-baik saja," kata Luhut, ke awak wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/10/2015).
Luhut yakin tak ada potensi gesekan antara pendukung Persib dan Persija jika final Piala Presiden digelar di GBK. Dia optimis semuanya akan berjalan dengan lancar.
"Enggaklah, semua baik-baik saja," tegasnya.
Di lokasi yang sama, Kapolri Jenderal Badroddin Haiti meminta agar suporter Persija tak berulah jika turnamen Piala Presiden digelar di GBK Senayan. The Jakmania diminta menunjukkan sportivitasnya agar turnamen ini bisa berjalan dengan lancar.
"Saya berharap Jakmania tidak berulah, karena ini merupakan upaya untuk membangkitkan semangat sepak bola. Saya harap seluruh masyarakat terutama Jakmania menghormati itu. Upaya untuk membangun semangat persepakbolaan kita. Jangan sampai dikotori itu," jelas Badroddin.
"Kan kasian kalau pemain-pemain bola ini karena situasinya seperti itu. Karena itu seharusnya Jakmania itu mendukung, untuk jadi tontonan yang baik, suatu pelajaran yang baik, sehingga ini bisa merangsang dunia persepakbolaan kita," harapnya.
5.Kapolri siapkan skenario Bobotoh dikawal truk TNI-AD

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti sudah memerintahkan jajaran Polda Metro Jaya dan Polda Jabar mengawal suporter kedua tim yang berlaga di partai puncak Piala Presiden. "Kami antisipasi suporter dari Jabar dan Palembang termasuk Jakarta. Polda Metro dan Jabar akan mengawal," ujar Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/10).
Bila perlu, kata Kapolri, suporter yang datang menggunakan bus atau kereta dikawal truk TNI. "Berangkat dari sana dikoordinir. Kita harapkan kendaraan bus dan kereta atau siapkan truk dari TNI," tegasnya.
Bagi penonton atau suporter lain yang berangkat tidak bersama rombongan, Kapolri mengimbau tidak menggunakan sepeda motor ke GBK. Mereka disarankan menggunakan kendaraan umum untuk menjaga ketertiban. "Angkutan umum kan ada. Ada baiknya gunakan angkutan umum," pesannya.
Sabtu, 17 Oktober 2015 08:12

Merdeka.com - Piala Presiden sudah memasuki putaran final pada Minggu 18 Oktober di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Dua klub besar Tanah Air, Persib Bandung dan Sriwijaya FC akan bertemu untuk memperebutkan gelar juara.
Buat fans kedua klub, pertandingan keduanya sangat ditunggu-tunggu. Tapi buat pemangku jabatan di Jakarta, pertandingan ini justru menegangkan.
Sebabnya, kedatangan fans Persib, dikenal dengan sebutan Bobotoh, ke Jakarta ditakutkan akan bertemu dengan fans setia klub Persija, Jakmania. Dalam sejumlah pertemuan, fans setia dua klub ini sering kali berakhirnya dengan cerita kelam.
Fans dua klub ini tak jarang terlibat saling serang bahkan pernah sampai menimbulkan korban jiwa. Bahkan sampai pertandingan dua klub tersebut sempat tak boleh dihadiri para pendukungnya.
Memang, tak ada Persija dalam pertandingan nanti. Tapi, karena pertandingan dilangsungkan di Jakarta dan Stadion GBK yang menjadi markas Jakmania, semua pihak memilih waspada dari awal agar pertikaian serupa tak kembali terulang.
Kasus yang sudah-sudah membuat polisi, pemda dan sejumlah pihak terkait tak mau kecolongan. Kedatangan Bobotoh begitu dipantau bahkan keamanan diperketat.
Berikut ini kehebohan menteri, polda sampai gubernur dan korwil Jakmania menyambut kedatangan Bobotoh di Jakarta agar tak sampai timbulkan kerusuhan:
1.Jakarta Siaga 1

