Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tebus.dosaAvatar border
TS
tebus.dosa
[emang disengaja] AS Salah Gempur Rumah Sakit Afghanistan, Obama Minta Maaf
[emang disengaja] AS Salah Gempur Rumah Sakit Afghanistan, Obama Minta Maaf

Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama meminta maaf atas serangan udara AS yang mengenai rumah sakit di Kunduz, Afghanistan. Obama menelepon langsung yayasan amal kesehatan asal Prancis, Medecins Sans Frontieres (MSF) atau Doctors Without Borders yang mengelola rumah sakit itu.

Seperti dilansir AFP, Kamis (8/10/2015), saat ini tiga penyelidikan terpisah tengah dilakukan oleh militer AS, NATO dan Afghanistan atas serangan udara yang menewaskan 22 orang di wilayah Kunduz, Afghanistan pada Sabtu (3/10) lalu. Otoritas AS telah mengakui serangan ini sebagai kesalahannya. Pada Rabu (7/10) waktu setempat, Obama menelepon langsung Presiden Internasional MSF Joanne Liu untuk meminta maaf.

"Untuk meminta maaf dan menyampaikan belasungkawa untuk staf dan pasien MSF yang tewas dan luka-luka ketika serangan udara militer AS salah menggempur rumah sakit MSF di Kunduz," tutur juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.

Menurut Earnest, Obama menyampaikan penghormatan besar bagi Liu atas kinerja MSF selama ini. Obama, lanjut Earnest, juga memastikan kepada Liu bahwa penyelidikan Pentagon akan transparan dan menyeluruh.

"Memberikan penyelidikan yang transparan, menyeluruh dan objektif berdasarkan fakta dan situasi saat kejadian," imbuh Earnest.

Selain Liu, Obama juga menelepon Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk menyampaikan belasungkawa dan mengapresiasi keberanian tentara Afghanistan dalam mengamankan kota Kunduz dari Taliban. Obama menyerukan kelanjutan kerjasama antara AS dengan Afghanistan dalam memberikan keamanan bagi rakyat Afghanistan.

Dalam pernyataannya sebelumnya, Liu menyerukan penyelidikan internasional atas insiden yang disebutnya sebagai kejahatan perang. MSF bersikeras agar serangan AS ini diselidiki oleh Komisi Pencari Fakta Kemanusiaan Internasional yang terbentuk sejak 1991 lalu, di bawah Konvensi Jenewa.

"Kita tidak bisa bergantung pada penyelidikan internal militer," tutur Liu kepada wartawan di Jenewa, Swiss.
(nvc/ita)

sumber
0
742
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan