Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan lebih pesimis dibanding Presiden Joko Widodo dalam hal penanganan kabut asap kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera. Jika Presiden Jokowi menargetkan penanganan kabut asap dalam dua pekan, Luhut justru menyebut minimal tiga sampai empat pekan.

Luhut menyebut target itu setelah melakukan pertemuan tertutup dengan pimpinan DPR beserta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.

"Saya berharap paralel dengan datangnya hujan dan water bomber beriev bisa maksimal. Tapi tidak yakin habis semua karena banyak gambut, kita harap 3 sampai 4 minggu ke depan selesai," kata Luhut di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/10).

Saat ini penanganan kabut asap sudah mendapat bantuan Australia, Malaysia dan Singapura. Pemerintah juga akan meminta bantuan dari Rusia. Sebab, Australia menarik pesawatnya lantaran negeri Kanguru itu juga mengalami kebakaran hutan.

"Kebakaran bukan di kita saja, Australia juga kebakar, bantuan Australia hanya sampai minggu depan, kita nanti mau menyewa 2 pesawat Rusia, 12 ton water bomb per pesawat," katanya.

Di kesempatan yang sama, Ketua DPR Setya Novanto menyadari bahwa pemerintah mengalami kekurangan anggaran dalam menanggulangi kabut asap. Sebab itu, dia berjanji akan mempertimbangkan penambahan anggaran ke kementerian dan stakeholder terkait yang bertugas menangani kabut asap.

"Anggaran pemerintah memang kita sadari kurang. Ini jadi perhatian DPR. Tadi sudah dibicarakan. Mudah-mudahan ini jadi perhatian kami," ucapnya.



sumur