Merdeka.com - Polda Metro Jaya menetapkan status siaga satu dalam pengawalan dan pengamanan suporter Persib Bandung yang hendak ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, untuk menyaksikan tim kesayangan mereka menghadapi Sriwijaya FC, Minggu (18/10).
Sebab, dari rapat Polda Metro dengan kedua tim sebelumnya, diperkirakan 60-70 ribu Bobotoh akan datang dan berkumpul dengan 2 hingga tiga ribu Jakmania di GBK.
"Karena massanya bisa dari mana-mana ya siaga 1. Arus masa cukup besar 60-70 ribu dari pendukung Persib. Sriwijaya FC 3-5 ribu. Kita melihat perlu ada komunikasi yang baik dengan Jakmania dan bobotoh," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian usai melakukan rapat koordinasi dengan gubernur DKI Basuki T Purnama di Balaikota, Jumat (16/10).
Menurut Tito, perlunya penetapan siaga satu juga mengingat para bobotoh tak cuma datang dari arah Bandung. Warga Bandung di DKI atau se-Jabotabek tentunya akan ikut menyaksikan tim kesayangan mereka.
"Kita tidak ingin pengamannya resimen 1000-2000 aparat di GBK. Yang lain saya perintahkan para Kapolres karena ada warga Bandung di Jakarta kan kita tidak tahu. Saya minta semua kapolres agar stand by," pungkas dia.
2.Kerahkan 9 ribu personel, pintu masuk di daerah juga dijaga

Merdeka.com - Mabes Polri berjanji akan mengawal partai final tersebut dengan mengerahkan 9.127 personel. Selain menerjunkan anggota kepolisian Mabes juga sudah memerintahkan Polda Jawa Barat, Polda Banten dan pihak panitia untuk mengawal pertandingan tersebut.
"Kesiapan partai final sepakbola Piala Presiden, Kapolda Metro sudah siapkan 9.127 personel. Kita juga sudah koordinasi dengan Polda Jabar, Polda Banten dan pihak panitia," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas Mabes Polri), Brigjen Pol Agus Rianto dalam keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/10).
Tak cuma fokus di Jakarta, pengamanan juga dilakukan sejak dari Bandung. Polda Jabar menyiapkan lebih dari 5 ribu personel mengawal para Bobotoh dari Bandung menuju Jakarta.
"Kita sedang persiapkan 5.510 personel. Itu bisa bertambah karena belum libatkan anggota TNI," kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Moechgiyarto.
Di sejumlah daerah yang diprediksi menjadi pintu masuk Bobotoh juga dijaga ketat. Kepolisian Resort Kota Depok mengerahkan 1.200 personel. Kemudian di Tol Cikampek, 1.500 personel dikerahkan Polresta Bekasi.
Sedangkan untuk Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat menurunkan 31.700 pasukan gabungan. "Jumlah personel yang akan diturunkan, untuk Polda Metro Jaya sekitar 30.000 personel, dari Polres Jakarta Pusat 1.000 personel, Satpol PP, 600 personel dari tingkat DKI Jakarat serta sekitar 100 personel dari Wilayah Jakarta Pusat," jelas Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo.
3.Kapolda Metro, Ahok, Ridwal Kamil dan Jakmania sibuk rapat

Merdeka.com - Hari ini, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian mengundang Gubernur Ahok dan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil untuk membahas pengamanan laga Persib dan Sriwijaya FC.
Rapai itu mulanya di Balai Kota DKI. Kepada Ahok, Tito mengimbau semua suporter untuk yang menggunakan bus melalui jalur Cikampek. "Kemudian kita harapkan bus semuanya menggunakan jalur Cikampek. Kemudian ada yang sbagian juga kecil dari Banten menggunakan beberapa bus," papar dia.
Sementara itu, lanjut dia, para suporter yang hendak menggunakan sepeda motor diminta juga untuk bergabung dengan suporter lainnya dengan bus.
"Kemudian kita himbau yang perorangan yang menggunakan sepeda motor. Lebih baik saya pikir mereka bergabung dengan yang menggunakan bis sehingga mudah dikontrol," tutup dia.
Tak cukup di Balai Kota, rapat berlanjut di Mapolda Metro Jaya. Bahkan beberapa perwakilan dari Mapolda Metro Jaya sempat mendatangi markas Jakmania.
4.Menko Polhukam & Kapolri juga ikut pastikan laga final Piala Presiden aman

