Beijing – Pemimpin 60 lebih partai dan organisasi politik di Asia, Afrika, Amerika Latin dan Eropa mengakhiri pertemuan di Beijing, Jumat, dengan menegaskan dukungan pada Inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim Abad XXI Tiongkok.

mufakat yang dicapai para pengurus parpol dari lebih dari 30 negara yang menghadiri Konferensi Khusus Partai-Partai Politik Asia itu dituangkan dalam dokumen Inisiatif Beijing.

Pada pertemuan yang berlangsung di Beijing dari 14-16 Oktober itu, Indonesia diwakili delegasi dari Partai Demokrasi Indonesia usaha (PDIP), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Golkar.

Para peserta pertemuan yang diselenggarakan Partai Komunis Tiongkok menjadi aktivitas organisasi Konferensi Internasional Partai-Partai Politik Asia (ICAPP) itu sepakat menghormati kedaulatan negara, azas pelayanan yang adil dan sikap saling percaya dan manfaat bareng dalam mendorong pelaksanaan inisiatif ini.

Negara-negara di sepanjang Jalur Sutra mutlak menaikkan komunikasi, memperkuat koordinasi kebijakan makro-ekonomi, mendukung keterkaitan antarstrategi pembangunan masing-masing negara, dan membangun visi kerja sama regional dan pembangunan bareng guna mendukung integrasi yang serasi dan pembangunan.

Mereka pula memandang konektivitas infrastruktur yang tidak memadai artinya hambatan umum yang dihadapi banyak negara yang berada di jalur sutra dan berpeluang melakukan kerja sama dengan Tiongkok buat mencapai kesejahteraan bareng melalui pelaksanaan inisiatif “One Belt, One Road” ini.

buat itu, misalnya terungkap dalam dokumen Inisiatif Beijing yang dibacakan Utusan Khusus ICAPP Mushahid Hussain Sayed pada sesi penutupan, para pemimpin dan wakil parpol dan organisasi politik di empat benua itu memandang penting pemberian prioritas pada pembangunan infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur itu diharapkan buat memperbaiki keterhubungan di sektor transportasi dan tenaga dan komunikasi buat memperkuat konektivitas yang berkualitas dan keamanan dan efisiensi yang tinggi.

Selain itu, pembangunan infrastruktur itu pula dimaksudkan buat menyiapkan lingkungan yang memadai bagi terwujudnya pertukaran, kerja sama dan pembangunan dan mendorong seluruh negara yang berpartisipasi buat mencapai tingkat pembangunan yang lebih baik.

Perbaikan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan artinya keniscayaan. “Karenanya kami memandang perlu pembangunan aneka macam zona perdagangan bebas buat menaikkan kecepatan integrasi negara-negara yang terdapat di daerah.”

Guna menaikkan pemahaman dan rasa saling percaya di antara negara-negara yang berpartisipasi dalam inisiatif ini, para delegasi mendukung usul pendirian Pusat Pertukaran dan Kerja Sama Jalur Sutra buat Partai Politik di Beijing.

watak Kapialis

Dalam konferensi 3 hari yang ditutup Wapres Tiongkok Li Yuanchao itu, delegasi PDIP dipimpin kepala Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedangkan delegasi Partai Golkar dan Partai Gerindra masing-masing diketuai Theo Sambuaga dan Prabowo Subianto.

Sebelumnya, menanggapi makna konferensi bertema “Visi Baru Jalur Sutra, Aksi buat Pembangunan bareng” ini bagi kepentingan Indonesia, kepala Bidang Kelautan dan Perikanan DPP PDIP Rokhmin Dahuri beropini bahwa Indonesia dan Tiongkok layak bekerja sama mewujudkan visi pembangunan kemaritiman masing-masing.

namun, Rokhmin berharap Tiongkok tidak mengikuti watak kapitalis Barat yang cenderung “menghisap darah” banyak negara berkembang di dunia. “Inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim Abad XXI Tiongkok ini sejalan dengan visi Poros Maritim Dunia Presiden jokowi,” katanya.

Indonesia dan Tiongkok antara lain bisa membangun kerja sama dalam pembangunan 24 pelabuhan besar sampai 2020 dan daerah ekonomi khusus, dan pendanaan dan transfer teknologi pembuatan kapal, kata pakar manajemen sumberdaya kelautan IPB in

http://www.beritadetik.com/index.php...utra-tiongkok/