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, memberi jaminan duel puncak turnamen akan berjalan aman jika diselenggarakan di Jakarta. Luhut mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti.
"Kapolri cerita kemarin sama saya (venue final Piala Presiden) masih di Jakarta, kecuali ada hal-hal yang luar biasa. Semua baik-baik saja," kata Luhut, ke awak wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/10/2015).
Luhut yakin tak ada potensi gesekan antara pendukung Persib dan Persija jika final Piala Presiden digelar di GBK. Dia optimis semuanya akan berjalan dengan lancar.
"Enggaklah, semua baik-baik saja," tegasnya.
Di lokasi yang sama, Kapolri Jenderal Badroddin Haiti meminta agar suporter Persija tak berulah jika turnamen Piala Presiden digelar di GBK Senayan. The Jakmania diminta menunjukkan sportivitasnya agar turnamen ini bisa berjalan dengan lancar.
"Saya berharap Jakmania tidak berulah, karena ini merupakan upaya untuk membangkitkan semangat sepak bola. Saya harap seluruh masyarakat terutama Jakmania menghormati itu. Upaya untuk membangun semangat persepakbolaan kita. Jangan sampai dikotori itu," jelas Badroddin.
"Kan kasian kalau pemain-pemain bola ini karena situasinya seperti itu. Karena itu seharusnya Jakmania itu mendukung, untuk jadi tontonan yang baik, suatu pelajaran yang baik, sehingga ini bisa merangsang dunia persepakbolaan kita," harapnya.
5.Kapolri siapkan skenario Bobotoh dikawal truk TNI-AD

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti sudah memerintahkan jajaran Polda Metro Jaya dan Polda Jabar mengawal suporter kedua tim yang berlaga di partai puncak Piala Presiden. "Kami antisipasi suporter dari Jabar dan Palembang termasuk Jakarta. Polda Metro dan Jabar akan mengawal," ujar Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/10).
Bila perlu, kata Kapolri, suporter yang datang menggunakan bus atau kereta dikawal truk TNI. "Berangkat dari sana dikoordinir. Kita harapkan kendaraan bus dan kereta atau siapkan truk dari TNI," tegasnya.
Bagi penonton atau suporter lain yang berangkat tidak bersama rombongan, Kapolri mengimbau tidak menggunakan sepeda motor ke GBK. Mereka disarankan menggunakan kendaraan umum untuk menjaga ketertiban. "Angkutan umum kan ada. Ada baiknya gunakan angkutan umum," pesannya.
Quote:
Sweeping, suporter bola rusak mobil yang parkir di Jalan Asia Afrika
Sabtu, 17 Oktober 2015 05:18

Mobil di JL Asia Afrika dirusak suporter bola. ©2015 Merdeka.com
Merdeka.com - Bentrok antara suporter yang melakukan sweeping terhadap pendukung Persib, Viking yang semula terjadi di Jalan MT Haryono, menjalar ke Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat. Sejumlah kendaraan yang parkir di pinggir jalan menjadi korban.
"Kendaraan alami kerusakan akibat aksi anarkis supporter sepak bola di Jl. Asia Afrika Jakpus," tulis akun tulis akun Twitter TMC Polda Metro Jaya, Sabtu (17/10).
Dalam foto yang diunggah, tampak sejumlah mobil mengalami kerusakan di bagian kaca. Bahkan sebuah mobil berjenis jip seluruh kaca depannya pecah.
Sebelumnya, ratusan orang melakukan sweeping terhadap pendukung Persib alias bobotoh di jalan Tol Dalam Kota tepat di depan Korlantas Polri, Jl Letjen MT Haryono, Jakata. Massa bahkan menutup tol dan jalan raya tersebut.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Sabtu (17/10), massa yang rata-rata masih berusia belasan tahun itu masuk ke tol dan berusaha menghentikan bus-bus dan travel berpelat D yang berasal dari Bandung.
Mereka mencari para suporter Persib yang datang ke Jakarta untuk menyaksikan Final Piala Presiden. Sejumlah bus bahkan dilempari dengan batu hingga mengakibatkan kacanya pecah.
Sabtu, 17 Oktober 2015 05:18

Mobil di JL Asia Afrika dirusak suporter bola. ©2015 Merdeka.com
Merdeka.com - Bentrok antara suporter yang melakukan sweeping terhadap pendukung Persib, Viking yang semula terjadi di Jalan MT Haryono, menjalar ke Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat. Sejumlah kendaraan yang parkir di pinggir jalan menjadi korban.
"Kendaraan alami kerusakan akibat aksi anarkis supporter sepak bola di Jl. Asia Afrika Jakpus," tulis akun tulis akun Twitter TMC Polda Metro Jaya, Sabtu (17/10).
Dalam foto yang diunggah, tampak sejumlah mobil mengalami kerusakan di bagian kaca. Bahkan sebuah mobil berjenis jip seluruh kaca depannya pecah.
Sebelumnya, ratusan orang melakukan sweeping terhadap pendukung Persib alias bobotoh di jalan Tol Dalam Kota tepat di depan Korlantas Polri, Jl Letjen MT Haryono, Jakata. Massa bahkan menutup tol dan jalan raya tersebut.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Sabtu (17/10), massa yang rata-rata masih berusia belasan tahun itu masuk ke tol dan berusaha menghentikan bus-bus dan travel berpelat D yang berasal dari Bandung.
Mereka mencari para suporter Persib yang datang ke Jakarta untuk menyaksikan Final Piala Presiden. Sejumlah bus bahkan dilempari dengan batu hingga mengakibatkan kacanya pecah.
Quote:
Ini Penampakan Jeep yang Rusak Akibat Sweeping di Senayan Dini Hari


Jakarta - Sebuah mobil Jeep tak luput dari sasaran sekelompok massa beringas yang meresahkan dini hari tadi. Jeep bernomor polisi dari kawasan Bandung Jawa Barat ini 'babak belur' kena timpuk batu.
Jeep itu kini berada di halaman Direktorat Kriminal Umum, Polda Metro Jakarta Raya, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (17/10/2015).
Jeep ini semula kena amuk massa di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Tak jelas siapa yang menyempatkan diri beraksi pada dini hari untuk merusak kendaraan, apalagi aksi ini terjadi di berbagai titik di Jakarta.
Jeep ini bernomor polisi D 1297 VV. Kondisinya, kaca depan, bagian kanan, dan bagian kiri mengalami pecah. Ban kiri depan kelihatan kempes.
Jeep ini berwarna hitam dengan bemper depan warna perak. Di bagian depan mobil ini tertulis "Lions International Super Jeep 4x4, Jeep USA".
Belum jelas betul siapakah gerangan pemilik mobil ini. Petugas kepolisian yang ditemui di dekat mobil juga belum bisa memberikan keterangan soal kondisi pemilik mobil.
Quote:
Cerita Penumpang X-TRANS Korban Sweeping: Batu Besar Dilempar ke Kaca Depan
detikNews

Jakarta - Brutalnya aksi massa dini hari ini membuat geleng-geleng kepala. Penumpang minibus (travel) X-TRANS yang duduk di samping sopir sampai ketakutan melihat bocah beringas membawa batu besar.
Bili, 32 tahun, adalah pria yang duduk di kursi depan mobil ini. Dia duduk di halaman Polda Metro Jaya, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (17/10/2015).
"Saya ini juga orang Jakarta, tapi juga kenapa sih ini," kata dia bingung dengan fenomena ini.
Mobil X-TRANS itu bernomor polisi D 7814 AH. Kaca depan sebelah kiri itu pecah meski tak bolong. Kaca kiri lebih parah lagi, sampai bobol.
Mobil ini kena lemparan batu di kawasan Pancoran, jelang masuk pintu tol dalam kota. Bili menyaksikan salah seorang dari massa yang membawa batu sekepala orang. Batu itu dihunjamkan ke kaca.
"Saya pikir, wah sudah ini tamat, saya lindungi muka pakai tangan juga nggak berpengaruh," kata dia.
Bili panik. Suara-suara umpatan menyebut hewan berkaki empat terdengar jelas di sisi kirinya.
"Bruk! Dari depan, bawa batu besar sekali, bawa pakai tangan begini," kata dia memperagakan cara brutal melempar batu dengan sekuat tenaga.
Bahkan, saat mobil melaju masuk tol, orang-orang ini masih mengejar. Uang kembalian pembayaran tol di loket tak jadi diambil sopir.
"Itu bocah kecil-kecil, beneran! Nggak pakai atribut, kaosnya beda-beda," kata dia yang untungnya tak terluka.
detikNews

Jakarta - Brutalnya aksi massa dini hari ini membuat geleng-geleng kepala. Penumpang minibus (travel) X-TRANS yang duduk di samping sopir sampai ketakutan melihat bocah beringas membawa batu besar.
Bili, 32 tahun, adalah pria yang duduk di kursi depan mobil ini. Dia duduk di halaman Polda Metro Jaya, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (17/10/2015).
"Saya ini juga orang Jakarta, tapi juga kenapa sih ini," kata dia bingung dengan fenomena ini.
Mobil X-TRANS itu bernomor polisi D 7814 AH. Kaca depan sebelah kiri itu pecah meski tak bolong. Kaca kiri lebih parah lagi, sampai bobol.
Mobil ini kena lemparan batu di kawasan Pancoran, jelang masuk pintu tol dalam kota. Bili menyaksikan salah seorang dari massa yang membawa batu sekepala orang. Batu itu dihunjamkan ke kaca.
"Saya pikir, wah sudah ini tamat, saya lindungi muka pakai tangan juga nggak berpengaruh," kata dia.
Bili panik. Suara-suara umpatan menyebut hewan berkaki empat terdengar jelas di sisi kirinya.
"Bruk! Dari depan, bawa batu besar sekali, bawa pakai tangan begini," kata dia memperagakan cara brutal melempar batu dengan sekuat tenaga.
Bahkan, saat mobil melaju masuk tol, orang-orang ini masih mengejar. Uang kembalian pembayaran tol di loket tak jadi diambil sopir.
"Itu bocah kecil-kecil, beneran! Nggak pakai atribut, kaosnya beda-beda," kata dia yang untungnya tak terluka.
Quote:
Sopir Avanza Korban Sweeping Alami Luka di Pelipis
detikNews

Jakarta - Sebuah Toyota Avanza berplat nomor polisi Jakarta, B 1379 GUJ, terkena lemparan batu massa beringas di Pancoran, dini hari tadi. Sopir mengalami luka di pelipis kiri.
Sopir ini dirawat di ruang Ruang Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya, Sabtu (17/10/2015) dini hari.
"Tensinya 240. Habis ini istirahat ya," kata salah seorang dokter yang memeriksa pria paruh baya berambut putih ini.
Pelipis kirinya diplester. Luka itu bekas serpihan kaca hasil lemparan batu massa di Pancoran-Cawang, sekitar Menara Saidah, Jakarta Selatan.
Petugas memeriksa sambil membersihkan serpihan kaca yang menempel di jaket sopir ini. Segelas teh manis yang disuguhkan langsung tandas dalam sekali tarikan nafas.
Avanza yang ia kemudikan memuat dua orang lainnya, salah satunya Munawar. Mobil ini melintasi Pancoran untuk menuju ke Tangerang. Munawar heran kenapa mobilnya menjadi sasaran amuk masa.
"Nggak tahu kenapa mobil itu dilempar banyak batu," kata dia.
Dituturkannya, 30 orang itu mengamuk menyasar mobil berplat nomor asal kawasan Bandung. Namun mobilnya akhirnya kena batu juga.
"Ada yang pakai masker, setiap orang pakai batu," kata dia.
Aksi premanisme ini dilakukan dengan penyetopan mobil menggunakan beraneka-rupa senjata, termasuk bilah bambu. Selepas pintu masuk tol dalam kota sekitar Pancoran, ada lagi kumpulan orang selepas pintu keluar tol yang menanti mobil untuk melempar batu.
Avanza biru ini mengalami pecah kaca kiri. Mobilnya diparkir di Polda Metro Jaya.
detikNews

Jakarta - Sebuah Toyota Avanza berplat nomor polisi Jakarta, B 1379 GUJ, terkena lemparan batu massa beringas di Pancoran, dini hari tadi. Sopir mengalami luka di pelipis kiri.
Sopir ini dirawat di ruang Ruang Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya, Sabtu (17/10/2015) dini hari.
"Tensinya 240. Habis ini istirahat ya," kata salah seorang dokter yang memeriksa pria paruh baya berambut putih ini.
Pelipis kirinya diplester. Luka itu bekas serpihan kaca hasil lemparan batu massa di Pancoran-Cawang, sekitar Menara Saidah, Jakarta Selatan.
Petugas memeriksa sambil membersihkan serpihan kaca yang menempel di jaket sopir ini. Segelas teh manis yang disuguhkan langsung tandas dalam sekali tarikan nafas.
Avanza yang ia kemudikan memuat dua orang lainnya, salah satunya Munawar. Mobil ini melintasi Pancoran untuk menuju ke Tangerang. Munawar heran kenapa mobilnya menjadi sasaran amuk masa.
"Nggak tahu kenapa mobil itu dilempar banyak batu," kata dia.
Dituturkannya, 30 orang itu mengamuk menyasar mobil berplat nomor asal kawasan Bandung. Namun mobilnya akhirnya kena batu juga.
"Ada yang pakai masker, setiap orang pakai batu," kata dia.
Aksi premanisme ini dilakukan dengan penyetopan mobil menggunakan beraneka-rupa senjata, termasuk bilah bambu. Selepas pintu masuk tol dalam kota sekitar Pancoran, ada lagi kumpulan orang selepas pintu keluar tol yang menanti mobil untuk melempar batu.
Avanza biru ini mengalami pecah kaca kiri. Mobilnya diparkir di Polda Metro Jaya.
Quote:
Mobil pelat B ikut jadi korban sweeping bobotoh di depan Korlantas
Sabtu, 17 Oktober 2015 03:03




massa cari pendukung persib di tol. ©2015 merdeka.com/al amin
Merdeka.com - Ratusan orang melakukan sweeping terhadap pendukung Persib di jalan Tol Dalam Kota dan Jalan Raya Letjen MT Haryono, Jakata, tepatnya depan Korlantas Polri, dini hari tadi. Mereka juga melempari bus berpelat D yang melintas.
Tak cuma kendaraan pelat D yang menjadi korban kebrutalan aksi massa. Pasalnya, kendaraan pelat B pun ikut menjadi korban.
Munawar, warga Tangerang yang tengah dalam perjalanan pulang dari Cikarang menjadi korban pelemparan batu. Akibatnya, kaca depan sebelah kiri mobil Toyota Avanza bernomor polisi B 1379 GUJ miliknya pecah.
"Saya arah pulang Tangerang dari Cikarang. Pas di Tol Pancoran ada di sebelah kiri mobil pelat D. Saya di kanan, mobil itu dilempar, banyak batu kena mobil saya," kata Munawar usai membuat laporan di SPK Polda Metro Jaya, Sabtu (17/10).
Ia menjelaskan, aksi pelemparan tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Sebanyak puluhan massa yang merupakan remaja menghadang Tol Dalam Kota dari Cawang ke Slipi.
Akibat pelemparan tersebut, seorang penumpang yang berada di bangku sebelah kiri mengalami luka di kepala. Pecahan kaca berserakan di dalam mobil.
Sabtu, 17 Oktober 2015 03:03




massa cari pendukung persib di tol. ©2015 merdeka.com/al amin
Merdeka.com - Ratusan orang melakukan sweeping terhadap pendukung Persib di jalan Tol Dalam Kota dan Jalan Raya Letjen MT Haryono, Jakata, tepatnya depan Korlantas Polri, dini hari tadi. Mereka juga melempari bus berpelat D yang melintas.
Tak cuma kendaraan pelat D yang menjadi korban kebrutalan aksi massa. Pasalnya, kendaraan pelat B pun ikut menjadi korban.
Munawar, warga Tangerang yang tengah dalam perjalanan pulang dari Cikarang menjadi korban pelemparan batu. Akibatnya, kaca depan sebelah kiri mobil Toyota Avanza bernomor polisi B 1379 GUJ miliknya pecah.
"Saya arah pulang Tangerang dari Cikarang. Pas di Tol Pancoran ada di sebelah kiri mobil pelat D. Saya di kanan, mobil itu dilempar, banyak batu kena mobil saya," kata Munawar usai membuat laporan di SPK Polda Metro Jaya, Sabtu (17/10).
Ia menjelaskan, aksi pelemparan tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Sebanyak puluhan massa yang merupakan remaja menghadang Tol Dalam Kota dari Cawang ke Slipi.
Akibat pelemparan tersebut, seorang penumpang yang berada di bangku sebelah kiri mengalami luka di kepala. Pecahan kaca berserakan di dalam mobil.
PERTANDINGAN SEPAK BOLA SELALU BIKIN RUSUH.APALAGI JAKARTA VS BANDUNG.KARENA PENONTONNYA RATA2 ALAY KAMPUNGAN , ABG BAU KENCUR SOK JAGO , SOK BELA DAERAHNYA PADAHAL MAH KELAKUANNYA NORAK. BERANINYA CUMA KEROYOKAN.
UDAHLAH KL BIKIN PERTANDINGAN JAKARTA VS BANDUNG DI LUAR JAKARTA N BANDUNG AJA.TEMPAT NETRAL.KL BISA DI LUAR JAWA.
Diubah oleh xonet 17-10-2015 12:59
0
2.7K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan